Mohon tunggu...
Noura Nahdliyah
Noura Nahdliyah Mohon Tunggu... Guru -

Alumnus Sastra Inggris Universitas Negeri Surabaya. Jago bermimpi. Penikmat Novel. Penikmat Film. Suka menulis. Selalu iri dengan mereka-mereka yang pandai menulis.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Sepatu Zahid

27 Januari 2018   20:13 Diperbarui: 27 Januari 2018   20:38 686
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika tidak dipenuhi maka ada salah satu yang harus menanggung akibatnya. Misalnya makanan. Kita butuh makan. Jika tidak dipenuhi maka kita kelaparan. Kita butuh sekolah. Jika tidak dipenuhi maka kita tidak memiliki ilmu yang cukup untuk menjalani kehidupan kita sehari-hari. Nah, selanjutnya adalah keinginan. 

Kita menginginkan untuk memiliki sesuatu. Namun, belum tentu kita benar-benar membutuhkannya. Contohnya ketika Ayah pergi jalan-jalan ke pasar dan sedang ada diskon alat pancing besar-besaran. 

Ayah menginginkannya. Namun, Ayah tau jika alat pancing di rumah masih bagus dan bisa dipakai. Ayah tidak akan menghabiskan waktu Ayah untuk antri membeli alat pancing diskonan karena Ayah memang belum membutuhkannya. Sekarang Ayah tanya, Zahid butuh sepatu atau hanya ingin seperti teman-teman?"

Zahid terdiam. Nampaknya ia berfikir.

"Ya, Ayah. Zahid mengerti. Tapi, Yah...", ia masih kurang puas.

"Besok pagi libur, kan? Ayo ikut Ayah". Ayah mengajak Zahid ke suatu tempat.

Malam itu, Zahid tidak dapat tidur. Ia penasaran akan dibawa kemana ia oleh Ayah. Apakah ia akan diajak ke Toko Sepatu atau kemana. Berbagai bayangan tempat berkeliling di kepalanya.

Pagi yang cerah, Ayah menaiki motornya. Zahid sudah siap di belakang Ayah dengan senyum ceria. Dari dalam, Ibu keluar sembari membawa kardus berisi buku bacaan yang sudah lama tidak dibaca. Ayah menerima kardus dari Ibu.

"Sampaikan salam Ibu ke Bu Rosmala ya, Ayah. Ibu belum bisa ikut ke sana hari ini".

Ayah mengangguk dan tersenyum.

Zahid heran. Bu Rosmala adalah pemilik rumah baca di samping terminal Joyoboyo. Setiap bulan, keluarga Zahid memang datang ke sana untuk menyumbangkan buku-buku atau uang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun