Mohon tunggu...
Nawal Kamil
Nawal Kamil Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta

Mahasiswa Ilmu komunikasi yang mempunyai minat terhadap digital dan lingkungan.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Hilirisasi Minyak Atsiri Menjadi Parfum Lokal yang Mendunia: Untuk Indonesia Emas 2045

22 April 2024   08:13 Diperbarui: 22 April 2024   08:21 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Sebenarnya brand local tersebut mampu dan bisa bersaing dengan berbagai brand terkenal dunia. Jika mereka mau untuk mengembangkan dan menciptakan inovasi serta terdapat dukungan dari pemerintah. Dilansir YouTube channel Ferry Irwandi, untuk mengembangkan potensi tersebut ada tiga hal penting yang harus diperhatikan, yaitu kualitas produk, kepercayaan masyarakat, dan dukungan dari pemerintah. Kalau ketiga ini beriringan, maka sebuah industri akan berkembang dan akan membuat ekonomi kuat dan maju.

Pada daftar Capital parfum, Indonesia tidak ada pada daftar tersebut, padahal Indonesia memiliki peran penting dalam pembuatan parfum tersebut, yaitu pada minyak nilam dan minyak atsiri sebagai bahan pengikat aromanya. Someday Indonesia mampu menciptakan capital baru atau blok ketiga yang mempu memiliki karakter indonesia yang mendunia. Walaupun gagal bukanlah masalah, langkah awal bukan lah akhir. Jika masih gagal itu semua adalah pelajaran yang mampu membuka hal baru untuk membuat produk lebih baik lagi dan suatu hari memang bisa mendunia.

Hirilisasi yang ideal adalah hirilisasi dari tenaga kerja bangsa sendiri. Karena kenikmatan hirilisasi akan terasa jika kita mampu menciptakan inovasi hirilisasi dengan kreativitas dan sumber daya manusia dari dalam negeri.

Hirilisasi adalah project yang sangat bergantung pada kesiapan tenaga kerja yang bisa dicapai dari anak-anak bangsa. Jadi, ayo berkontribusi dan mempersiapkan diri guna mencapai Indonesia emas 2045. Panjang umur perjuangan!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun