Di sektor Agribisnis ada startup seperti 8villages, startup ini Mengadopsi pendekatan berbasis social platform, dan menawarkan sebuah forum interaktif yang menghubungkan antara para petani dengan konsumen.Â
Selain itu ada Ci-Agriculture , Melalui pendekatan analisis big data, Ci-Agriculture (anak perusahaan Mediatrac) mengembangkan sebuah sistem manajemen pertanian yang mampu menghasilkan analisis komprehensif didasarkan analisis cuaca, informasi sensor tanah, serta pencitraan satelit dan drone yang dapat meningkatkan produktivitas pertanian.Â
Sistem yang dikembangkan tersebut dirangkai dalam tiga produk, yaitu Crop Accurate, Agritrack dan Crop Insurance.
Kemudian, Iwa-Ke adalah start up aplikasi pemasaran beragam ikan seperti ikan nila merah, patin dan gurami. Adapun, sarana yang dipakai antara lain Go-Jek, Iwa-Ke Depot, dan mitra pembudidaya yang luasnya sudah mencapai lebih dari 60 hektare dan jaringan pembudidaya di berbagai provinsi. Sementara, FisHby merupakan start up digital akuakultur untuk menggalang dana yang dibutuhkan pembudidaya kemudian menyalurkannya sesuai dengan perjanjian di awal.Â
Kemudian, Jala adalah solusi bertambak udang yang menawarkan sistem manajemen terkini, dengan berbasis data, untuk membantu petambak untuk membuat keputusan manajemen yang tepat berdasarkan informasi aktual yang terjadi di tambak.
Para pelaku startup-startup diatas telah memulai pengembangan sektor perikanan dan pertanian di era digital seperti sekarang ini, sehingga sektor ini tidak melulu identik dengan komunitas orang diperkampungan yang mungkin sebagian orang menganggap minim pengetahuan tentang perkembangan teknologi.Â
Generasi milenial yang sangat familiar dengan aplikasi digital dalam hal ini harus mampu menciptakan inovasi bagi pengembangan Agro-Fisheries yang bermanfaat bagi masyarakat luas.
Pemberdayaan masyarakat khususnya petani dan pembudidaya ikan harus dikonsep secara komperehensif mulai dari tahap pemetaan kebutuhan masyarakat dan pasar industri sampai pendampingan masyarakat untuk mampu menciptakan usaha baru dibidang yang sesuai dengan kultur dan budaya masyarakat.Â
Pendampingan masyarakat bisa dilakukan dengan penerapan digitalisasi Agro-fisheries, dimana hal ini dapat menjawab beragam tantangan yang muncul pada sektor pertanian dan perikanan seperti permodalan, lahan sempit, kendala pemasaran, dan teknologi tepat guna.
Digitalisasi Agro-fisheries mencakup berbagai aspek meliputi aspek pengembangan teknologi tepat guna, permodalan usaha, strategi pemasaran, dan pengelolaan berkelanjutan. Dengan sistem ini semua elemen pemberdayaan bisa berperan, dalam bentuk pendampingan dan investasi baik tenaga, pemikiran, dan financial. Langkah-langkah yang bisa dilaksanakan dalam rangka pemberdayaan masyarakat dengan digitalisasi Agro-fisheries antara lain:
Pertama, Pemetaan permasalahan dan pengorganisasian masyarakat, hal ini penting karena konsep pemberdayaan yang baik harus benar-benar tepat sasaran dan sesuai kebutuhan, serta mendorong partisipasi masyarakat secara maksimal.