Beberapa strategi yang dapat diterapkan kecendekiaan digital di PTKI, yaitu pertama, pengembangan infrastruktur diigital. PTKI perlu berinvestasi dalam infrastruktur TI yang memadai, termasuk internet cepat dan perangkat keras yang diperlukan. Kedua, peningkatan literasi digital. Perlu diadakan pelatihan dan lokakarya untuk meningkatkan kompetensi digital civitas akademika, termasuk dosen, mahasiswa, dan staf. Ketiga, Kerjasama dengan Industri Teknologi. PTKI dapat bermitra dengan perusahaan teknologi untuk mengakses teknologi terbaru dan mendapat dukungan implementasi. Keempat, pengembangan kebijakan dan etika digital. Diperlukan kebijakan yang jelas tentang penggunaan teknologi digital dalam konteks akademik, termasuk isu etika dan integritas. Tak lupa, PTKI juga harus memastikan adopsi teknologi digital sejalan dengan nilai dan prinsip Islam.
Transformasi kecendekiaan digital di PTKI adalah keharusan di era digital ini. Meski menghadapi berbagai tantangan, peluang yang ditawarkan sangat besar untuk meningkatkan mutu pendidikan, riset, dan pengabdian masyarakat di PTKI. Dengan strategi tepat dan komitmen semua pihak, PTKI dapat memanfaatkan kecendekiaan digital guna memperkuat posisinya sebagai pusat unggulan pendidikan dan riset Islam di era digital.
Perubahan ini bukan sekadar adopsi teknologi, tapi juga tentang bagaimana PTKI tetap relevan dan berkontribusi signifikan dalam pendidikan tinggi global sambil mempertahankan identitas dan nilai-nilai Islamnya. Dengan demikian, kecendekiaan digital bisa menjadi pendorong bagi PTKI untuk mewujudkan visi menjadi institusi pendidikan tinggi Islam yang unggul, berdaya saing global, dan memberi dampak positif bagi peradaban.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H