Mohon tunggu...
Moh Nur Nawawi
Moh Nur Nawawi Mohon Tunggu... Nelayan - Founder Surenesia

Seorang pecinta dunia maritim / Pelayan dan Pengabdi Masyarakat / suka menulis, bercerita dan berdiskusi / @nawawi_indonesia nawawisurenesia@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Money

"Ecosystem Based Management" Perikanan Tangkap

29 Maret 2018   20:12 Diperbarui: 29 Maret 2018   20:22 2574
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kelemahan yang paling menonjol dari penggunaan net economic yield sebagai tujuan pengelolaan ialah bahwa model ini tergantung pada harga perikanan yang tertangkap serta satuan biaya penangkapan yang bervariasi dari tahun ke tahun, dari negara ke negara. Oleh karena itu, net economic yieldtidak memberikan nilai pasti yang tetap untuk tujuan suatu pengelolaan.

Optimum Sustainable Yield (OSY)

Istilah Optimum Sustainable Yield (OSY) dimaksudkan sebagai suatu usaha untuk mempertimbangkan segala keuntungan dan kerugian yang sering digolongkan ke dalam biologi, ekonomi, hukum (legal), sosial dan politik. Pertimbangan sosial menjadi salah satu kunci dalam tujuan pengelolaan dengan pendekatan ini. Hal ini dapat dipahami karena hasil ekonomi yang optimal hanya akan bermakna jika diikuti oleh keuntungan maksimal secara sosial berupa pengurangan angka pengangguran atau penyediaan lapangan kerja, pemerataan pendapatan, dan resolusi konflik.

Aspek Pertimbangan Manajemen Perikanan Tangkap

Sumberdaya hayati laut bukan tidak terbatas dan bukan tidak terusakkan, maka dalam pengelolaannya harus dilakukan dengan tepat baik proses pemanfaatan, peruntukan dan kelestariannya. Produksi dan potensi perikanan dibatasi oleh sejumlah aspek yang mempengaruhi kelangsungan sumberdaya. Aspek-aspek tersebut adalah rujukan pertimbangan dalam pengelolaan sumberdaya perikanan.

Aspek Biologi

Sebagai populasi atau komunitas yang hidup, sumberdaya hayati laut mampu memperbaharui dirinya melalui proses pertumbuhan dalam ukuran (panjang) dan massa (bobot) individu selain pertambahan terhadap populasi atau komunitas melalui reproduksi (rekrutmen). Dalam populasi yang tidak dieksploitasi, mortalitas total mencakup mortalitas alami yang terdiri dari proses-proses seperti pemangsaan, penyakit, dan kematian melalui perubahan-perubahan drastis dari lingkungan dan lain-lain. Dalam populasi yang dieksploitasi, mortalitas total terdiri dari mortalitas alami plus mortalitas penangkapan. Tugas utama dari pengelolaan perikanan adalah menjamin bahwa mortalitas penangkapan tidak melampaui kemampuan populasi untuk bertahan dan tidak mengancam atau merusak kelestarian dan produktivitas dari populasi perikanan yang sedang dikelola. 

Aspek Ekologi dan Lingkungan

Kelimpahan dan dinamika populasi perikanan mempunyai peranan penting, tetapi populasi akuatik tidak hidup dalam isolasi. Mereka menjadi salah satu komponen ekosistem yang rumit, terdiri dari komponen biologi yang mungkin memangsa, dimangsa, atau berkompetisi dengan stok atau populasi tertentu. Komponen fisik ekosistem, seperti air itu sendiri, substrat, masukan air tawar atau nutrient atau proses non-biologi lainnya mungkin juga menjadi sangat penting dalam pertimbangan ini.

Ekosistem perikanan tidak bersifat statis dan kondisi lingkungan akuatik dapat berubah secara nyata menurut waktu, seperti pasang surut, suhu air, dan lain-lain. Perubahan lingkungan seperti itu mempengaruhi dinamika dari populasi perikanan, pertumbuhan, rekrutmen, mortalitas alami atau kombinasi dari itu semua.

Aspek Sosial, Budaya, dan Kelembagaan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun