Mohon tunggu...
Nawawi Halik
Nawawi Halik Mohon Tunggu... Hoteliers - Hotelier

General Manager Lor International Hotels Deputy General Secretary (DPP IHGMA) Mahasiswa Pasca Sarjana STP Trisakti Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pariwisata Nusantara Era Covid-19 dan Pasca Pandemi

26 November 2021   17:46 Diperbarui: 26 November 2021   17:59 307
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Salam Pariwisata, Salam Sehat

Permasalahan penyebaran Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) yang terjadi sejak akhir tahun 2019, merupakan krisis global yang terjadi yang menagkibatkan banyak perubahan di segala segala sector kehidupan.

Dalam hal ini saya akan mengulas permasalahan yang timbul dalam  kehidupan di  sektor industri  hospitality khususnya sektor hotel dan restoran.

Epidemi virus corona menjadi pandemi menghancurkan industri pariwisata dunia, tidak terkecuali Indonesia, selama pendemi Covid-19 tingkat hunian atau okupansi hotel rata-rata secara nasional dibawah dua digit, berkisar 08%  sampai 09%, dengan kondisi ini jelas sangat memukul jalannya operasional industri perhotelan, karena pada dasarnya operasional hotel akan stabil dengan tingkat hunian 35 - 40%.

Sektor perhotelan termasuk yang sangat merasakan terkena dampak pandemi covid-19, banyak hotel dan restoran tutup sementara dan para karyawan dirumahkan, hal ini berlangsung hampir dua tahun terakhir ini, apalagi daerah yang bertumpu pada Industri Pariwisata.

Pandemic Covid-19 bahkan di katagorikan sebagai bencana non alam yang di akibatkan oleh penyebaran Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) sebagai bencana nasional,  kehadiran Virus Covid-19 tidak bisa ditolak, karena hal ini  seluruh dunia dibuat panik akan kehadirannya namun yang paling penting saat ini adalah bagaimana memutus mata rantai penyebarannya.. 

Berbagai cara telah di lakukan pemerintah dan masyarakat Indonesiad dalam mengatasi wabah COVID-19, pemerintah sendiri sudah melakukan berbagai cara dalam upaya pencegahan yaitu dengan gerakan 3M dan 3T, gerakan yang dilakukan secara massif di seluruh Indonesia menggunakan berbagai macam media platform baik digital maupun konvension,  bekerja dari rumah/Work From Home (WFH) dan yang terakhir Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), dan terakhir menggunakan sistem level setiap daerah.

Selama masa Pandemi ini pelaku wisata harus menyikapi dengan beberapa cara yang harus dilakukan antara lain adalah  melakukan "Evaluasi" seperti SWOT (Strength, Weaknes Oportunity dan Treat ) dalam mempersiapkan bisnis setelah masa endemic nanntinya  dan strategi pertumbuhan bisnis kedepannya, dimana diperlukan kecerdasan bagi pelaku bisnis untuk mengeksplorasi kemampuan yang ada sebaik mungkin agar sebuah bisnis tetap bisa bertahan, karena di masa pandemic Covid-19 cukup mengganggu kestabilan bisnis pariwisata.

Bisnis hotel di tanah air mengalami kemunduran,  akibat dampak dari pandemi Covid-19 juga dianggap sebagai "Disruption"/ mengganggu kestabilan bisnis pariwisata dan melemahkan perekonomian di segala sektor.

Dalam menghadapi Disruption ini membuat kita sebagai pelaku Pariwisata lebih kratif dan berinovasi, bagaimana cara diawal bertahan, merubah dan menciptakaan SOP yang baru dan memkirkan dampak yang akan di timbulkan serta siap menghadapai masa masa sulit ini.

Ada beberapa berikut in langkah yang dapat membantu pelaku bisnis dalam menghadapi disrupsi pandemi covid-19:

Tetap mengembangkan bisnis dengan menjalani tantangan.

Pebisnis yang baik adalah pebisnis yang menyadari bahwa dunia bisnis penuh dengan challenge / tantangan yang perlu diatasi dan mencari solusi. Seperti kita ketahui bahwa bisnis itu penuh dengan hal hal yang baru yang diluar dugaan, serta ketidak pastian yang mana tidak dapat di hindari karena itu pelaku bisnis harus mengeksplor dan merencanakan yang harus dilakukan dalam menghadapi perubahan perubahan tersebut.

1. Melakukan ide-ide yang tidak biasa.

Melakukan Inovasi serta beradaptasi secepatnya, melakukan pemikiran pemikiran diluar kebiasaan sebelumnya.

2. Bertahan dengan Kreatif dan Inovatif.

Kreatif; dengan di gaungkannya program WFH (Work From Home), Hotel  melakukan Paket yang penyebutannya mirip yaitu WFH (Work From Hotel), yang mana paket ini mengajak para pekerja untuk bekerja sambil liburan di hotel dengan harapan tingkat waktu inap (length of stay) bertambah , disamping itu juga banyak hotel menjual Voucher di awal yang dikemas dengan nama "Pay Now Stay Later" Yang mana belum pernah ada dan belum terpikirkan sebelumnya, tapi dengan tuntutan perubahan dan sedikit kreativitas maka menjadi tren.

3. Perubahan Cara Kerja

Kita harus mulai merubah cara kerja yang selama ini kita lakukan, meskipun terasa "asing' bagi kita dan costumer, Multi skill adalah salah satu cara yang banyak di gunakan oleh pelaku usaha perhotelan, untuk meminimalkan biaya operasional, dengan berusaha semaksimal mungkin mengurangi cara pelayanan (Service).

Disrupsi bukanlah sebuah pengecualian melainkan situasi global yang terjadi saat ini. hotelier sejati menjadikan sebuah persaingan untuk mengeksploitasi kemampuan dan mampu membuat ide baru "self power dan dare to innovative".

Setelah ependemi  berakhir atau saat  industri pariwisata Indonesia setelah epidemi ini berakhir ada beberapa hal yang akan merubah karakeristik industri pariwisata Indonesia  anatara lain  :

  • Industri pariwisata akan lebih hygiene-oriented

Tidak dapat dipungkiri bahwa epidemi virus corona ini membuat hampir semua orang lebih memperhatikan kebersihan (hygiene), oleh karena itu, kedepannya industri penerbangan maupun perhotelan Indonesia akan menaruh perhatian khusus pada aspek kebersihan, kita  akan lebih sering melakakuk disinfektan dalan ruangan tertutup dan  melihat hand sanitizer, tempat cuci tangan  di area hotel bahka di dalam kamar disedikan antiseptic wipe

  • Harga hotel akan turun untuk sementara waktu

Hotel untuk sementara waktu akan menawarkan room rate dibawah rata-rata setelah virus corona berakhir. Hal ini dilakukan untuk menarik minat traveler agar mau melancong lagi sampai keadaan benar-benar kembali normal barulah mereka akan mengembalikan harga seperti semula.

  •  Industri pariwisata Indonesia mencari Market Domestik

Pasar domestic adalah pasar yang akan berkembang dengan pesat, meskipun selama ini pasar domestik di anggap kurang dilirik, namun di saat pasca endemic pasar domestic akan menjadi primadona untuk membangkitkan Pariwisata Indonesia, mengingat pandemi corona ini pemerintah masih memperlakukan karantina kepada para pengunjung dari luar negri , dan hal ini mendorong para pelaku wisata untuk melakukan perubahan strategi pemasaran meskipun merubah beberpa jadwal libur panjang atau cuti bersama.

  • Sport Tourism

Seperti diketahui, Indonesia tidak hanya memiliki keindahan dari potensi alam yang unik, tapi juga kaya akan budaya. Pandemi Covid-19 tentunya turut berperan dalam mengubah tren pariwisata. Karena di era adaptasi kebiasaan baru, wisatawan lebih tertarik untuk mengikuti tur yang skalanya kecil atau smaller in size. 

Preferensi aktivitasnya pun outdoor, karena didorong dengan meningkatnya kepedulian wisatawan terhadap kesehatan, kebersihan, keselamatan, dan keberlanjutan lingkungan. Sport tourism merupakan tren pariwisata baru yang memiliki pasar cukup besar dan dapat membuat tingkat rasio  lama hunian hotel akan bertambah, seperti Belitung Triathlon, 150 Km Tour De Belitong Word Series Motor Bike Championship (WSBK 2021) di Mandalika, yang baru saja terselenggara, dan membuat Pariwisata Lombok bergeliat.

Tentunya Industri perhotelan diseluruh tanah air berharap pandemi covid-19 segera berakhir sehingga perekonomian dapat kembali bangkit dan geliat pariwisata nusantara kembali berkrasi , inovatif serta  menarik hati.

Salam Pariwisata , Salam Sehat

Nawawi Halik

Pasca Srjana STP Trisakti.

Wakil Sekjen DPP IHGMA (Indonesia Hotel General Manager Association)

General Manager Lor Internationals Belitung

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun