Mohon tunggu...
Moh Nur Nawawi
Moh Nur Nawawi Mohon Tunggu... Nelayan - Founder Surenesia

Seorang pecinta dunia maritim / Pelayan dan Pengabdi Masyarakat / suka menulis, bercerita dan berdiskusi / @nawawi_indonesia nawawisurenesia@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Model Kepemimpinan Bervisi Maritim

30 September 2023   07:48 Diperbarui: 2 Oktober 2023   17:19 704
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: student-activity.binus.ac.id

Gusdur dengan gagasan ekonomi kelautan,  Megawati dengan gagasan gerbang Mina bahari dan Joko Widodo dengan gagasan poros maritim dunia. Kepemimpinan bervisi maritim harus mampu membangun sektor maritim dengan langkah awal pembenahan dan peningkatan teknologi pengelolaan dan pola pemanfaatan sumberdaya yang baik. 

Pembangunan terpenting adalah peletakan dasar pembangunan maritim ditujukan untuk peningkatan dan penguatan peranan sumber daya manusia di bidang kelautan serta membangkitkan wawasan, budaya bahari dan kekuatan pertahanan kedaulatan negara.

Model Kepemimpinan bervisi Maritim 

Kepemimpinan bervisi maritim merupakan suatu sistem, gaya dan sifat kepemimpinan yang lebih mengedepankan kemaritiman sebagai paradigma, pola pikir dan pola tindak dalam menjalankan suatu pemerintahan dan menentukan arah kebijakannya.

Keberhasilan dalam pembangunan nasional Indonesia, dimana Indonesia sebagai negara kepulauan yang memiliki potensi kemaritiman yang besar. Pemimpin yang  memiliki visi maritim merupakan syarat mutlak bagi pemimpin Indonesia agar mampu bersaing sebagai bangsa yang besar di dunia. Pemimpin yang terus menggaungkan semangat pengelolaan maritim sebagai panglima pembangunan nasional.

Kepemimpinan bervisi maritim menjadi cara berfikir dan cara bersikap dalam mewujudkan pembangunan nasional mulai dari tataran konsep hingga aktualisasi pembangunan, model kepemimpinan bervisi maritim secara komprehensif harus sejalan dengan penguatan sumberdaya daya manusia, pengelolaan sumberdaya maritim serta penguatan budaya maritim.

Pertama, kepemimpinan bervisi maritim harus mampu mengelola sumberdaya kemaritiman dimulai dari pemutakhiran data sumberdaya maritim baik sumberdaya alam (kelautan,perikanan, pesisir, Pulau-pulau kecil hingga kandungan mineral didalamnya),. Sumberdaya manusia (pelaut, nelayan dan masyarakat pesisir), dan teknologi berbasis maritim (Armada perang, armada dagang, armada penangkapan ikan, serta industri kemaritiman). Dengan data yang jelas dan terintegrasi dalam big data, pemimpin bervisi maritim harus mampu mendesain kebijakan pembangunan yang berparadigma maritim.

Kedua, kepemimpinan bervisi maritim harus mampu menerapkan konsep penguatan kedaulatan nasional berbasis maritim dengan mengerahkan sumberdaya nasional baik armada perang (penguatan keamanan), armada dagang (penguatan ekonomi, distribusi), armada penangkapan ikan (penguatan pemanfaatan sumberdaya) dan kolaborasi stage holder kemaritiman nasional.

Ketiga, Kepemimpinan bervisi maritim harus mampu menerapkan budaya maritim dalam kehidupan masyarakat secara nasional. Dimana masyarakat menjadikan kemaritiman sebagai gaya hidup serta cara pandang dalam berkontribusi pada pembangunan nasional. Masyarakat harus di dorong untuk berfikir tentang negara maritim, dan menjadikan laut sebagai halaman rumah yang harus dikelola dengan bijak dan optimal.

Keempat, mengoptimalkan kualitas dan kuantitas sumberdaya manusia maritim. Dimana pembangunan sumberdaya manusia adalah pembangunan dasar yang mampu menjadi pondasi dari pembangunan maritim nasional selain kualitas keahlian sumberdaya manusia maritim juga harus memiliki kepribadian budaya maritim serta mampu membangun kolaborasi sehingga mampu mengintegrasikan pembangunan.

Kelima, pembangunan maritim yang mengedepankan keseimbangan antara ekonomi dan ekologi. Pemanfaatan sumberdaya maritim seperti perikanan, energi, pariwisata, kelautan harus menjaga keseimbangan antara orientasi ekonomi denga keseimbangan ekosistem ekologi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun