Belakangan ini berita mengenai kewajiban mengikuti program vaksinasi kanker serviks sedang ramai dibincangkan masyarakat Indonesia. Vaksin kanker serviks merupakan salah satu vaksin yang masuk dalam daftar program imunisasi lengkap. Sasaran dari program vaksinasi kanker serviks ini adalah anak-anak usia SD yang berada di kelas 5 dan 6.Â
Program vaksin ini sudah mulai berjalan sejak tahun 2021, tetapi hanya di beberapa daerah di Indonesia dan belum menjangkau secara nasional. Harapan dan target dari Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin, program vaksin kanker serviks ini dapat menjangkau 8 provinsi hingga penghujung tahun 2022.Â
Sebelum membahas lebih lanjut mengenai vaksin kanker serviks, tahukah anda apa itu kanker serviks?. Mengapa program vaksin kanker serviks ini penting untuk dibahas lebih dalam?. Lalu, bagaimana upaya pencegahan agar terhindar dari risiko terkena kanker serviks?. Semua pertanyaan tersebut akan terjawab dalam uraian berikut.
Kanker serviks atau dalam istilah medis disebut kanker leher rahim adalah kanker yang disebabkan oleh infeksi virus Human Papiloma Virus (HPV) yang menyerang bagian serviks uterus dimana daerah tersebut merupakan pintu masuk ke arah rahim yang terletak antara uterus dengan vagina.Â
Leher rahim atau serviks sendiri merupakan bagian dari rahim yang berfungsi membantu menyalurkan sperma dari vagina ke rahim.dan berfungsi melindungi rahim dari bakteri maupun benda asing yang berasal dari luar. Kanker serviks atau leher rahim sendiri menjadi salah satu penyumbang kematian terbesar pada wanita.Â
Tingginya angka kematian disebabkan karena keterlambatan penanganan dan sebagian besar wanita baru mengetahui adanya kanker pada leher rahim setelah mencapai stadium lanjut.
 Pada tahun 2020 total kasus kanker di Indonesia tercatat mencapai 396.914 kasus dengan total kematian sebanyak 234.511 kasus yang dilansir menurut data Global Burden of Cancer Study (Globocan) dari WHO. Kanker serviks menempati urutan kedua tertinggi setelah kanker payudara dengan jumlah 36.633 kasus atau 9,2% dari total kasus kanker.
Penularan virus HPV yang mengakibatkan terjadinya kanker serviks dapat disebabkan oleh berbagai faktor bukan hanya dari faktor kesehatan saja, tetapi juga berasal dari faktor usia, ekonomi, pendidikan, hingga lingkungan.Â
Salah satu faktor penyebab kanker serviks yang berasal dari kesehatan adalah sering bergonta-ganti pasangan saat berhubungan seksual, penggunaan kontrasepsi hormonal, dan kebiasaan merokok.Â
Penggunaan kontrasepsi hormonal dapat menyebabakan hipersekresi (pengeluaran zat berlebihan) dan proliferasi kelenjar endoserviks yang dapat meningkatkan risiko kanker serviks. Untuk kebiasaan merokok menurut penelitian dari Sugawara, et al, yang dikutip dari hasil penelitian (Setianingsih et al., 2022) disebutkan bahwa kebiasaan merokok dapat memengaruhi risiko kanker serviks yang disebabkan infeksi HPV persisten melalui gangguan imunologi dalam asap rokok.Â
Sementara itu, faktor yang berasal dari ekonomi berhubungan dengan pekerjaan dan aktivitas fisik yang dilakukan oleh perempuan.dimana menurut penelitian Damayanti (2013) dikutip dari hasil penelitian (Setianingsih et al., 2022) bahwa perempuan yang memiliki pekerjaan berat berisiko 9 kali lebih tinggi terkena kanker serviks dibandingkan perempuan yang memiliki pekerjaan ringan. Kemudian faktor lain berasal dari tingkat