"Pemimpin yang baik adalah yang mencintai rakyatnya dan dicintai rakyatnya." (HR. Muslim)
Menurut Imam Al- Ghazali kriteria pemimpin adalah seorang yang memiliki intelektualitas yang luas, pemahaman agama yang mendalam, juga berakhlak mulia, contoh seperti nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya yang dijadikan sebagai sosok seorang pemimpin yang di dambakan oleh Imam Al- Ghazali yakni seorang pemimpin yang membawa perubahan, pembaruan dan mencerminkan akhlak yang mulia. Juga bisa menggerakkan anggotanya melalui iman dan pengetahuan ilmu. Untuk menjadi seorang pemimpin yang sesuai dengan kriteria Imam Al- Ghazali, seseorang tersebut harus memiliki beberapa kelebihan dibanding anggota yang lain, karena dengan kelebihan itulah seorang pemimpin menjadi lebih berwibawa dan bahkan di patuhi oleh anggotanya.
Adapun Kriteria pemimpin selalu terkait dengan dengan 3 hal penting yaitu; kekuasaan, kewibawaan, dan kemampuan.Â
1. Yang di maksud dengan kekuasaan ialah kekuatan, otoritas, dan legalitas yang memberikan wewenang kepada pemimpin, guna memengaruhi dan menggerakkan anggotanya untuk melakukan sesuatu.
2. Yang di maksud dengan kewibawaan ialah kelebihan, keunggulan, dan keutamaan sehingga mampu mengatur orang lain, sehingga orang itu patuh pada pemimpinnya dan sanggup melakukan hal tertentu.
3. Yang di maksud dengan kemampuan ialah kesanggupan, kekuatan dan kecakapan atau keterampilan teknis maupun sosial, yang di anggap melebihi dari kemampuan anggotanya.
Kepemimpinan Islam dicirikan oleh landasan intelektual dan spiritualnya. Landasannya adalah keimanan, khususnya keimanan yang harus dijunjung tinggi dan dilimpahkan. Makna juga hadir dalam kepemimpinan, mengabdi pada kelompok dimana dia menjadi pemimpinnya. Seorang pemimpin tidak ada dalam ruang hampa, bukan kekuasaan atau wewenang, melainkan pelayanan dan bantuan kepada mereka yang dipimpin, dan definisi kepemimpinan mencakup pemberian contoh yang inovatif. Pemimpin mendorong, beradaptasi, dan maju.Â
Tiga kunci kepemimpinan Islam adalah sebagai berikut: Amanah artinya tanggung jawab; khidmah adalah pelayanan; dan quwah ḥasanah artinya merintis.
Pemimpin yang ideal tidak hanya memikirkan duniawi tetapi juga memperhatikan akhirat. Dalam Islam, kepemimpinan adalah amanah yang berat, sehingga pemimpin harus memiliki niat tulus untuk menegakkan kebenaran dan keadilan.
Kepemimpinan dalam Islam adalah amanah yang agung, berlandaskan tauhid dan bertujuan menegakkan kebenaran serta keadilan. Pemimpin ideal harus memiliki akhlak mulia, pemahaman agama yang mendalam, dan intelektualitas luas. Ia harus jujur, berilmu, pekerja keras, sabar, dan ikhlas dalam melayani umat. Kepemimpinan tidak hanya untuk kepentingan duniawi, tetapi juga untuk mencapai keberkahan di akhirat. Tanpa pemimpin, bangsa akan terancam kekacauan, sehingga pemilihan pemimpin yang sesuai kriteria adalah kewajiban demi kesejahteraan dan keberlangsungan masyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H