Mohon tunggu...
Moh Nur Nawawi
Moh Nur Nawawi Mohon Tunggu... Nelayan - Founder Surenesia

Seorang pecinta dunia maritim / Pelayan dan Pengabdi Masyarakat / suka menulis, bercerita dan berdiskusi / @nawawi_indonesia nawawisurenesia@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Negeri ini Tentang Kita

7 April 2018   20:02 Diperbarui: 7 April 2018   20:13 802
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada yang bilang negeriku adalah surga dunia

Memang benar begitu kaya raya bak surga

Tapi kenapa saudaraku menangis darah 

Menahan lapar sangat hingga sekarat

Ada dongeng tentang negeri seribu niaga

Semua berpesta tanpa habis saking kayanya

Iya semua itu bukan dongeng belaka 

Tapi raja berpesta diatas genangan darah rakyatnya

Ada sang perantau mencoba membandingkan

Negeri elok ini dengan tempatnya yang baru

Begitu beda rasa dalam kecap mulut atau damai jiwa

Iya memang benar itulah faktanya

Sang perantaupun kembali pada pangkuan negeri

Tapi segala yang didapat tinggalah buih cerita berbusa

Tak mampu dia merubah negerinya 

Hanya ada gerutu malam bikin sesak nafas

Semua berteriak saling menghujat

Siapa lagi kalau bukan penguasa korban amarah

Tidak salah semua kehendak 

Karena kerakusan tanpa keteladanan

Negeri ini akan tenggelam 

Sebuah peringatan begitu menyakitkan 

Negeri kaya tenggelam oleh emas berlimpah

Tanpa pernah berkilau badan, hanya penonton gemerlap negeri tirani.

Ketika semua saling menghujat

Takkan pernah didapat kata mufakat

Maka bukanlah tirani yang jahat 

Tapi kita adalah martir bunuh diri bagi pertiwi

Usai sudah perdebatan saatnya merangkul kawan

Negeri ini saatnya diperjuangkan 

Bersama menapaki tangga kejayaan

Karena semua ini tentang diri kita bersama

(Nawawi)

 

Indonesia nama sebuah negeri yang terhampar biasa kita kenal dengan gugusan Nusantara, negeri kaya pulau, kaya budaya dan kaya segala-galanya, Tapi kata orang negeri ini sangat kontras keadaan kekayaannya dengan realita nasib sebagian besar rakyatnya.

Banyak dari kita semua yang terpaksa merantau ke negeri orang, dan sempat terkilau akan kedisiplinan, akan kerapian, akan kenyamanan dan akan kemegahan negeri singgahan itu sehingga kita terus menghujat negeri ini, lupa kalu kita lahir dan besar disini. Dan akhirnya siapa korban hujatan itu? Pemerintah, iya dia adalah sasaran hujatan semua rakyatnya.

Tapi tahukah kita, harusnya kita yang banyak sadar bahwa gaung kemegahan dan kehebatan sebuah negeri adalah kumpulan berbagai kehebatan rakyatnya, jadi siapa yang harus hebat? iya kita jawabnya, makanya dari sekarang stop menghujat mari segera bangun dan berbuat untuk negeri ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun