Mohon tunggu...
Nayla Hamidah
Nayla Hamidah Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar yang sedang khawatir dengan masa depan

Menulislah. Meskipun kamu tlah tiada, tapi tulisanmu akan tetap abadi.

Selanjutnya

Tutup

Music

Kesenian Sunda Tergerus di Kampung Halamannya Sendiri

26 Juni 2021   17:00 Diperbarui: 26 Juni 2021   19:14 430
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Musik. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Cara untuk mempertahankan kesenian Sunda ada lima poin. Pertama, kurikulum sekolah di Jawa Barat tidak boleh menghapuskan pengajaran teori dan praktik kesenian Sunda. Kedua, ekskul kesenian Jawa Barat di sekolah diwajibkan ada dan aktif. Ketiga, sekolah dan kantor pemerintahan wajib menyelenggarakan pertunjukkan kesenian Sunda pada hari besar. Keempat, bantuan dana untuk Saung Angklung Udjo di Bandung dan promosinya ke luar kota. Terakhir, pembuatan organisasi skala provinsi oleh Dinas Kebudayaan Jawa Barat untuk menaungi sanggar dan ekskul kesenian Sunda. Program unggulannya bisa berupa Pagelaran Kesenian Akbar, pasanggiri tembang atau pupuh Sunda, pasanggiri tarian Sunda, dan lomba pertunjukkan musik Sunda di tingkat provinsi. Solusi-solusi ini bisa membuat kesenian Sunda lebih terekspos.

Cara untuk mempopulerkan kesenian Sunda berfokus pada konsep akulturasi, yaitu akulturasi antara kesenian Sunda dengan musik pop atau EDM. Misalnya, produser lagu membuat lagu pop biasa, tapi diselipkan pengiring musik dengan gamelan atau angklung. Bisa juga diselipkan bahasa Sunda ke dalamnya. Hal ini pernah dilakukan oleh Weird Genius, salah satu grup musik EDM yang terkenal di Indonesia. Mereka menciptakan lagu yang berjudul "Lathi". Lagu ini memiliki konsep penggabungan musik EDM dan gamelan Jawa. 

Tidak disangka, lagu ini menjadi sangat populer dan membanggakan. "Lathi" mendapatkan empat penghargaan di AMI Awards dan penghargaan dari Google, "Lagu Paling Banyak Dicari Tahun 2020". Lagu ini dikenal di Amerika Serikat dan berhasil membawa akulturasi kesenian Jawa ke kancah internasional. Walaupun begitu, cara akulturasi tidak semudah yang dibayangkan. Musisi berkarya sesuai dengan keinginan dan idenya sendiri. Perlunya niat dan kesediaan para musisi untuk menaruh kesenian Sunda ke dalam karya mereka. Tapi, dengan adanya "Lathi", diharapkan dapat memotivasi musisi-musisi lain untuk mencoba konsep akulturasi budaya tradisional ke dalam karya mereka, khususnya kesenian Sunda. Request dan dukungan masyarakat tentang konsep akulturasi kesenian Sunda juga bisa berpengaruh untuk memotivasi musisi memasukkan kesenian Sunda ke dalam karya mereka.

Jadi, kesimpulan dari semua pembahasan di atas adalah kesenian Sunda di Jawa Barat, terlebih di kota-kota besar terasa kurang kehadirannya jika dibandingkan dengan budaya luar negeri. Jika solusi-solusi di atas dilaksanakan dengan sungguh-sungguh, kesenian Sunda mungkin bisa lebih terasa keberadaannya di Jawa Barat. Tidak masalah menyukai budaya luar. Tapi, jangan lupa mengambil pelajaran dari luar negeri, bagaimana mereka membuat budayanya mendunia. Kesenian Sunda butuh kepedulian dan inovasi masyarakatnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun