Mohon tunggu...
Naya Ramadhanti
Naya Ramadhanti Mohon Tunggu... Ilmuwan - Mahasiswi

Masih belajar dan akan terus belajar.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Food Tech Is'nt Cooking!

7 Juli 2019   17:08 Diperbarui: 7 Juli 2019   17:42 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bismillahirrahmanirrahim..

Assalamualaikum para pembaca, perkenalkan saya Naya. Mahasiswi dari Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan IPB insyaAllah kedepannya blog ini akan Naya gunakan untuk sharing ilmu yang Naya dapet selama belajar di IPB. Alasannya karena Naya terinspirasi dari Syaikh Muhammad bin Shalih Al 'Utsaimin rahimahullah yang berkata, "Seorang penuntut ilmu harus semangat dalam mengingat-ingat dan menghafalkan apa yang telah ia pelajari, baik dengan hafalan di dalam dada ataupun dengan menuliskannya. Sesungguhnya manusia adalah tempatnya lupa, maka jika dia tidak bersemangat untuk mengulang dan mereview pelajaran yang telah didapatkan, maka ilmu yang telah diraih bisa hilang sia-sia atau dia lupakan" (Kitaabul 'Ilmi hal. 62).

Selain itu, Imam Asy Sya'bi rahimahullah berkata, "Jika dirimu mendengar faidah ilmu, maka catatlah meskipun di tembok!" (Diriwayatkan oleh Khaitsamah, lihat Hilyah Thalibil 'Ilmi hal. 53). Well, setelah membaca kutipan tersebut hati Naya bergetar karena The Greatest seperti Imam Asy Sya'bi diriwayatkan sangat sulit untuk mendapatkan ilmu pengetahuan dimana beliau harus berusaha sangat keras dan sulit. Berbeda dengan kita sekarang yang kalau mau mencari ilmu pengetahuan as easy as searching on google and watching on youtube. Yuk banyakin bersyukur! :D

Cukup dengan pembuka, sekarang kita kembalikan fokus kita. Let's talk about food technology. Bagi sebagian orang, jurusan ini agak asing, bukan?. Well, di Blog ini Naya bakal kasih beberapa informasi nih tentang keilmuan tsb. Pasti banyak banget temen-temen yang penasaran dan berpikiran bahwa teknologi pangan itu "hanya" masak-masak seperti koki di restoran dan induknya yaitu IPB mencerminkan bahwa kami harusmain ke sawah (image pertanian dianggap sebelah mata, kan? )

Menteri Perindustrian Indonesia sekarang, Bapak Airlangga menyebutkan bahwa komoditas yang mendominasi lima besar ekspor industri pengolahan sepanjang tahun 2017 adalah minyak kelapa sawit berkontribusi tinggi terhadap ekspor industri makanan senilai Rp272 triliun, diikuti produk pakaian jadi menyumbangkan Rp90 triliun. Lalu data Biro Pusat Statistik (BPS) yang dirilis 6 Agustus 2018 menunjukkan kontribusi sektor pertanian dalam menyumbang pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Triwulan II 2018 naik dibandingkan Triwulan I 2018 sebesar 9,93 persen. 

Sehingga kontribusi sektor pertanian merupakan yang tertinggi dibanding dengan sektor lain, seperti jasa perusahaan yang hanya 3,37 persen dan jasa lainnya 3,30 persen." Itu pertanda bahwa sektor pertanian memiliki peran yang amat sangat penting bagi kemajuan bangsa ini. Dalam hati terbesit " Naya bangga jadi anak pertanian".

Allah Swt. berfirman di dalam Al Quran surat Ath-Thalaaq ayat 12 : Allahul-ladzii khalaqa sab'a samaawaatin waminal ardhi mitslahunna yatanazzalul amru bainahunna lita'lamuu annallaha 'ala kulli syai-in qadiirun wa-annallaha qad ahaatha bikulli syai-in 'ilman.

Artinya: "Allah lah yang menciptakan tujuh langit dan seperti itu pula bumi. Perintah Allah berlaku padanya, agar kamu mengetahui bahwasanya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu, dan sesungguhnya, Allah, ilmu-Nya benar-benar meliputi segala sesuatu."

dan

Surat Al-Kahfi ayat 109:qul law kaana albahru midaadan likalimaati rabbii lanafida albahru qabla an tanfada kalimaatu rabbii walaw ji/naa bimitslihi madadaan.

Artinya : " Sekiranya lautan menjadi tinta untuk (menulis) kalimat-kalimat Tuhanku, sungguh habislah lautan itu sebelum habis (ditulis) kalimat-kalimat Tuhanku, meskipun Kami datangkan tambahan sebanyak itu (pula)".

Dikaitkan dengan firman Allah swt. tersebut, ilmu dan teknologi pangan memiliki cakupan yang sangat luas. Untuk taraf sarjana (S1) Naya masih belajar kulit-kulitnya saja seperti mikrobiologi pangan, kimia pangan, rekayasa pangan, dan biokimia pangan. Meskipun kurang, belajar kulit-kulitnya tadi tidak terlalu masalah karena ada temen Naya bilang kalau saat fase sarjana bukan menuntut kita menjadi ahli, tapi membentuk karakter kita agar menjadi tangguh. 

Terus, untuk jadi ahli gimana dong? Teman-teman bisa ambil pascasarjana dan menjadi pembelajar seumur hidup. Belajar dari kegagalan dan belajar dari pengalaman orang sukses di bidang yang kita minati. Bahkan, dosen pembimbing akademik Naya, pernah bilang "Untuk menjadi ahli di zaman sekarang ini gampang, fokus sama apa yang pengen kuasai, tonton youtubenya selama seminggu. Saya jamin kamu jadi ahli".

Back to topic, untuk empat mata kuliah tersebut nantinya akan ada penurunan keilmuan yang amat sangat kompleks. Bagi para pembaca yang penasaran dengan silabus apa saja di ITP IPB, berikut bisa disimak:

Semester 1

  1. IPB101--104 Agama, 3(2--2)
  2. IPB 111 Pendidikan Pancasila, 2(1--2)
  3. IPB 107 Pengantar Ilmu Pertanian, 2(2--0)
  4. IPB 109 Olah Raga dan Seni, 1(0--3)
  5. MAT 100 Pengantar Matematika, 3(2--2)
  6. KIM 101 Kimia, 3(2--3)
  7. FIS 100 Fisika Dasar I, 3(2--3)
  8. AGB 100 Pengantar Kewirausahaan, 1(1--0)

Semester 2

  1. IPB 106 Bahasa Indonesia, 2(1--2)
  2. IPB 108 Bahasa Inggris, 3(2--2)
  3. MAT 103 Kalkulus, 3(2--2)
  4. BIO 100 Biologi Dasar, 3(2--3)
  5. EKO 100 Ekonomi Umum, 3(2--2)
  6. KPM130 Sosiologi Umum, 3(2--2)
  7. FTP 200 Pengantar Teknologi Pertanian, 2(2--0)
  8. KIM 220 Kimia Organik, 3(2--3)

Semester 3

  1. KIM 230 Kimia Analitik, 3(2--3)
  2. BIO 212 Mikrobiologi Dasar, 3(2--3)
  3. KOM 201 Penerapan Komputer, 3(2--3)
  4. STK 211 Metode Statistika, 3(3--0)
  5. ITP 240 Biokimia Pangan Dasar, 3(3--0)
  6. ITP210 Kimia Pangan, 3(3--0)
  7. ITP332 Karakteristik Bahan Pangan, 3(3--0)

Semester 4

  1. KPM210 Dasar-dasar Komunikasi, 2(2--0)
  2. KIM240 Kimia Fisik, 3(2--3)
  3. ITP201 Praktikum Kimia dan Biokimia Pangan, 1(0--3)
  4. ITP220 Mikrobiologi Pangan, 2(2--0)
  5. ITP320 Praktikum Mikrobiologi Pangan, 2(0--6)
  6. ITP230 Satuan Operasi Industri Pangan, 3(3--0)
  7. ITP231 Prinsip Proses Pengolahan Pangan, 3(3--0)
  8. ITP335 Evaluasi Sensori, 3(2--3)

Semester 5

  1. ITP302 Peraturan Pangan, 2(2--0)
  2. ITP322 Keamanan dan Sanitasi Pangan, 2(2--0)
  3. ITP330 Prinsip Teknik Pangan, 3(3--0)
  4. ITP331 Praktikum Teknik Pangan, 2(0--5)
  5. ITP340 Metabolisme Komponen Pangan, 3(3--0)
  6. ITP431 Teknologi Pengemasan dan Penyimpanan Pangan, 2(2--0)
  7. ITP300 Analisis Pangan, 3(3--0)
  8. ITP301 Praktikum Analisis Pangan, 2(0--6)

Semester 6

  1. ITP321 Teknologi Fermentasi Pangan, 2(2--0)
  2. ITP333 Teknologi Pengolahan Pangan, 4(4--0)
  3. ITP334 Praktikum Teknologi Pengolahan Pangan, 2(0--6)
  4. ITP430 Jaminan Mutu Pangan, 3(2--3)
  5. ITP410 Bahan Tambahan Pangan, 2(2--0)
  6. ITP303 Rancangan Penelitian dan Penyajian Ilmiah, 3(2--2)
  7. ITP440 Evaluasi Biologis Komponen Pangan, 3(2--3)
  8. ITP441 Pangan Fungsional, 3(3--0)

Semester 7

  1. ITP401 Praktikum Terpadu Pengolahan Pangan, 3(0--9)
  2. ITP420 HACCP untuk Pengendalian Keamanan Pangan, 2(2--0)
  3. FTP402 Kuliah Kerja Nyata Tematik, 3(0--3)
  4. Matakuliah Minor/Penunjang/Pilihan Mayor

Semester 8

  1. ITP498 Seminar, 1 sks
  2. ITP499 Tugas akhir, 6 ks

Mata Kuliah Pilihan Program Studi Teknologi Pangan

  1. ITP311 Teknologi Flavor, 3(3--0)
  2. ITP312 Teknologi Pengolahan Minyak dan Lemak Pangan, 3(3--0)
  3. ITP336 Sistem Jaminan Halal, 2(2--0)
  4. ITP337 Teknologi Pengalengan Pangan, 2(2--0)
  5. ITP442 Teknologi Fortifikasi Pangan, 2(2--0)
  6. FTP401 Praktek Lapangan

Bisa dilihat betapa kompleksnya ilmu di ITP kan? satu sama lain saling bersinergis. Misal, mengapa kita perlu belajar biologi di tingkat PPKU? karena biologi di tingkat PPKU merupakan basic yang mempermudah kita belajar lebih jauh di departemen seperti Mikrobiologi Dasar,Biokimia Pangan Dasar,Mikrobiologi Pangan,Peraturan Pangan,Keamanan dan Sanitasi Pangan,Metabolisme Komponen Pangan,Teknologi Pengemasan dan Penyimpanan Pangan,Analisis Pangan,dan Teknologi Fermentasi Pangan. Fisika juga merupakan basic untuk matkul Kimia Fisik,Satuan Operasi Industri Pangan,Prinsip Proses Pengolahan Pangan,Prinsip Teknik Pangan,dan Analisis Pangan. Jadi apakah para pembaca masih mengira ilmu ini hanya memasak, tok ?:)

Sekarang Naya mau sharing sedikit sejarah perkembangan ilmu dan teknologi pangan. Bermula dari universitas ternama di Amerika yaitu MIT. Siapa sih yang gatau universitas nomor satu tersebut? nah, ilmu teknologi pangan ternyata berkembang dari ilmu kimia di situ. Para akademisi melihat kebutuhan dan permasalahan manusia akan pangan menjadi kompleks sehingga terbentuklah ilmu dan teknologi pangan untuk menyelesaikan persoalan tersebut,singkatnya sih begitu. Rencananya nanti di lain waktu Naya akan share history dari tiap bahan pangan. Ditunggu aja ya:)

Kemudian,untuk perkuliahan di sini gimana? Naya bahas secara ringkas ya. Pertama, kelas. Di ITP terdiri dari tiga kelas (Satu kelas menggunakan Bahasa inggris). Naya nyesel sih baru ambil kelas inter semester 6,meskipun emang susah tapi banyak hal positif yang bisa di ambil, misalnya lingkungan di kelas inter ternyata lebih ambisius,jarang ada yang ambil jatah sehingga terpacu belajar lebih,selain itu Naya juga bisa ningkatin Bahasa inggris yang masih dibilang pas-pasan. Sempet ngalamin pressure yang kuat, tapi teringat quotes tere liye, "sepotong intan terbaik dihasilkan dari dua hal, yaitu, suhu dan tekanan yang tinggi di perut bumi. Semakin tinggi suhu yang diterimanya, semakin tinggi tekanan yang diperolehnya, maka jika dia bisa bertahan, tidak hancur, dia justru berubah menjadi intan yang berkilau tiada tara. Keras. Kokoh. Mahal harganya.".

Kedua, di ITP ada 3 cara pembelajaran yaitu,kelas umum,responsi,dan praktikum. Ketiga,"slide".hmm yang anak ITP pasti menghelakan nafas wahaha,sudah jadi rahasia umum kalau di ITP merupakan departemen dengan jumlah slide terbanyak.Satu materi bisa lebih dari 55 slide dan menggunakan bahasa inggris. Bahkan, di semester 6 ini ada mata kuliah Teknologi Pengolahan Pangan slide untuk sesi UAS mencapai ratusan. Amazing kan?hihihi.

Keempat,pengajarnya merupakan para professional.seperti Prof.Dr Purwiyatno Hariyadi ,saat ini beliau menjabat sebagai Vice Chairperson CODEX Alimentarius Commission, lembaga dibawah FAO/WHO yang bertugas mengembangkan standar internasional untuk pangan.kemudian ada Prof. Dr. Aman Wirakartakusumah selain pernah menjadi Ambassador UNESCO,beliau merupakan Chairman of IUFoST Education Committee, Scientific Director of ILSI SEA,dan terlibat dalam Codex Alimentarius Commission FAO/WHO. Baru-baru ini juga ITP mendapat kabar bahagia, dosen kita yaitu Dr.-Ing. Azis Boing Sitanggang masuk tujuh finalis 'Young Scientist' dunia bidang ilmu dan teknologi pangan. Keren kan? Sebenarnya semua dosen di ITP merupakan orang-orang hebat,jadi ga perlu diragukan lagi tentang kedewaan mereka .

Bicara tentang dosen-dosen ITP yang keren gaada habisnya ,ternyata ada juga para ilmuwan yang turut berkontribusi dalam keilmuan ini, Coba kita tarik sejarah.pada tahun 1857 terlahir sosok wanita cerdas bernama Fannie Farmer, Ia merupakan sang revolusioner ide standarisasi pengukuran pangan menggunakan gelas ukur. Beliau menemukan ide cemerlangnya saat mengenyam pendidikan di Boston Cooking School. Berkat ide brilian tersebut, sampai sekarang masih kita gunakan untuk keperluan masak sehari-hari. Engga bisa kan kita bikin kue tanpa takaran yang tepat?nah kita harus berterimakasih banyak deh sama kontribusi beliau.

Kemudian the greates lain, Louis Pasteur,Para pembaca pasti pernah membaca namanya di buku SMA , beliau adalah seorang berkebangsaan Prancis yang tercatat sebagai orang penting dalam perkembangan ilmu kedokteran dan juga teknologi pangan. Sebab, Pasteur merupakan seorang ilmuwan yang sukses menemukan cara untuk mencegah pembusukan pada makanan. Penemuannya ini sering disebut dengan pasteurisasi. Proses pasteursisasi akhirnya bermanfaat hingga saat ini untuk proses pemanasan makanan dengan tujuan membunuh organisme merugikan seperti bakteri, protozoa, kapang, dan khamir. Selain itu,pasteurisasi bermanfaat untuk memperlambatkan pertumbuhan mikroba pada makanan.

Tahun 1810 di abad awal ke 18, masa kaisar perancis yaitu Napoleon Bonapartae muncul penemu metode penyimpanan makanan dengan memasukan pangan ke dalam toples tertutup dilapisi dengan kawat, lalu direndam ke dalam air panas. Nicolas Appert lah sosok penemu metode tersebut. Berawal dari sang kaisar ,Napoleon sedang memikirkan cara bagaimana agar nutrisi makanan tentara tercukupi. Permasalahannya adalah ketika itu sedang gencarnya pertempuran yang menyebabkan makanan segar rusak dalam perjalanan logistic ,akibat dari hal tersebut banyak sekali tentara yang meninggal karena kelaparan dan kekurangan gizi. Nicolas Appert menjadi solusi atas permasalahan tersebut.

Itu baru secuil ilmuwan masa lalu yang berkontribusi di bidang teknologi pangan. Untuk masa sekarang bisa kita lihat salah satunya yaitu alumni dari ITP IPB, Prof. Dr. Irwandi Jaswir, M.Sc.yang merupakan peraih Best Innovation Award pada forum World Halal Research Summit (WHRS) 2010 di Kuala Lumpur, Malaysia dengan karya risetnya yang berjudul Nano-Structural Properties of Alternative Collagen for Halal Industry. Ajang tahunan tersebut terkait dengan industri halal yang diikuti oleh ratusan peneliti dari seluruh dunia dan luar biasanya ajang tesebut hanya memilih tiga orang terbaik. Hmm..

Nah , untuk para pembaca yang mungkin masih bingung dengan jurusan teknologi pangan, informasi tadi mudah-mudahan bisa membantu untuk memberikan gambaran bahwa ilmu teknologi pangan sangaaatlah luas dan sangat applicable. Menurut Naya, ilmu dan teknologi pangan ada benarnya belajar "masak", tetapi disamping itu,ilmu ini belajar mengenai empat dasar yang bila diuraikan menjadi amat sangat kompleks, sudah Naya sebutin di atas( kimia pangan,mikrobiologi pangan,biokimia pangan ,dan rekayasa proses pangan). Ilmu ini juga berkaitan dengan masalah kesehatan,sama seperti kedokteran meterinya, dan berdampak bagi ekonomi,psikologi,politik hingga agama. Kenapa?penasaran kan? insyaAllah kalau ada kesempatan bakal Naya sharing :D

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun