Mohon tunggu...
Wonk Edhyann
Wonk Edhyann Mohon Tunggu... -

bocah ingusan kemarin sore..

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Di Alfabeta Terpenggal..

12 Desember 2010   22:08 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:47 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

*ia memang tak ada di sini, ia akan kau temui dengan berjalan di kekudusan sunyi, sambil memanggil Tuhan tanpa henti..

...

"dan agaknya aku memang mesti menyembelih manusia-manusia itu, man."

"emm."

"kau bisa mengajariku cara melakukannya?"

"haha, dasar bodoh,.."

''apa?"

"memangnya untuk apa? agar kau bisa tertawa-tawa dan jadi tuhan?"

"..."

"sinusoidal itu, di mana api memerciki bukit dan lembah.."

"aku sudah tidak tahu lagi.."

"kau lihat kan, ia sudah membakar celanamu sepagian ini..!!?"

"ugh, stensil kecil ini rumit, man..!!"

"sudah, biar hati yang melakukan dikotomi!"

...

*dan api mulai membakar sekujur tubuhnya, tak lama lagi ia akan cekikian memparodikan tuhan. tak akan jadi lama usai ia menekan tombol eksekusi itu. di interval kala ibu jari-ibu jari penyembahan hadir berkerubung..

R.D. 2010

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun