Mohon tunggu...
Naya Ramadhanti
Naya Ramadhanti Mohon Tunggu... Ilmuwan - Mahasiswi

Masih belajar dan akan terus belajar.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Food Tech Is'nt Cooking!

7 Juli 2019   17:08 Diperbarui: 7 Juli 2019   17:42 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mata Kuliah Pilihan Program Studi Teknologi Pangan

  1. ITP311 Teknologi Flavor, 3(3--0)
  2. ITP312 Teknologi Pengolahan Minyak dan Lemak Pangan, 3(3--0)
  3. ITP336 Sistem Jaminan Halal, 2(2--0)
  4. ITP337 Teknologi Pengalengan Pangan, 2(2--0)
  5. ITP442 Teknologi Fortifikasi Pangan, 2(2--0)
  6. FTP401 Praktek Lapangan

Bisa dilihat betapa kompleksnya ilmu di ITP kan? satu sama lain saling bersinergis. Misal, mengapa kita perlu belajar biologi di tingkat PPKU? karena biologi di tingkat PPKU merupakan basic yang mempermudah kita belajar lebih jauh di departemen seperti Mikrobiologi Dasar,Biokimia Pangan Dasar,Mikrobiologi Pangan,Peraturan Pangan,Keamanan dan Sanitasi Pangan,Metabolisme Komponen Pangan,Teknologi Pengemasan dan Penyimpanan Pangan,Analisis Pangan,dan Teknologi Fermentasi Pangan. Fisika juga merupakan basic untuk matkul Kimia Fisik,Satuan Operasi Industri Pangan,Prinsip Proses Pengolahan Pangan,Prinsip Teknik Pangan,dan Analisis Pangan. Jadi apakah para pembaca masih mengira ilmu ini hanya memasak, tok ?:)

Sekarang Naya mau sharing sedikit sejarah perkembangan ilmu dan teknologi pangan. Bermula dari universitas ternama di Amerika yaitu MIT. Siapa sih yang gatau universitas nomor satu tersebut? nah, ilmu teknologi pangan ternyata berkembang dari ilmu kimia di situ. Para akademisi melihat kebutuhan dan permasalahan manusia akan pangan menjadi kompleks sehingga terbentuklah ilmu dan teknologi pangan untuk menyelesaikan persoalan tersebut,singkatnya sih begitu. Rencananya nanti di lain waktu Naya akan share history dari tiap bahan pangan. Ditunggu aja ya:)

Kemudian,untuk perkuliahan di sini gimana? Naya bahas secara ringkas ya. Pertama, kelas. Di ITP terdiri dari tiga kelas (Satu kelas menggunakan Bahasa inggris). Naya nyesel sih baru ambil kelas inter semester 6,meskipun emang susah tapi banyak hal positif yang bisa di ambil, misalnya lingkungan di kelas inter ternyata lebih ambisius,jarang ada yang ambil jatah sehingga terpacu belajar lebih,selain itu Naya juga bisa ningkatin Bahasa inggris yang masih dibilang pas-pasan. Sempet ngalamin pressure yang kuat, tapi teringat quotes tere liye, "sepotong intan terbaik dihasilkan dari dua hal, yaitu, suhu dan tekanan yang tinggi di perut bumi. Semakin tinggi suhu yang diterimanya, semakin tinggi tekanan yang diperolehnya, maka jika dia bisa bertahan, tidak hancur, dia justru berubah menjadi intan yang berkilau tiada tara. Keras. Kokoh. Mahal harganya.".

Kedua, di ITP ada 3 cara pembelajaran yaitu,kelas umum,responsi,dan praktikum. Ketiga,"slide".hmm yang anak ITP pasti menghelakan nafas wahaha,sudah jadi rahasia umum kalau di ITP merupakan departemen dengan jumlah slide terbanyak.Satu materi bisa lebih dari 55 slide dan menggunakan bahasa inggris. Bahkan, di semester 6 ini ada mata kuliah Teknologi Pengolahan Pangan slide untuk sesi UAS mencapai ratusan. Amazing kan?hihihi.

Keempat,pengajarnya merupakan para professional.seperti Prof.Dr Purwiyatno Hariyadi ,saat ini beliau menjabat sebagai Vice Chairperson CODEX Alimentarius Commission, lembaga dibawah FAO/WHO yang bertugas mengembangkan standar internasional untuk pangan.kemudian ada Prof. Dr. Aman Wirakartakusumah selain pernah menjadi Ambassador UNESCO,beliau merupakan Chairman of IUFoST Education Committee, Scientific Director of ILSI SEA,dan terlibat dalam Codex Alimentarius Commission FAO/WHO. Baru-baru ini juga ITP mendapat kabar bahagia, dosen kita yaitu Dr.-Ing. Azis Boing Sitanggang masuk tujuh finalis 'Young Scientist' dunia bidang ilmu dan teknologi pangan. Keren kan? Sebenarnya semua dosen di ITP merupakan orang-orang hebat,jadi ga perlu diragukan lagi tentang kedewaan mereka .

Bicara tentang dosen-dosen ITP yang keren gaada habisnya ,ternyata ada juga para ilmuwan yang turut berkontribusi dalam keilmuan ini, Coba kita tarik sejarah.pada tahun 1857 terlahir sosok wanita cerdas bernama Fannie Farmer, Ia merupakan sang revolusioner ide standarisasi pengukuran pangan menggunakan gelas ukur. Beliau menemukan ide cemerlangnya saat mengenyam pendidikan di Boston Cooking School. Berkat ide brilian tersebut, sampai sekarang masih kita gunakan untuk keperluan masak sehari-hari. Engga bisa kan kita bikin kue tanpa takaran yang tepat?nah kita harus berterimakasih banyak deh sama kontribusi beliau.

Kemudian the greates lain, Louis Pasteur,Para pembaca pasti pernah membaca namanya di buku SMA , beliau adalah seorang berkebangsaan Prancis yang tercatat sebagai orang penting dalam perkembangan ilmu kedokteran dan juga teknologi pangan. Sebab, Pasteur merupakan seorang ilmuwan yang sukses menemukan cara untuk mencegah pembusukan pada makanan. Penemuannya ini sering disebut dengan pasteurisasi. Proses pasteursisasi akhirnya bermanfaat hingga saat ini untuk proses pemanasan makanan dengan tujuan membunuh organisme merugikan seperti bakteri, protozoa, kapang, dan khamir. Selain itu,pasteurisasi bermanfaat untuk memperlambatkan pertumbuhan mikroba pada makanan.

Tahun 1810 di abad awal ke 18, masa kaisar perancis yaitu Napoleon Bonapartae muncul penemu metode penyimpanan makanan dengan memasukan pangan ke dalam toples tertutup dilapisi dengan kawat, lalu direndam ke dalam air panas. Nicolas Appert lah sosok penemu metode tersebut. Berawal dari sang kaisar ,Napoleon sedang memikirkan cara bagaimana agar nutrisi makanan tentara tercukupi. Permasalahannya adalah ketika itu sedang gencarnya pertempuran yang menyebabkan makanan segar rusak dalam perjalanan logistic ,akibat dari hal tersebut banyak sekali tentara yang meninggal karena kelaparan dan kekurangan gizi. Nicolas Appert menjadi solusi atas permasalahan tersebut.

Itu baru secuil ilmuwan masa lalu yang berkontribusi di bidang teknologi pangan. Untuk masa sekarang bisa kita lihat salah satunya yaitu alumni dari ITP IPB, Prof. Dr. Irwandi Jaswir, M.Sc.yang merupakan peraih Best Innovation Award pada forum World Halal Research Summit (WHRS) 2010 di Kuala Lumpur, Malaysia dengan karya risetnya yang berjudul Nano-Structural Properties of Alternative Collagen for Halal Industry. Ajang tahunan tersebut terkait dengan industri halal yang diikuti oleh ratusan peneliti dari seluruh dunia dan luar biasanya ajang tesebut hanya memilih tiga orang terbaik. Hmm..

Nah , untuk para pembaca yang mungkin masih bingung dengan jurusan teknologi pangan, informasi tadi mudah-mudahan bisa membantu untuk memberikan gambaran bahwa ilmu teknologi pangan sangaaatlah luas dan sangat applicable. Menurut Naya, ilmu dan teknologi pangan ada benarnya belajar "masak", tetapi disamping itu,ilmu ini belajar mengenai empat dasar yang bila diuraikan menjadi amat sangat kompleks, sudah Naya sebutin di atas( kimia pangan,mikrobiologi pangan,biokimia pangan ,dan rekayasa proses pangan). Ilmu ini juga berkaitan dengan masalah kesehatan,sama seperti kedokteran meterinya, dan berdampak bagi ekonomi,psikologi,politik hingga agama. Kenapa?penasaran kan? insyaAllah kalau ada kesempatan bakal Naya sharing :D

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun