Retorika dakwah juga harus mempertimbangkan perkembangan audiens yang semakin banyak berada di ranah online. Untuk mencapai mereka, retorika memperkenalkan komunikasi nonverbal melalui platform digital. Dengan komunikasi nonverbal, seorang dai dapat berdakwah melalui gerakan tubuh dan bahasa tubuh dalam komunikasi tatap muka maupun virtual.
Â
Terakhir, retorika dakwah juga mempertimbangkan tahapan dalam berdakwah. Dalam retorika, terdapat lima tahapan pidato yang dapat digunakan dalam berdakwah, yaitu penemuan (inventio), penyusunan (dispositio), gaya (elocutio), memori (memoria), dan penyampaian (pronuntiatio). Kelima tahapan ini dikenal sebagai teknik dakwah dalam ilmu dakwah.
Â
Namun, penting untuk diingat bahwa dakwah seharusnya tidak hanya berfokus pada retorika semata. Dakwah harus tetap menjadi amanah yang berasal dari langit, dengan niat yang benar untuk mencapai ridha Allah. Menjadikan dakwah hanya sebagai retorika dapat membuat dakwah kehilangan esensinya sebagai ibadah yang membawa manfaat bagi manusia di dunia dan akhirat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H