Mohon tunggu...
Nayla Azahra Aksal
Nayla Azahra Aksal Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

an introvert who loves editing and eating.

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Pemimpin Ideal dalam Islam

26 November 2024   20:09 Diperbarui: 26 November 2024   20:22 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Suatu bangsa memerlukan adanya pemimpin. Hal ini juga menentukan keberlangsungan bangsa tersebut di masa yang akan datang. Sehingga terwujudnya ketentuan agama dan ketertiban sisal serta kebutuhan pokok masyarakat juga berjalan baik.  bangsa memerlukan adanya pemimpin. Hal ini juga menentukan keberlangsungan bangsa tersebut di masa yang akan datang. Sehingga terwujudnya ketentuan agama dan ketertiban sisal serta kebutuhan pokok masyarakat juga berjalan baik. 

Selaras dengan pendapat Imam Ghazali bahwa memiliki seorang pemimpin merupakan kewajiban syari’at dan akan menjadi berdosa apabila tidak mau mengangkat pemimpin atau dengan kata lain golput serta celaka bagi bangsa yang vakum kepemimpinan. 

Bahkan pemimpin yang zalim lebih baik dari pada tidak adanya pemimpin, hal tersebut akan menimbulkan kekacauan dalam bangsa.

Dalam ajaran islam, ulama merupakan pemimpin yang dianggap paling asli karena kepemimpinan merupakan satu-satunya sumber sosialisasi Islam, kepemimpinan menjadi sesuatu yang “agung”, “suci”, dan “sakral” dalam pertumbuhan sosio-politik masyarakat, perkembangan penafsiran Al-Quran terhadap berbagai persoalan kemanusiaan modern. 

Imam Al-Ghazali menyebutkan bahwa ulama dikelompokkan menjadi tiga, pertama ialah kelompok ulama yang merusak diri dan individu yang lain. Yakni yang mencari serta rakus terhadap dunia secara terang-terangan. Kedua ialah kelompok ulama yang membawa kebahagiaan baik kepada diri sendiri maupun orang lain, yakni ulama yang menyeru manusia kepada Allah secara dhohir dan batin. Ketiga ialah ulama yang memberikan kerusakan pada diri sendiri dan memberikan kebahagiaan kepada orang lain. Mereka mengajak pada jalan akhirat, yang menolak pada dunia luar akan tetapi dalam hatinya menginginkan penghormatan terhadap diri sendiri dari orang lain.

Para pemimpin Islam mempunyai tanggung jawab yang besar untuk menyebarkan ajaran Islam agar keutamaannya dapat dilihat dan dialami dalam berbagai konteks. Seorang pemimpin harus berkembang dan berkembang dalam beberapa cara berbeda untuk memenuhi mandat kepemimpinannya. Diantaranya: 

(1) Al-'Ilm, orang-orang yang berilmu. 

(2) Mukhliṣ, orang yang jujur. 

(3) Amil, seorang pekerja yang rajin. 

(4) Mujahid, yaitu pejuang tanpa terkecuali. 

(5) Mutady, orang yang tidak kenal pamrih, yang tidak pernah berhenti memberi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun