Mohon tunggu...
Nazala Chusna Syifa
Nazala Chusna Syifa Mohon Tunggu... Mahasiswa - 23107030033- Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga

Clynophile

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Mengenal Burnout: Pekerjaan yang Lebih Baik Tidak Banyak Membantu

5 Maret 2024   23:03 Diperbarui: 5 Maret 2024   23:05 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Burnout adalah keadaan kelelahan emosional fisik dan mental. Hal ini disebabkan oleh stres berlebih dan berkepanjangan. Burnuot biasanya banyak dialami oleh tenaga kesehatan, pendidikan, pekerjaan kantoran, dan juga mahasiswa, karena dikaitkan dengan beban yang berat dan banyaknya aktivitas pekerjaan atau perkuliahan. Dan saat berusaha untuk mengganti tugas atau pekerjaan hal ini bahkan tidak membantu, karena bukan mengganti pekerjaan solusinya.

saat stres berlanjut kita mulai kehilangan minat dan motivasi untuk bekerja atau kuliah, sehingga mengurangi produktivitas dan menguras energi membuat kita merasa putus asa sinis dan kesal. Burnout Ini bukan kondisi kesehatan. Menurut WHO, Istilah ini menggambarkan serangkaian gejala akibat stres kronis yang tidak dikelola atau salah dikelola.

Secara garis besar burnuot dapat terjadi karena, yang pertama menghabiskan terlalu banyak waktu untuk bekerja atau belajar sampai tidak punya waktu untuk beristirahat dan bersosialisasi. Yang  kedua merasa tidak memiliki kontrol akan pekerjaan atau kegiatan pembelajaran. Yang ketiga  kurangnya penghargaan atas hasil yang baik. 

yang keempat melakukan aktivitas yang monoton syarat terus-menerus. Yang kelima kurangnya hubungan yang suportif dan personal. Yang keenam kurang tidur. Yang ketujuh kecenderungan untuk bersikap perfeksionis. Dan yang terakhir bekerja atau belajar dalam kondisi tekanan tinggi secara terus-menerus.

Burnout juga bisa disebabkan oleh kurangnya istirahat dan waktu untuk bersenang-senang. jika demikian mungkin Saatnya untuk healing. Untuk pecinta jalan jalan, ini saatnya untuk mengambil waktu santai di weekend, hanya untuk sekedar main keluar kota. Tapi jangan khawatir healing tidak perlu selalu dengan traveling. Healing juga bisa dilakukan dengan sederhana yakni, dengan melakukan hobi atau berolahraga. 

Olahraga akan memicu produksi hormon endorfin. Melansir dari Siloam Hospital Hormon endorfin adalah senyawa kimia yang diproduksi oleh kelenjar pituitari atau hipofisis yang berada di dalam otak. Hormon ini berperan dalam mengurangi rasa sakit dan memberikan perasaan senang atau euforia. Hal inilah yang membuat kita merasa lebih bahagia rileks dan mengurangi stres.

Selain itu cara healing lainnya yakni dengan tidur yang berkualitas. Tidur memungkinkan otak dan tubuh kita untuk beristirahat. Tidur malam yang baik membuat kita dapat mengatasi stres hari itu dengan lebih mudah. ketika kita lelah kita kurang sabar lebih mudah gelisah yang dapat meningkatkan stres. Menjalani hidup memang tidak mudah terdapat begitu banyak hal yang harus dilakukan dengan waktu yang terbatas.

Itulah beberapa hal yang menyebabkan terjadinya burnout. Lalu burnout juga memiliki beberapa tanda tanda. Diantaranya yang pertama merasa sangat lelah dan tidak bertenaga setiap saat. Yang kedua sering merasa sakit kepala dan pegal. Yang ketiga perubahan pola makan dan tidur. Yang keempat hilang motivasi untuk melakukan apapun. Yang kelima menghindari tanggung jawab dan terus menunda pekerjaan. Yang keenam lebih sensitif.

Burnout yang tidak diatasi dapat membahayakan pekerjaan dan hubungan dengan keluarga dan teman di sekitar. Hal ini juga dapat bermanifestasi sebagai masalah kesehatan mental dan fisik yang serius. Penelitian menunjukkan bahwa dampak kelelahan secara mental dan emosional dapat menimbulkan efek fisiologis pada tubuh, termasuk terganggunya kesehatan kekebalan tubuh. "Kelelahan telah dikaitkan dengan peningkatan angka serangan jantung dan peningkatan pneumonia."

kemudian untuk mengatasi burnuot hal pertama yang dapat dilakukan adalah mencari dukungan dari orang terdekat. Kontak sosial adalah satu cara terbaik untuk mengurangi stres. Berbicara dengan pendengar yang baik mampu mengurangi beban yang terasa berat. 

Lalu langkah selanjutnya yang dapat diambil adalah melakukan refreaming atau mengubah cara pikir. Jika pekerjaan untuk perkuliahan terasa sangat berat dan tidak menyenangkan, coba ganti fokus kebagian lain yang menyenangkan dari hal tersebut. Seperti efek positif dari pekerjaan yang kita lakukan atau sekedar bertemu crush dikampus mungkin.

Terakhir, carilah bantuan profesional dari penyedia layanan kesehatan atau ahli kesehatan mental jika Anda mengalami gejala burnout yang mengganggu kehidupan sehari-hari dan kemampuan Anda untuk beraktivitas, seperti jika Anda terus-menerus khawatir atau sulit berkonsentrasi.

Untuk itu mari kita menarik nafas lebih dalam menepuk pundak yang sudah lelah sambil terus berjalan maju. Dan ingat, sekali kita butuh istirahat dan bersenang-senang untuk dapat segar kembali menjalani hari.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun