Mohon tunggu...
Navisha Ayuningtyas
Navisha Ayuningtyas Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta

"Gratitude is where every positive attitude starts"-Michael Hyatt

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kondisi Masyarakat Hari Ini dan Masa Depan, Bertumpu pada Pemuda yang "Bebas"

2 Mei 2020   21:43 Diperbarui: 2 Mei 2020   21:58 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Kebebasan pemuda juga dapat dimaknai dengan luas, di dalam hal ini, sosok pemuda dengan kondisi mental dan fisik yang menunjang, bisa secara bebas untuk melakukan sesuatu yang ia sukai, aktif di dalam kegiatan yang ia minati,  dan bebas untuk menentukan setiap pilihannya, yang berkaitan dengan dirinya. Sekaligus disadari atau tidak, semua bentuk kebebasan yang tersedia dan akhirnya dipilih oleh berbagai kalangan pemuda, akan menentukan kondisi masyarakat hari ini dan masa depan.

Hal tersebut mengingat bahwa kalangan pemuda dapat berpotensi untuk menjadi bagian dari kelompok masyarakat yang dengan aktif melakukan tindakan-tindakan pro-sosial secara kolektif di lingkungannya, sehingga menjadi harapan di  masyarakat. Sebaliknya, pemuda juga dapat berpotensi menjadi "resiko" masyarakat ketika  kalangan pemudanya memilih untuk melakukan kenakalan remaja, atau tindakan kriminalitas.

Pemuda yang "Bebas" di Antara Perubahan dan Tantangan Masyarakat

Perjuangan yang harus ditempuh pemuda di zaman sekarang bukan lagi berupa perjuangan dengan gambaran melawan imperialisme dan kolonialisme. Jika kebebasan yang dimiliki oleh berbagai kalangan pemuda saat ini adalah untuk kepentingan diri sendiri saja, masyarakat akan kehilangan harapannya dari sosok pemimpin perubahan ke arah yang lebih baik. Oleh karena itu, berbagai macam bentuk kebebasan yang telah dimiliki oleh pemuda saat ini, diharapkan membuka jalan dalam mengambil andil seluas-luasnya pada perbaikan dan pengontrolan, dari berbagai kondisi sosial yang terjadi di masyarakat. 

Misalnya, ketika baru-baru ini terjadi penyebaran wabah virus Covid-19 yang melanda Indonesia, pemuda dapat menentukan pilihannya. Tetap melakukan hal yang ia senangi seperti tetap "nongkrong" dan berkumpul bersama teman-teman, tanpa mempertimbangkan himbauan dan akibat yang ditimbulkan bagi orang lain, atau memilih untuk tidak mengedepankan kepentingan partikular dengan tetap di rumah untuk mencegah penyebaran virus.

Di samping itu, seperti yang bisa kita lihat realitanya, sebagian pemuda lainnya memilih menjadi agen sosialisasi pengetahuan mengenai Virus Covid-19 di media sosial, melakukan berbagai aksi sosial berupa menggalang donasi, dan mengaktualisasikan dirinya sebagai relawan kesehatan pasien terjangkit virus tersebut. Dari setiap tindakan kolektif seperti itu, tentu saja sangat bermanfaat untuk masyarakat yang membutuhkan bantuan di kondisi saat ini, maupun di berbagai kondisi yang serupa.

Dengan perubahan sosial berupa perkembangan teknologi yang pesat, dan didukung oleh kebebasan berpendapat, pemuda dapat memilih untuk memanfaatkan momentum tersebut. 

Pemuda yang mempunyai sifat dan potensi berpikir kritis, dapat menggunakannya untuk mengontrol dan concern pada proses maupun output politik pemerintahan. Misalnya dengan ikut menyuarakan hak-hak kelompok termarginal di dalam kebijakan pemerintah atau membela rasa kemanusiaan di media sosial, ataupun di berbagai media literatur. Karena, kebijakan politik yang dikeluarkan pemerintah dapat mempengaruhi seluruh aspek kehidupan sosial masyarakat saat ini dan menciptakan kondisi akan seperti apa masyarakat ke depannya. 

Di sinilah pemuda dapat bebas memilih, bersikap apatis, ataupun terus mempertahankan peran pemuda yang sedari dulu membudayakan sikap idealisnya dalam hal bernegara dan bermasyarakat.

Adanya sifat antusias pada pembaharuan dalam diri pemuda, juga dapat dimanfaatkan untuk aktif dalam kegiatan yang inovatif demi pembangunan. Misalnya, untuk melakukan pencerdasan kepada sesama atau orang lain, kalangan pemuda dapat dengan bebas memanfaatkan berbagai kemudahan yang ada, seiring dengan kemajuan IPTEK yang  menyediakan berbagai media untuk menunjang aktivitas tersebut. Tentu saja, pemuda yang menciptakan dan memanfaatkan inovasi-inovasi tersebut, dapat disebut sebagai pemuda "harapan" masyarakat.

Sebagai pemuda, siap atau tidak kita dituntut untuk menjadi pelopor masyarakat menuju ke arah yang lebih baik. Menjadi bagian dari perubahan tersebut, pemuda dapat melakukannya dari hal-hal yang sederhana namun bersifat kolektif, bukan partikular. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun