Langkah penerapan quality assurance dalam rangka mitigasi hama dan penyakit ikan, menjadi langkah yang penting untuk adaptasi oleh semua pelaku usaha perikanan budidaya, di mana hama dan penyakit ikan sudah menyerang dunia serta berdampak besar pada penurunan laju pertumbuhan produksi.
Bebarapa kasus masifnya hama dan penyakit menyerang industri budidaya seperti tahun 2006, di mana saat itu seluruh dunia diserang penyakit ikan pada udang. Kasus tersebut menyebabkan kerugian besar di sejumlah negara produsen, seperti Brazil yang mengalami kerugian hingga milyaran dollar.
Tahun 2011 hingga 2016 muncul virus acute hepatopancreatic necrosis disease (AHPND) yang menyerang sejumlah negara seperti Malaysia dan Thailand. Di mana Malaysia menderita kerugian hingga USD100 juta pada 2011, dan Thailand sebesar USD7,4 miliar sepanjang 2011 hingga 2016. Selain itu Tiongkok, vietnam hingga Meksiko mengalami kerugian hingga USD23,6 miliar akibat serangan AHPND.
Keterpurukan akibat kerugian pakan juga dialami saat virus kooi herpes menyerang industri perikanan budidaya seluruh dunia, di mana kerugian yang ditimbulkan hingga mencapai USD15 juta. Kondisi tersebut harus dijadikan peringatan dan pembelajaran tentang pentingnya menerapkan quality assurance pada industri perikanan budidaya.
Peran Pemerintah dalam Penjaminan Mutu
Kebijakan penjaminan mutu hasil perikanan yang banyak difokuskan pada pelaksanaan sertifikasi ikan dan hasil perikanan. Harus mampu memastikan sebuah aktivitas budi daya sudah menerapkan biosecurity, memenuhi persyaratan mutu, dan bebas penyakit. Serta yang terpenting adalah pengawasan lalu lintas komoditas untuk mencegah masuknya penyakit ikan.
Selain rutin dalam pengawasan atau surveillance hama dan penyakit ikan karantina, juga sangat penting penyiapan early warning system dan emergency response terjadinya penyakit. Agar mampu melakukan aksi cepat tanggap terhadap bahaya hama dan penyakit pada industri perikanan budidaya.
Quality assurance bertujuan untuk mendongkrak kinerja ekspor produk perikanan, maka pelaksanaan harus mulai dari hulu hingga ke hilir. Sebagai tagline ketelusuran keamanan pangan yaitu from farm to table consumers, di mana karantina bukan sekedar soal keamanan pangan melainkan kedaulatan negara dalam mencegah hama dan penyebaran penyakit.
Adaptasi Quality Assurance oleh MasyarakatÂ
Pelaku usaha sektor perikanan budidaya harus mampu beradaptasi terhadap kebijakan-kebijakan penjaminan mutu produk. Hal ini dalam rangka menjamin ketelusuran keamanan pangan serta menjamin produknya survive dari serangan hama dan penyakit.
Pelaku usaha dan masyarakat harus memiliki kepedulian terhadap permasalahan ini, karena yang paling dirugikan adalah mereka selaku pelaku sektor riel di Industri perikanan.Â