Mohon tunggu...
Majid Himawan
Majid Himawan Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Manusia Bebas

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Debatable "Cupu" dan "Alim" dalam Perspektif Ekonomi

13 Januari 2018   22:45 Diperbarui: 16 Januari 2018   16:41 966
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Justru individu yang bergaya hidup mahal dan mengaku gaul, tanpa melihat skala prioritas bisa dilabeli "cupu" secara konotasi negatif karena minimnya dia dalam berilmu. Minim menerapkan prinsip hidup yang ideal.

Apabila fenomena ini dilihat dari perspektif ekonomi, orang yang sering menyebut dirinya gaul, kekinian, maju, modern namun tanpa melihat skala prioritas yang ada dan hanya melakukan pola konsumsi terus menerus tanpa melakukan savingatau investasi sama halnya dia melanggar prinsip ekonomi itu sendiri. 

Secara sistemik gaya seperti ini akan disukai oleh kaum kapitalis karena akan menjadi faktor utama dalam pemasukan laba, namun di sisi lain hal ini akan meningkatkan kemiskinan secara sistemik pula.

Fenomena  pemaknaan kata "cupu" dan "alim" ini seperti arti kata sosialita yang telah bergeser pemaknaanya dari orang yang peduli pada aspek sosial menjadi orang yang bergaya hidup mewah dan borjuis. Kurang lebih itulah indentifikasi antara kata "cupu" dan "alim" yang sering disalah persepsikan.

Secara ringkas seharusnya orang yang menyebut diri mereka maju atau kekinian tidak menyalahi teori ilmu termasuk teori ekonomi karena wawasannya sehingga dia layak disebut "alim" atau orang berilmu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun