Maafkan aku subuh, kau terpaksa menungguku terus, jika kwajiban menemuimu adalah sebuah kewajiban yang telah ditentukan waktunya harusnya kamu sudah meninggalkanku terus terlelap tapi aku rasa Tuhan memang maha tanpa batasan sehingga kamupun diperintahkan untuk menungguku bangun. Tapi semua memang kebodohanku, yang tak pandai mempelajari bergulirnya waktu.
"Maafkan aku subuh"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H