Kelangkaan ikan tersebut dikarenakan adanya ribuan kapal komersial menanti di laut dengan jutaan kait. Di sana juga banyak bayi tuna, bersama hiu, pari dan kura-kura, yang tertangkap jaring besa. Dan sedihnya ketika ikan-ikan habis, nelayan kecil akan kelaparan, kala itu pemilik perusahaan perikanan besar bisa berpindah ke bisnis lain dengan keuntungan tebal.
Nelayan tradisional dengan modal kecil dan peralatan sederhana tentu tidak akan mampu bersaing dengan korporasi besar perikanan. Pemberdayaan masyarakat tentu sangat dibutuhkan nelayan dimana strategi pembangunan kapasitas nelayan -- nelayan tradisional harus dioptimalkan dengan pendekatan kolaboratif dan partisipatif tentunya. Strategi pemberdayaan dengan konsep pentahelix dimana program pemberdayaan melibatkan semua pemangku kepentingan adalah langkah taktis dan berbasis manajemen yang tepat.
Kebijakan penangkapan ikan berbasis zonasi juga harus diterapkan dengan tepat memperhatikan keseimbangan ekonomi dan ekologi, penangkapan ikan terukur harus mampu menekan korporasi besar untuk menangkap ikan secara sistemik berbasis sustainabelity sumberdaya perikanan serta mampu memberi ruang yang optimal bagi nelayan tradisional untuk meningkatkan kapasitas produksi. Kebijakan tersebut harus dibarengi dengan pengawasan dan penertiban yang ketat dan pro nelayan.
Selain intervensi pemberdayaan serta penguatan kebijakan perikanan penerapan program pemanfaatan sumberdaya perikanan secara kolaboratif juga perlu dilakukan dimana korporasi besar harus mampu mengimplementasikan program CSR atau customer social responsibilities terhadap nelayan tradisional, dimana korporasi besar bisa memberikan pelatihan dan permodalan terhadap nelayan, atau menjadi armada operasional bagi perusahaan dengan pola kerja sama simbiosis mutualisme.Â
Selain untuk meningkatkan produktivitas nelayan, program pemanfaatan sumberdaya perikanan kolaboratif bisa menjadi ajang transfer teknologi dan metode penangkapan ikan yang efektif dan efesien.
Mendukung pemberdayaan nelayan juga harus dilakukan oleh masyarakat denga. Membeli hasil tangkapan nelayan kecil, pasar pasar ikan tradisional harus di penuhi oleh hasil tangkapan ikan nelayan tradisional, sedangkan hasil tangkapan korporasi besar harus dijual ke pasar yang lebih besar dalam bentuk produk bernilai tambah. Pemenuhan komoditas perikanan di pasar ikan oleh produk nelayan kecil harus didukung dengan kebijakan pemerintah yang strategis dan pro nelayan.
Upaya tersebut harus dijalankan secara tepat dan optimal serta dilakukan secara bersama sama untuk kepentingan sosial ekonomi masyarakat pesisir termasuk nelayan. Jika hal tersebut dijalankan nelayan kecil dan korporasi besar akan berdampingan memanfaatkan sumberdaya perikanan dengan mengedepankan keseimbangan ekonomi dan ekologi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H