Banyak murid yang tidak mampu yang akhirnya disalurkan ke swasta, akibat kuota ppdb yang bercampur dengan kecurangan. Murid - murid yang berprestasi disingkirkan oleh murid yang memakai uang untuk membeli bangku sekolah.
Hal ini sangat amat disayangkan yang terjadi di negeri kita. Maraknya kasus seperti ini menjadikan pendidikan dan sekolah tinggi dianggap lemah.
Terlalu banyak menormalisasi hal-hal negatif seperti ini yang sangat merugikan berbagai pihak. Maka dari itu, upaya kita sebagai generasi muda untuk memberi pemahaman dan informasi kepada semua pelajar. Dan upaya pemerintah dalam sistem pendaftaran calon peserta didik baru diharapkan lebih diperbaiki lagi agar tidak ada lagi kecerobohan.
“Kita berharap ini selesai, kemudian menjadi pembelajaran bagi kita semua ini menjadi catatan untuk perbaikan kebijakan,” ucap Ade.
—Nayla Ramandhinya, Duta Kepemudaan Jawa Barat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H