Mohon tunggu...
Nawal Farhanah
Nawal Farhanah Mohon Tunggu... Mahasiswa

MERDEKA

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Pilihan

Program Segitiga Angel untuk Desa Wisata Kelengkeng Daren Lor Yogyakarta

7 Desember 2024   09:45 Diperbarui: 7 Desember 2024   09:46 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Isu pemberdayaan masyarakat saat ini mungkin menjadi sangat penting melihat bagaimana kondisi sosial di Indonesia saat ini. Lantaran juga bahwa tidak bisa di pungkiri bahwa kemajuan suatu bangsa tidak bisa lepas dari kualitas masyarakatnya pula. Fismo Club UMY sebagai kegiatan mahasiswa yang bergerak di berbagai bidang termasuk sosial dan lingkungan memiliki banyak program yang sangat menarik. 

Dan membuat saya memmunculkan satu pertanyaan, kira kira program fismo manakah yang sangat efektif dan berpengaruh dalam pemberdayaan masyarakat dan mengapa hal itu bisa terjadi? Untuk itu saya menanyakan hal ini langsung kepada narasumber anggota Fismo Club UMY yakni Afina.

Menurut beliau, program dari Fismo Club UMY yang sangat berpengaruh terhadap keberhasilan pemberdayaan masyarakat adalah segitiga angel. Program segitiga angel ini adalah kolaborasi dari tiga divisi yang ada di Fismo Club yakni divisi lingkungan hidup, pendidikan mengajar, dan sosial masyarakat. 

Dalam program ini, di tiga tahun belakangan mereka sudah melakukan kerjasamanya di Desa Daren Lor Yogyakarta. Dengan menjalankan program segitiga angel ini bertujuan untuk menjadikan Desa Daren Lor sebagai desa wisata kelengkeng. 

Narasumber menyebutkan ada 2 kegiatan yang dilakukan di desa tersebut yakni minitur dan layar desa. Hal pertama sebelum memulai kegiatan terlebih dahulu tentu saja pihak desa memperkenalkan sejarah dan mendeskripsikan tentang desa mereka. Hal ini juga bertujuan agar pihak mahasiswa dapat lebih mengenal dekat tentang Desa Daren Lor.

Setelah mengenal dan mengetahui sejarah tentang Desa Daren Lor, para anggota Fismo Club beserta volunteer melakukan kegiatan minitur. Perlu diketahui bahwa dalam program ini Fismo Club tidak hanya mengajak segenap anggotanya saja tetapi juga membuka volunteer untuk mahasiswa Fisipol UMY Angkatan tahun 2022 dan 2023 yang ingin berkontribusi dalam program mereka. 

Dalam kegiatan minitur ini, para mahasiswa melakukan pemberdayaan kelengkeng berupa penanaman bibit, tata cara merawat buah kelengkeng, hingga mempromosikannya melalui media sosial. 

Untuk menjadikan desa ini dikenal luas oleh kahalayak masyarakat tentu perlu adanya promosi. Pada saat ini media sosial lah yang sangat berpengaruh dalam kegiatan promosi tersebut. Untuk itu, Fismo Club juga membuat akun khusus yang berisikan pengiklanan terhadap Desa Daren Lor sebagai desa wisata kelengkeng untuk menarik minat masyarakat pula. 

Tak sebatas membuat akun saja, tetapi Fismo Club juga rutin membuat konten yang berisikan promosi di platform tiktok dan mengupload konten tersebut setiap dua kali selama seminggu yakni dihari senin dan kamis. Isi konten tersebut juga sangatlah menarik yang dimana berisikan kumpulan video kegiatan Fismo Club saat berada di Desa Daren Lor.

Program ini tidak hanya mendatangkan manfaat bagi masyarakat namun juga sangat bermanfaat bagi Fismo Club. Dimana para anggota menjadi tau bagaimana cara perawatan kelengkeng, apa saja yang harus di perhatikan dalam penanaman dan juga pertumbuhan buah kelengkeng, dan cara pengelolaannya ketika buah kelengkeng sudah matang. 

Tidak hanya menanam bibit buah kelengkeng, namun narasumber juga mengatakan bahwa mereka juga menanam bibit buah durian yang semakin menambah keasyikan dan pengetahuan dalam program ini. 

Selain itu masyarakat juga tentu sangat terbantu dengan bantuan dan keikutsertaan Fismo Club dalam memperdayakan sekaligus mempromosikan desa tersebut agar menarik banyak wisatawan yang datang. Tentu dengan meningkatkan banyaknya pengunjung terkait sebagai desa wisata kelengkeng akan memajukan ekonomi desa dengan memperkenalkan kelengkeng desa sebagai ikonnya.

Selain itu ada juga kegiatan layar desa yang diaman kegiatan ini mengajak para warga desa dan begitu pula dari Fismo Club untuk menonton bersama terkait video dokumentasi kegiatan mereka selama berada di desa tersebut. kegiatan tersebut sekaligus menjadi dokumentasi kenangan selama berada disana sekaligus menjalin kedekatan bersama warga desa. 

Kegiatan nonton bersama ini juga merupaka sebuah kolaborasi Fismo Club dan ilkom UMY. banyak hal positif yang bisa diambil dari program segitiga angel ini. Selain dari pemberdayaan kelengkeng dan promosi desa wisata, para mahasiswa dari Fismo Club menjadi tahu bagaiaman kehidupan warga pedesaan, bagaimana kegiatan mereka sehari hari, perilaku penduduk serta menambah relasi dengan berkenalan ke warga desa.

Mungkin Sebagian orang yang terutama berasal dari kota hal ini menjadi sangat berkesan. Bagaimana asrinya kehidupan desa yang masih menjungjung tinggi gotong royong dan kerjasama serta bergatung terhadap hasil bumi yang ditanam. Bermula dari hal hal seperti inilah yang menjadi awal untuk terciptanya masyarakat yang maju serta berkualitas. 

Mahasiswa menjadi penggerak yang sangat berpengaruh dalam pemberdayaan masyarakat. Masyarakat Indonesia masih sangat membutuhkan program program kreatif seperti ini dalam memajukan daerahnya terutama pedesaan. Yang mungkin daerah pedesaan ini jarang dilirik ataupun terpikirkan oleh pemerintah sehingga menyebabkan adanya kesenjangan.

 Dengan adanya contoh program seperti segitiga angel ini dapat memperdayakan lingkungan, ekonomi serta sosial suatu desa. Yang dimana desa ini tadinya kurang dilirik masyarakat, menjadi sesuatu yang ikonik dengan buah kelengkeng berkualitas asli dari desa mereka. Daya Tarik dan minat masyarakat menjadi bertambah dan ingin merasakan bagaimana rasa buah yang menjadi ikon Desa Daren Lor tersebut. 

Gerakan dan program seperti ini tentunya menjadi sebuah inspirasi bagi anak muda terutama mahasiswa untuk melanjutkan berjalannya program pemberdayaan masyarakat. Jangan sampai program seperti ini menjadi hilang dan begitu pula hilangnya kepedulian kita terhadap kebutuhan warga desa untuk memperdayakan daerahnya. Karena jika bukan kita yang menjadi aktor dalam kemajuan bangsa kita maka siapa lagi?

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun