Artikel ini membahas tentang Karakteristik Utama Karya Ilmiah yaitu Logis, Objektif, Sistematis, dan Etis yang menjadi landasan penting penulisan akademik dan penelitian.
Karya Ilmiah merupakan hasil penelitian atau kajian yang disusun dengan prinsip-prinsip tertentu dan dipertanggungjawabkan kebenarannya. Karya ilmiah tidak hanya berfungsi untuk menyampaikan informasi, tetapi juga untuk mengembangkan pengetahuan, melakukan verifikasi, serta memberikan kontribusi dalam suatu bidang ilmu.Â
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), karya ilmiah adalah karya tulis yang dibuat dengan prinsip-prinsip ilmiah berdasarkan data dan fakta yang didapat dari observasi, eksperimen, dan kajian pustaka. (Karya ilmiah menurut KBBI)
Â
Pada tanggal 21 November 2024 saya mengikuti acara seminar yang diisi oleh salah satu dosen pengampu Bahasa Indonesia di Kampus Universitas Teknologi Digital dengan tema "Penulisan Karya Tulis Ilmiah". Beliau mengatakan bahwa dalam penulisan karya ilmiah memiliki standar. Agar karya ilmiah memenuhi standar akademis dan ilmiah yang diakui, penulisannya harus memperhatikan beberapa karakteristik yang penting, yaitu logis, objektif, sistematis, dan etis. Keempat karakteristik tersebut menjadi fondasi utama dalam penulisan karya ilmiah.
1. Logis
Karya Ilmiah harus disusun secara logis dan didukung oleh bukti. Logika dalam karya ilmiah mengacu pada cara berpikir yang teratur dan rasional. Setiap argumen yang disajikan dalam karya ilmiah harus didasarkan pada fakta, data, atau bukti yang dapat diuji. Pemikiran yang logis berarti menunjukkan bahwa penulis tidak hanya menyusun kalimat atau paragraf secara acak, tetapi melakukannya dengan dasar pemikiran yang jelas dan dapat diterima  secara ilmiah. Penulis harus mampu mengaitkan antara premis dan kesimpulan dengan cara yang rasional, sehingga pembaca dapat mengikuti alur pemikiran tersebut tanpa kebingungan.Â
2. ObjektifÂ
Karya ilmiah yang objektif tidak boleh didasarkan pada kepentingan pribadi atau kecenderungan tertentu. Setiap argumen dan hasil harus didasarkan pada data, fakta, atau teori yang dapat dipercaya. contohnya, menggunakan data statistik daripada pendapat pribadi dan menghindari menggunakan bahasa yang emosional atau berlebihan. Objektivitas memastikan penelitian ilmiah dapat diterima oleh khalayak ilmiah secara luas karena bebas dari prasangka atau keberpihakkan tertentu.
3. Sistematis
Penulisan karya ilmiah harus terorganisir dengan baik, mengikuti, struktur standar seperti pendahuluan, metedologi, hasil, dan pembahasan  (IMRAD). Pendekatan sistematis mempermudah pembaca dalam memahami alur penelitian. Misalnya dengan menuliskan tujuan penelitian di pendahuluan, lalu menjelasakan metode penelitian secara terperinci dibagian metodologi, dan membuat alur pembahasan yang mengikuti ururtan logis dari masalah hinnga solusi.
4. etisÂ
Dalam penelitian ilmiah, etika melibatkan kejujuran, penghormatan terhadap hak kekayaan intelektual, dan menghindari plagiarisme. Dalam penulisan ilmiah, penulis wajib mengutip sumber yang digunakan dengan benar. Contoh penggunaan etika adalah dengan menuliskan sumber pada daftar pustaka untuk menghormati penulsi aslinya. Etika juga mencakup kewajiban untuk melakukan penelitian dengan cara yang tidak merugikan orang lain atau menyalahgunakan data yang ada. Selain itu , karya ilmiah yang etis memperhatikan standar moral dalam penelitian, seperti perlindungan terhadap subjek penelitian dan penghindaran dari tindakan yang dapat merugikan masyarakat atau lingkungan.
Keempat karakteristik tersebut merupakan landasan utama dalam menghasilkan karya ilmiah yang baik, benar, dan berkualitas. Dengan menerapkan karakteristik tersebut, kita dapat menjaga integritas akademik dan ikut serta dalam pengembangan ilmu pengetahuan.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H