5. Menjaga Keadilan dan Keseimbangan
Keadilan yang dimaksud adalah kesetaraan akses, yang dimana semua pihak yang terlibat dalam komunikasi memiliki akses untuk dapat menyuarakan pendapatnya tanpa adanya diskriminasi dari pihak lain. Keterbukaan dan transparansi juga harus lengkap sehingga semua pihak mampu memberikan keputusan berdasarkan informasi yang benar. Dalam komunikasi massa harus bersikap adil dan setara dalam hal ras, gender, agama, status sosial, atau faktor lainnya. Setiap individu juga harus diperlakukan hormat dan adi, tanpa membeda bedakan satu sama lain atau merasa dirinya diperlakukan istimewa oleh pihak tertentu.
Studi kasus:Â
Sebuah stasiun televisi nasional sedang menayangkan serangkaian berita tentang konflik sosial di kota. Liputan ini secara konsisten menggambarkan satu kelompok masyarakat sebagai penyebab utama kerusuhan, sehingga tanpa sadar malah memberikan ruang yang cukup bagi kelompok tersebut untuk menyampaikan pandangannya. Akibatnya, opini publik terbentuk didasari oleh informasi yang tidak seimbang, dan ketegangan sosial semakin meningkat.
Penyelesaian:
Stasiun televisi akan meninjau kembali dan memberika klarifikasi terkait konflik yang mereka tayangkan, kemudian stasiun televisi akan memberikan tambahan liputan untuk memberikan kesempatan pada semua pihak untuk memberikan pandangan mereka dan memberikan permintaan kepada publik yang telah dirugikan karena liputan yang tidak seimbang.
Efek komunikasi massa ialah perubahan pada diri seseorang yang terjadi dalam pandangannya, sikap, serta emosi yang ia rasakan, atau perilaku antara individu dan kelompok. Efek komunikasi massa pada khalayak bisa berupa posisitif maupun negatif, tergantung bagaimana masyarakat menyikapinya. Efek komunikasi massa dapat dikategorikan menjadi tiga dimensi, yaitu:
- Efek kognitif, terjadi apabila media massa mulai mempengaruhi cara berpikir pada masyarakat, pendapat serta keyakinan tentang dunia.
- Efek efektif, terjadi ketika khalayak mulai merasakan emosi akibat media yang telah ia tonton, semisalnya perasaan sedih, marah, gembira, atau terinspirasi.
- Efek behavior atau efek tindakan, biasanya efek ini mampu membuat khalayak yang menontonnya bisa secara langsung dipengaruhi melalui tindakan oleh media massa. Efek ini berupa tiruan adegan tertentu yang ada pada media. Contoh: banyak remaja mulai meniru adegan merokok atau balapan liar setelah mereka melihat media massa di film ataupun iklan.
Daftar pustaka:
Hadi, I. P., Wahjudianata, M., & Indrayani, I. I. (2020). Komunikasi massa. Komunikasi Massa.
Sari, A. C., Hartina, R., Awalia, R., Irianti, H., & Ainun, N. (2018). Komunikasi dan media sosial. Jurnal The Messenger, 3(2), 69.
Zahra, Y. F., Cendikia, H. F., Molfi, I. I., & Murdiana, V. (2024). Media Massa Sebagai Pembentukan Persepsi Publik. Triwikrama: Jurnal Ilmu Sosial, 2(12), 131-140.