Tiket gratis museum benteng vredeburg di perpanjang hingga akhir juni. Dari yang sebelumnya hanya sampai 4 juni 2024. Museum benteng vrederburg ini berada terletak di tengah kota yogyakarta. Setelah melewati masa revitalisasi benteng vredeburg ini memiliki banyak perubahan yang lebih memukau. Seperti jam buka museum benteng vredeburg ini, dulu museum benteng vredeburg buka hanya sampai jam 4 sore. Sekarang setiap senin selasa rabu dan kamis buka sampai jam 10 malam, sedangkan setiap hari jumat sabtu minggu buka sampai jam 8 malam.
 Setelah mengalami revitalisasi di depan fasad vredeburg juga ada penampilan vidio mapping. Dijalan masuk juga ada lorong waktu yang menampilkan sejarah kemerdekaan di yogyakarta. Ruang diorama di museum benteng vredeburg ini juga sudah direvitalilasi dan kini menjadi kebih memukau. Seperti pintu yang sudah bisa terbuka secara otomatis.
Selain ditata ulang banyak karya yang sifatnya juga interaktif dimuseum benteng vredeburg ini. Oleh karena itu oleh indonesian heritage agensi museum benteng vredeburg ini dinamakan museum reimajinasi. Selain itu museum benteng vrederburg kini juga memiliki taman patriot yang sarat dengan Sisi edukasi. Tak lupa museum ini juga menambahkan spot sunset dengan pemandangan di sekitar titik nol kilometer.
Dan yang baru lagi museum benteng vredeburg ini memiliki store merchendise. Selain itu taman dibenteng vredeburg ini lebih bagus dari pada yang sebelumnya. saat ini parkir untuk ke museum benteng vredeburg ini tidak perlu jauh jauh ke pasar bringharjo. Saat ini sudah ada parkiran baru di selatan museum di depan bank indonesia. Dan lahan parkir yang dimiliki cukup luas.
Banyak pengunjung yang sangat antusias untuk melihat wajah baru museum benteng vredeburg ini. Seperti beberapa mahasiswa yang menyempatkan datang ke benteng vredeburg untuk datang mwlihat wajah baru museum benteng vredeburg dan mengingat kembali kemerdekaan indonesia. "saya dari kos, kesini tadi naik transjogja pengen ngeliat museum benteng vredeburg setelah direnovasi, kebetulan juga tadi dapat tiket gratis.Â
Saat masuk tadi jadi ingat lagi sejarah sejarah di indonesia" ucap adistha salah satu mahasiswa di kampus yogyakarta. Dimuseum benteng vredeburg ini juga ada banyak anak anak dengan orang tuanya. Terlihat ketika sedang melihat likisan lukisan replika masa kemerdekaan orang tua dari anak anak itu menjelaskan dengan antusias dan bersemangat.
Melansir dari web kementrian dan kebudayaan riset dan teknologi Benteng vredeburg pertama kali dibangun pada tahun 1760 atas perintah dari Sri Sultan Hamengku Buwono I dan permintaan pihak pemerintah Belanda yang saat itu dipimpin oleh Nicholaas Harting yang menjabat sebagai Gubernur Direktur Pantai Utara Jawa.
Adapun dalih awal tujuan pembangunan benteng ini adalah untuk menjaga kemananan keratin. Akan tetapi, maksud sebenarnya dari keberadaan benteng ini adalah untuk memudahkan pengawasan pihak Belanda terhadap segala kegiatan yang dilakukan pihak keraton Yogyakarta.
Pembangunan benteng pertama kali hanya mewujudkan bentuk sederhana, yaitu temboknya yang ahnya berbahankan tanah, ditunjang dengan tiang-tiang yang terbuat dari kayu pohon kelapa dan aren, dengan atap ilalang. Bangunan tersebut dibangun dengan bentuk bujur sangkar yang di keempat ujungnya dibangun seleka atau bastion. Oleh Sri Sultan HB IV, keempat sudut itu diberi nama Jaya Wisesa (sudut barat laut), Jaya Purusa (sudut timur laut), Jaya Prakosaningprang (sudut barat daya), dan Jaya Prayitna (sudut tenggara).
Kemudian pada masa selanjutnya, gubernur Belanda yang bernama W.H. Van Ossenberg mengusulkan agar benteng ini dibangun lebih permanen dengan maksud kemanan yang lebih terjamin. Kemudian pada tahun 1767, pembangunan benteng mulai dilakukan di bawah pengawasan seorang arsitek Belanda bernama Ir. Frans Haak dan pembangunannya selesai pada tahun 1787. Setelah pembangunan selesai, benteng ini diberi nama "Rustenburg" yang berarti benteng peristirahatan.
Pada tahun 1867, terjadi gempa hebat di Yogyakarta dan mengakibatkan banyak bangunan yang runtuh, termasuk Rustenburg. Kemudian, segera setelahnya diadakan pembangunan kembali benteng Rustenburg ini yang kemudian namanya diganti menjadi "Vredeburg" yang berarti benteng perdamaian. Hal ini sebagai wujud simbolis manifestasi perdamaian antara pihak Belanda dan Keraton.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H