Kekerasan di lingkungan sekolah tidak hanya berdampak pada individu yang terlibat, tetapi juga terhadap seluruh komunitas sekolah. Ketika guru merasa tidak aman, motivasi untuk mengajar bisa menurun, dan siswa yang lain juga bisa merasa tidak nyaman belajar di lingkungan yang tidak kondusif. Jika kekerasan seperti ini dibiarkan tanpa ada penanganan yang serius, maka dampaknya bisa meluas, merusak atmosfer belajar yang seharusnya mendukung pertumbuhan intelektual dan karakter siswa.
- Peran Kepolisian dan Pihak Berwenang
Langkah guru Sofyan yang melaporkan insiden ini ke kepolisian adalah tindakan yang tepat. Dalam kasus kekerasan fisik, baik itu terjadi di lingkungan pendidikan maupun di tempat lain, hukum harus ditegakkan. Pemukulan terhadap guru adalah bentuk penganiayaan yang tidak bisa dianggap enteng. Oleh karena itu, sangat penting bagi pihak kepolisian untuk menindaklanjuti laporan ini dengan serius, memberikan perlindungan kepada korban, dan menjatuhkan hukuman yang setimpal kepada pelaku.
Pernyataan Ketua PGRI Cabang Khusus SMA/SMK/SLB Kabupaten Bima, M. Rifial Akbar, yang mengecam tindakan pemukulan ini juga menunjukkan bahwa komunitas pendidikan secara luas prihatin terhadap insiden tersebut. Ini adalah sinyal bahwa seluruh pemangku kepentingan dalam pendidikan perlu bekerja sama untuk mencegah terulangnya kejadian serupa di masa mendatang. Sekolah, orang tua, dan pihak berwenang harus lebih memperhatikan pengawasan dan bimbingan terhadap siswa, terutama yang menunjukkan perilaku bermasalah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H