kadang kala aku bingung
bagaimana menentukan sebuah keputusan antara dua pilihan yang berbanding terbalik
satu adalah pilihan yang bagiku, 'itu aku'
dua yaitu pilihan yang bagiku, 'bukan aku'
di setiap shalat wajibku
di setiap shalat malamku
aku berdoa, meminta, memohon
hingga buliran tangis jatuh di atas sajadahku
tangis yang begitu berarti bagiku
hingga saat itulah tiba dan aku menumpai doaku
tuham menjawab dengan "bukanlak aku'
aku marah, aku menitihkan tangis kembali sambil menatap halaman yang 'bukanlah aku'
saat itu, aku sudah tiba dipinggir jurang
dengan berat hati aku kembali menjauhi jurang dan mulai menjalankan jawaban tuhan atas doaku
dua tahun kemudian...
tuhan memberiku pemahan bahwa jurang adalah 'itu aku' dan dataran diatas jurang adalah 'bukan aku'
secara perlahan tuhan memberikaku pemahaman dan kini aku mengerti
tuhan telah meyelamatkanku dari curamnya jurang dan mencegahku unutk jatuh ke dunia yang fana.
"disaat aku paham dan mengerti, saat itu pula aku begitu bersyukur atas jawaban tuhan yang dengan Agungnya menjawab doaku dengan 'bukan aku', dan saat inilah aku menumpai kebahagiaan abadi".
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H