Dengan peran ganda yang mereka emban sebagai petani dan ibu rumah tangg. Perempuan bekerja lebih giat untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Namun, kerja keras ini tak mendapat apresiasi yang setara. Mereka tak hanya berjuang untuk mempertahankan kehidupan mereka, tetapi juga mempertahankan ketahanan pangan untuk seluruh masyarakat.Â
Maka, pertanyaannya adalah: kapan kita akan mulai memberi pengakuan yang layak kepada perempuan petani? Kapan sistem pertanian yang lebih adil dan berkelanjutan akan terbentuk?
Tanpa pemberdayaan yang memadai dan perubahan kebijakan yang lebih berpihak pada perempuan petani, ketidakadilan ini akan terus berlanjut. Kapitalisme akan terus menggerus peran mereka, dan perempuan akan tetap terjebak dalam lingkaran ketergantungan yang semakin membebani mereka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H