Selain itu masyarakat juga tentu sangat terbantu dengan bantuan dan keikutsertaan Fismo Club dalam memperdayakan sekaligus mempromosikan desa tersebut agar menarik banyak wisatawan yang datang. Tentu dengan meningkatkan banyaknya pengunjung terkait sebagai desa wisata kelengkeng akan memajukan ekonomi desa dengan memperkenalkan kelengkeng desa sebagai ikonnya.
Selain itu ada juga kegiatan layar desa yang diaman kegiatan ini mengajak para warga desa dan begitu pula dari Fismo Club untuk menonton bersama terkait video dokumentasi kegiatan mereka selama berada di desa tersebut. kegiatan tersebut sekaligus menjadi dokumentasi kenangan selama berada disana sekaligus menjalin kedekatan bersama warga desa.Â
Kegiatan nonton bersama ini juga merupaka sebuah kolaborasi Fismo Club dan ilkom UMY. banyak hal positif yang bisa diambil dari program segitiga angel ini. Selain dari pemberdayaan kelengkeng dan promosi desa wisata, para mahasiswa dari Fismo Club menjadi tahu bagaiaman kehidupan warga pedesaan, bagaimana kegiatan mereka sehari hari, perilaku penduduk serta menambah relasi dengan berkenalan ke warga desa.
Mungkin Sebagian orang yang terutama berasal dari kota hal ini menjadi sangat berkesan. Bagaimana asrinya kehidupan desa yang masih menjungjung tinggi gotong royong dan kerjasama serta bergatung terhadap hasil bumi yang ditanam. Bermula dari hal hal seperti inilah yang menjadi awal untuk terciptanya masyarakat yang maju serta berkualitas.Â
Mahasiswa menjadi penggerak yang sangat berpengaruh dalam pemberdayaan masyarakat. Masyarakat Indonesia masih sangat membutuhkan program program kreatif seperti ini dalam memajukan daerahnya terutama pedesaan. Yang mungkin daerah pedesaan ini jarang dilirik ataupun terpikirkan oleh pemerintah sehingga menyebabkan adanya kesenjangan.
 Dengan adanya contoh program seperti segitiga angel ini dapat memperdayakan lingkungan, ekonomi serta sosial suatu desa. Yang dimana desa ini tadinya kurang dilirik masyarakat, menjadi sesuatu yang ikonik dengan buah kelengkeng berkualitas asli dari desa mereka. Daya Tarik dan minat masyarakat menjadi bertambah dan ingin merasakan bagaimana rasa buah yang menjadi ikon Desa Daren Lor tersebut.Â
Gerakan dan program seperti ini tentunya menjadi sebuah inspirasi bagi anak muda terutama mahasiswa untuk melanjutkan berjalannya program pemberdayaan masyarakat. Jangan sampai program seperti ini menjadi hilang dan begitu pula hilangnya kepedulian kita terhadap kebutuhan warga desa untuk memperdayakan daerahnya. Karena jika bukan kita yang menjadi aktor dalam kemajuan bangsa kita maka siapa lagi?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H