Namun berbeda dengan voucher isi ulang pulsa ponsel, ketika membeli voucher listrik kita tidak mendapatkan nominal rupiah melainkan nominal KWH (jumlah energi listrik). Jumlah ini nantinya bisa kita lihat di layar MPB. Jadi kita bisa mengetahui berapa energi listrik yang tersedia dan berapa sisa energi listrik setelah pemakaian sehingga kita bisa mengetahui kapan harus mengisi ulang.
Kelebihan dari listrik pintar ini diantaranya adalah kemudahan pelanggan untuk mengendalikan pemakaian listrik masing-masing, karena mereka bisa memantau jumlah energi yang mereka memiliki selama pemakaian. Jika dirasa boros maka mereka bisa mulai mengurangi pemakaian daya listriknya. Kemudian dalam pemakaiannya, nominal yang bervariasi bisa disesuaikan dengan anggaran belanja pelanggan. Mulai dari nominal Rp 20.000,- hingga Rp 1.000.000,- pelanggan pun bisa membeli sesuai kebutuhan dan kemampuan mereka.
Selain itu juga tak ada lagi denda keterlambatan karena pembayaran telah dilakukan di muka. Pelanggan pun juga terjaga privasinya, karena tak perlu lagi menunggu kedatangan petugas untuk pencatatan meter. Pembelian vouchernya pun mudah karena telah memiliki jaringan luas baik melalui ATM maupun loket pembelian listrik online. Dan listrik pintar ini sangat sesuai untuk pelanggan yang memiliki rumah sewa atau kamar kos karena masing-masing penyewa memiliki tanggung jawab masing-masing dalam pemakaian listriknya sesuai kebutuhan dan kemampuan mereka.
Ya, dengan adanya Listrik Pintar ini, pelanggan semakin mendapatkan kemudahan, kenyamanan serta kebebasan dalam menggunakan listrik. Maka ada baiknya pula jika kita menjadi semakin bijak dalam menggunakan listrik, untuk kehidupan yang lebih baik…
Nawa Sri
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H