Mohon tunggu...
Nayla Jauhara Fatimah
Nayla Jauhara Fatimah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

a woman who lives her life according to her mood

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Keberanian dan Adab pada Pendidikan Islam di Era Sekarang

20 Oktober 2024   20:01 Diperbarui: 20 Oktober 2024   20:06 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Banyak orang pada Pendidikan Islam era sekarang yang salah faham dengan keberanian, mereka berani melakukan suatu hal tapi tidak dengan cara ilmu per-adaban dalam islam, mereka yang berani mengungkapkan suatu hal, tapi tidak dengan cara yang di anjurkan dalam islam untuk memakainya dalam bersikap.

 

Berikut ialah beberapa contoh dalam sikap berani :

  • Berani Melawan Ketika Ada yang Mengganggu.
  • Berani Memperjuangkan Hak.
  • Berani Bertindak jika Terjadi Kejahatan atau Kesalahan.
  • Berani Membela Agama yang Dianut dll.

Banyak manusia berakal sekarang mempunyai adab (moral) yang sangat di sayangkan, dengan sikap yang menggampangkan atau menyepelekan hal hal yang kecil juga hal besar.

Sebagai contoh, sikap minim adab di Era Pendidikan sekarang yaitu, ‘Berani membentak seorang Guru hanya karna jam pelajaran tidak sesuai dengan kemauannya’. Memang benar adanya jika berani ialah suatu hal yang baik, tetapi hal tersebut mempunyai cara penyikapan yang benar dan yang dianjurkan dalam Agama Islam.

Contoh sebelumnya memberikan kesan negatif, dan contoh sikap adab selanjutnya yang dianggap kesan positif ialah ‘Berani bercanda dengan mengatakan hal buruk kepada seorang guru’. Terkesan hal yang sepele, tapi mulai dari keberanian atas bercanda tersebut akan menimbulkan hilangnya adab (moral) dari pelaku.

Keberanian dalam Islam disebut syaja'ah, sifat yang wajib dimiliki para muslim. Al Quran dan Hadits sudah mengatur bentuk keberanian dalam hal kebaikan yang harus ada dalam jiwa tiap umat Nabi Muhammad SAW.

"Berani yang dituntut agama (Islam) adalah berani yang berkesan positif, yakni berani membela kebenaran," tulis dosen Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan dan Hukum (PKH) Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta (FIS UNY) Marzuki. [Dikutip dari Rosmha Widiyani - detikNews "Keberanian Dalam Islam Disebut Syaja'ah: Penjelasan dan Haditsnya Lengkap" selengkapnya https://news.detik.com/berita/d-5728347/keberanian-dalam-islam-disebut-syajaah-penjelasan-dan-haditsnya-lengkap.]

 

Masih banyak orang yang menggunakan keberanian untuk hal yang kurang baik, padahal keberanian dalam Islam (syaja'ah) digunakan saat seorang muslim menghadapi bahaya, kesulitan, atau kondisi buruk lain dengan cara yang baik (ber-adab) serta bijaksana.

 

Contoh sikap Keberanian disertai dengan Adab pada Pendidika Islam :

 

  • Guru mengajarkan suatu hal dengan sedikit kekeliruan dengan sadar.
    - “Mohon maaf Guru, bukankah seharusnya ‘Al adabu fauqol ‘ilmi?’ mengapa njenengan mengakatan ‘ilmu dahulu barulah adab, karna adab adalah bagian dalam ilmu??’ (mengatakan pendapat dengan keberanian, dengan nada yang lebih rendah tetapi jelas didengar, disertai dengan tersenyum, agar tidak begitu menyinggung perasaan Guru). Jika guru tetap bersikukuh dengan jawabannya, maka jawablah dengan Tawadhu (bagian dari adab) ‘Baiklah Guru, Terimakasih dan Mohon Maaf (dengan senyum)’.  Jika anda lebih yakin dengan jawaban yang anda miliki, tidak apa untuk di pertahankan selagi itu benar menurut Al-Qur’an, Hadist ataupun pendapat Ulama.

 

Hal yang perlu di pahami dari contoh tersebut adalah ‘Beranilah dalam mengungkapkan kebaikan dengan menggunakan adab, karena jangan sampai kebaikanmu membuahkan hasil yang buruk apalagi dalam Ilmu Pendidikan’.

 

Sifat berani yang di gunakan dengan adab pada era sekarang akan mendorong muslim tetap bersikap benar, bijaksana, juga mampu mengendalikan emosi, dan akan menyingkirkan sikap keberanian negatif yang membela suatu kesahalan atau bahkan mempertahankan suatu hal yang bukan pada tempatnya. 20/10/24

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun