Mohon tunggu...
Navika Apri
Navika Apri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Andragogi: Mempersiapkan Pendidikan Dewasa untuk Masa Depan

12 Juni 2023   12:38 Diperbarui: 12 Juni 2023   12:54 259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendidikan dewasa telah menjadi topik yang semakin penting dalam masyarakat modern. Orang dewasa, terlepas dari usia atau tahap kehidupan, memiliki kebutuhan untuk terus belajar dan mengembangkan diri mereka. Mereka dapat mencari pendidikan untuk meningkatkan keterampilan kerja, memperoleh pengetahuan baru, atau mengembangkan minat pribadi. Pendidikan dewasa mencakup berbagai bentuk pembelajaran seperti kursus profesional, pelatihan kerja, pendidikan jarak jauh, dan program-program pengembangan diri. Dalam konteks ini, pendekatan andragogi telah muncul sebagai kerangka kerja yang relevan dalam pendidikan dewasa.

Konsep Andragogi

Andragogi adalah pendekatan yang berbeda dengan pendekatan pedagogi yang lebih umum digunakan dalam pendidikan anak-anak dan remaja. Pendekatan pedagogi lebih berfokus pada peran guru sebagai otoritas yang memberi instruksi dan mengarahkan pembelajaran, sedangkan andragogi menempatkan peserta didik dewasa sebagai mitra aktif dalam proses pembelajaran. Prinsip-prinsip dasar andragogi, seperti otonomi dan pengalaman, mencerminkan pandangan bahwa orang dewasa memiliki pengalaman hidup yang beragam dan pengetahuan yang telah mereka peroleh dari pengalaman tersebut. Oleh karena itu, pendekatan andragogi menghargai pengetahuan dan pengalaman peserta didik dewasa sebagai aset yang berharga dalam pembelajaran.

Salah satu prinsip utama andragogi adalah otonomi. Orang dewasa ingin memiliki kendali atas pembelajaran mereka sendiri dan ingin merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi proses pembelajaran mereka. Ini berarti bahwa pendidik dewasa harus menciptakan lingkungan pembelajaran yang memberikan ruang bagi peserta didik untuk mengambil keputusan, mengidentifikasi tujuan pembelajaran mereka, dan menentukan jalannya pembelajaran. Dalam pendidikan dewasa, peran pendidik bergeser menjadi fasilitator dan pengarah yang membantu peserta didik dalam merencanakan dan mencapai tujuan pembelajaran mereka.

Pengalaman juga merupakan faktor penting dalam pendekatan andragogi. Orang dewasa membawa pengalaman hidup yang kaya dan pengetahuan yang telah mereka peroleh dari pengalaman tersebut. Pendekatan andragogi memanfaatkan pengalaman sebagai sumber belajar yang berharga dengan melibatkan peserta didik dalam refleksi diri, diskusi kelompok, dan penerapan konsep-konsep pembelajaran ke dalam konteks nyata. Dengan melibatkan peserta didik dalam proses belajar yang memanfaatkan pengalaman mereka, pendidik dewasa dapat menciptakan hubungan yang lebih kuat antara teori dan praktik, serta memotivasi peserta didik untuk aktif terlibat dalam pembelajaran.

Selain itu, penting untuk mempertimbangkan relevansi materi pembelajaran dalam pendidikan dewasa. Orang dewasa cenderung lebih tertarik dan termotivasi ketika materi pembelajaran memiliki aplikasi praktis dalam kehidupan sehari-hari mereka. Oleh karena itu, dalam pendekatan andragogi, penting bagi pendidik dewasa untuk mengaitkan pembelajaran dengan situasi dan masalah yang relevan dengan kehidupan peserta didik. Pembelajaran yang relevan dan bermakna akan mendorong peserta didik untuk mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan yang mereka peroleh dalam kehidupan sehari-hari mereka, sehingga meningkatkan nilai tambah pembelajaran.

Pemecahan masalah juga merupakan aspek penting dalam pendekatan andragogi. Orang dewasa ingin belajar untuk mengatasi masalah atau tantangan yang mereka hadapi dalam kehidupan mereka. Oleh karena itu, pendekatan andragogi menekankan pada pembelajaran yang berorientasi pada solusi dan dapat diterapkan secara praktis. Peserta didik dewasa lebih mungkin terlibat dan termotivasi dalam pembelajaran jika mereka dapat melihat bagaimana pembelajaran tersebut akan membantu mereka dalam menghadapi tantangan atau masalah yang mereka hadapi dalam kehidupan sehari-hari.

Pendekatan andragogi juga mengarah pada pembelajaran yang berorientasi pada tugas. Pembelajaran orang dewasa cenderung lebih efektif ketika fokus pada tugas yang relevan dengan situasi kehidupan mereka. Dalam pendidikan dewasa, pendidik dewasa harus menyediakan materi pembelajaran yang terkait dengan situasi nyata yang dihadapi oleh peserta didik, sehingga peserta didik dapat melihat hubungan langsung antara pembelajaran dan aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari mereka. Dengan demikian, peserta didik dewasa dapat merasakan nilai dan relevansi dari pembelajaran yang mereka terima.

Penerapan Andragogi dalam Pendidikan Dewasa

Penerapan prinsip-prinsip andragogi dalam pendidikan dewasa memerlukan pendekatan yang berbeda dalam pengajaran dan pembelajaran. Beberapa strategi yang digunakan dalam pendidikan dewasa yang berorientasi andragogi meliputi:

  • Pembelajaran berbasis masalah: Menggunakan masalah kehidupan nyata sebagai fokus pembelajaran untuk memicu pemikiran kritis dan pemecahan masalah yang kreatif.
  • Pembelajaran kolaboratif: Mendorong kolaborasi antara peserta didik dewasa untuk saling belajar satu sama lain melalui diskusi, refleksi, dan kerja tim.
  • Pendekatan orientasi pada tugas: Menyediakan materi pembelajaran yang relevan dengan tugas dan situasi nyata yang dihadapi oleh peserta didik dewasa.
  • Pengalaman belajar yang berpusat pada peserta didik: Mengakui pengalaman hidup peserta didik dewasa sebagai sumber pengetahuan yang berharga dan mendorong refleksi diri.
  • Penilaian formatif: Memberikan umpan balik berkelanjutan kepada peserta didik untuk membantu mereka melacak kemajuan mereka dan memperbaiki pembelajaran mereka

Andragogi adalah pendekatan yang relevan dan efektif dalam pendidikan dewasa. Dengan memahami prinsip-prinsip andragogi, pendidik dewasa dapat menciptakan lingkungan pembelajaran yang mendorong partisipasi aktif, motivasi, dan perkembangan diri yang berkelanjutan bagi peserta didik dewasa. Prinsip-prinsip andragogi seperti otonomi, pengalaman, relevansi, pemecahan masalah, dan orientasi pada tugas memberikan kerangka kerja yang berguna bagi pendidik dewasa dalam merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran yang efektif.

Penerapan andragogi dalam pendidikan dewasa melibatkan penggunaan strategi-strategi seperti pembelajaran berbasis masalah, pembelajaran kolaboratif, pendekatan orientasi pada tugas, pengalaman belajar yang berpusat pada peserta didik, dan penilaian formatif. Strategi-strategi ini memungkinkan peserta didik dewasa untuk terlibat secara aktif dalam pembelajaran, menerapkan pengetahuan dan keterampilan dalam situasi kehidupan nyata, dan mendapatkan umpan balik yang berguna untuk perkembangan mereka.

Melalui pendekatan andragogi, pendidik dewasa dapat mempersiapkan peserta didik untuk masa depan dengan memberikan pendidikan dan pengembangan yang sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik mereka. Dalam masyarakat yang terus berkembang dan berubah, pendidikan dewasa memiliki peran yang penting dalam membantu orang dewasa untuk terus belajar dan mengembangkan diri mereka. Dengan menerapkan prinsip-prinsip andragogi, pendidik dewasa dapat memastikan bahwa pembelajaran dewasa relevan, bermakna, dan bermanfaat bagi peserta didik dalam menghadapi tantangan dan peluang di masa depan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun