Indonesia merupakan negara maritim terbesar di dunia adalah suatu fakta yang tak terbantahkan, hal tersebut dibuktikan dengan wilayah laut yang lebih luas dari wilayah daratan. Historia Indonesia menegaskan bahwa jauh sebelum Indonesia merdeka, nenek moyang bangsa Indonesia sudah menjadi bagian dari bangsa pelaut. Dengan kemampuan yang terbatas kala itu, namun mereka mamou menjadikan laut sebagai bagian dari kehidupan. Laut bagi mereka merupakan primadona karena mereka bangga dengan laut, yang menjanjikan kehidupan bagi generasi secara berkelanjutan.
Namun kini semua itu serasa menjadi sebuah ironi, dimana sejak Indonesia merdeka, laut masih hanya menjadi slogan-slogan manis yang menggema dan membakar semangat. Masih sedikit para pemimpin dan negarawan bangsa ini yang mengoptimalkan pemanfaatan dan pengelolaan laut sebagai bagian dari perjuangan untuk membangun peradaban bangsa dan negara. Jika kita mau menyadari bahwa kenyataan dari rezim ke rezim belum ada kebijakan yang dapat menjadikan laut benar-benar sebagai primadona pembangunan nasional. Memprimadonakan laut, mengandung makna upaya membangun laut dari semua aspek, baik hukum, ekonomi, politik, sosial budaya, pertahanan, keamanan dan sebagainya, sehingga menjadi kekuatan baru yang disegani oleh bangsa-bangsa lain di dunia.
Poros Maritim Dunia
Indonesia mampu mengandalkan laut sebagai sebuah kekuatan bangsa. Dimana sebuah kekuatan sebagai Poros Maritim Dunia, dan untuk mewujudkan tersebut Indonesia harus mempunyai posisi barganing yang kuat dan bukan sekedar pernyataan politik semata. Dengan menjadi Poros Maritim maka gagasan itu menjadi pemicu bagi perubahan tatanan dunia baru, terkait dengan pengelolaan aspek kemaritiman.
Ide besar untuk menjadikan Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia, seharusnya bukan sesuatu yang basa basi, atau hanya untuk kepentingan politik semata apalagi hanya untuk kepentingan elektoral. Ide besar poros maritim dunai harus didasarkan pada berbagai kajian ilmiah, baik, sejarah, politik, sosial budaya, ekonomi, pertahanan keamanan. Historia Indonesia yang mendisplai apa yang pernah kita alami selama ratusan tahun lampau pada kerajaan dan zaman penjajahan Portugis maupun Belanda, sebenarnya harus menjadi rujukan untuk mewujudkan konsep Poros Maritim Dunia. Bangsa-bangsa Barat, Timur Tengah dan Asia lainnya, sejak lama memprimadonakan wilayah-wilayah potensial di Nusantara yakni wilayah Maluku, Nusa Tengara Timur dan Papua, sehingga menjadi ajang perebutan kekuasaan politik dan ekonomi, karena wilayah-wilayah tersebut merupakan primadona yang menghasilkan rempah rempah unggulan bagi kebutuhan dunia saat itu.
Menjadikan Indonesia Poros Maritim Dunia, bukan sekedar merupakan tempat lalulintas aktivitas perdagangan dunia, berdasarkan pendekatan masa lalu (sejarah) perjalanan perdagangan sutera yang pernah dipelopori oleh Cina pada masa itu. Ide besar Poros Maritim Dunia, mendorong Indonesia untuk menjadi penentu kebijakan dalam tata kelola dunia kemaritiman, sehingga benar-benar merupakan bangsa yang disegani dan dihormati oleh bangsa bangsa lain. Tanpa itu semua maka ide besar ini hanya menjadi slogan dari rezim ke rezim.
Eksistensi Indonesia Negara Maritim
Membaca Indonesia sebagai negara maritim terbesar di dunia saat ini kita akan disajikan banyak masalah yang menghimpit Indonesia sehingga belum berdaulat di negara sendiri, khususnya di wilayah laut. Hal itu semakin menjadi ironi dengan melihat beragam kenyataan yang bangsa ini hadapi.
Pertama, Bangsa Indonesia kurang belajar dari peristiwa dan sejarah masa lalu, dimana nenek moyang bangsa Indonesia pernah berjaya di laut. Kita pernah memiliki pemerintahan yang kuat yang menjadikan laut sebagai kekuatan politik yang disegani oleh dunia
Kedua, Bangsa Indonesia kurang optimal dalam mendesain konsep dan implementasi ide besar Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia, dimana Pendekatan yang dilakukan pemerintah masih parsila belum dilakukan secara utuh, baik dari aspek sejarah, politik, hukum, ekonomi, pertahanan dan keamanan dan sebagainya, sehingga mampu memberikan topangan yang kuatdalam implementasi Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia dan juga mampu untuk mempertahankan eksistensinya.