"Isinya pasti tas sekolah ni" tebakku kepadanya. Dia menganggukkan kepalanya, lalu menaruh telunjuk di bibirnya mengiisyaratkanku untuk diam. Ia menyuruhku untuk memerhatikan mc. Dan ternyata, kami semua disuruh maju kedepan untuk pengambilan hadiah lalu berfoto bersama.Â
"Terima kasih untuk bapak-bapak dan ibu-ibu sekalian, juga kepada anak-anak yang begitu semangat mengikuti lomba. Dengan ini kami akhiri acara hari ini. Sekian dari saya. Wassalamualaikum wr.wb" pamit mc undur diri. Serentak semua orang menjawab salam tersebut, dan entah dikomando siapa kami dibawa menuju tengah kompleks. Disana, terlihat sepeda masing-masing dari kami berjejer rapi penuh dengan bendera dan hiasan kemerdekaan. Kami semua berdecak kagum. Lalu, menghampiri sepada-sepeda tersebut.
"Setelah ini, bawa sepeda kalian keliling komplek sambil nyanyi  lagu kemerdekaan yaaa". Kata salah seorang bapak panitia. Aku dan Shina tentu saja langsung meloncat ke sepeda kami dan mulai mengayuhnya. Yang lainnya mengikuti kami dibelakang. Tak lupa, kami menyanyikan lagu kebangsaan dengan penuh semangat dan gembira. Para orangtua pun sibuk mengambil foto atau video anak  mereka sendiri. Aku memandang ke langit yang begitu cerah diatas sana, dan tersenyum begitu lebar.Â
"Hari ini adalah hari yang begitu menyenangkan. Terima kasih tuhan telah membiarkanku merasakan keindahannya yang begitu nikmat" kataku dalam hati. Dan satu lagi, kejadian hari ini telah membuat pandanganku berubah. Yang tadinya biasa saja, menjadi penuh kegembiraan. Terima kasih kepada para pembaca yang sudah membaca salah satu dari memori kanak-kanakku. Sekian dariku, salam kemerdekaan :).
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI