Dinamika dan peluang tentu akan menjadi perspektif tersendiri untuk menginterpretasikan sebuah kebijakan.
Hal tersebut tentunya menjadi pembahasan yang menarik untuk memahami kebijakan mengenai kebijakan penangkapan ikan terukur (PIT) di Indonesia. Dan perlu dipahami bahwa untuk membuat sebuah kebijakan tentunya proses pengambilan keputusan tidak selalu berjalan mulus, tetapi arah yang diinginkan harus tetap terlihat jelas.
Dialektika Kebijakan Penangkapan Ikan Terukur
Proses dialektika sebuah kebijakan publik tentunya akan menjadi cermin dari proses deliberasi yang melibatkan berbagai pihak dengan tujuan menciptakan kebijakan yang adil dan bermanfaat bagi semua.Â
Untuk itu kebijakan penangkapan ikan terukur tentunya melibatkan berbagai pihak dengan beragam pandangan, nilai, dan kepentingan.
Proses dealiktika sebuah kebijakan tentunya bukan menjadi penghalang implementasi kebijakan itu sendiri namun justru menjadi bagian dari penyempurnaan dan upaya mencari titik temu sebuah kebijakan.Â
Bagi kebijakan penangkapan ikan terukur dialektika sebagai upaya untuk menyempurnakan kebijakan sehingga kebijakan tersebut mampu memberikan transformasi tata kelola perikanan tangkap yang mengedepankan keberlanjutan ekologi, keseimbangan sosial, dan manfaat ekonomi.
Diberlakukannya relaksasi kebijakan penangkapan ikan terukur menggambarkan sebuah proses dialektika dan internalisasi kebijakan di antara para pemangku kepentingan yang masih terus berjalan.Â
Dan jika diikuti perjalanan kebijakan tersebut sebenarnya dapat kita lihat bahwa kebijakan tersebut telah melalui jalan dialog dan diskusi yang cukup panjang. Meskipun begitu, dialektika ini bukanlah penghalang, melainkan bagian integral dari upaya penyempurnaan kebijakan.
Dinamika Kebijakan Penangkapan Ikan Terukur
Dari awal perencanaan dinamika atau tantangan kebijakan penangkapan ikan terukur muncul dalam bentuk konflik, negosiasi, dan dinamika antar stakeholder.Â