Mohon tunggu...
Nauval Syahlevi
Nauval Syahlevi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Journalism student at Syarif Hidayatullah State Islamic University Jakarta.

Active in community radio (RDK FM) as a Head of Marketing Communications , and currently pursuing a new hobby, photography.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Peran Posyandu Anggrek 1 di Wilayah RW 02 Kecamatan Cinere, dalam Menangani dan Mencegah Kasus Stunting

4 Januari 2024   22:24 Diperbarui: 6 Januari 2024   23:34 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Depok – Posyandu Anggrek 1, sebuah Pos Layanan Terpadu di wilayah RW 02 Kecamatan Cinere, telah menjadi pilar utama dalam upaya menangani masalah stunting yang mengancam pertumbuhan anak-anak di wilayah tersebut.

Stunting, atau pertumbuhan terhambat pada anak-anak, telah menjadi isu kesehatan global yang memerlukan perhatian serius. Di Indonesia, masalah ini tidak terkecuali, dengan beberapa wilayah seperti RW 02 di Kecamatan Cinere, yang tercatat tingkat stunting di wilayah tersebut masih aman atau tidak terlalu banyak. Namun, Posyandu Anggrek 1 telah menjelma menjadi garda terdepan dalam upaya pencegahan dan penanganan stunting.

Dalam upaya penanganan stunting, Posyandu Anggrek 1 juga menjalin kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk Puskesmas setempat.

Kader Posyandu Anggrek 1 melakukan pengecekan lanjutan terkait kasus stunting pada 14 Desember 2023, yang bertempat di RW 02, Kecamatan Cinere. Para kader melakukan pengecekan tinggi badan dan berat badan pada balita hingga anak-anak. Pada bulan Agustus 2023 di wilayah RW 02 terdapat 5 balita yang tercatat stunting dan telah dilaporkan ke pihak Kelurahan Cinere untuk dicatat dan diberikan bantuan nantinya, setelah itu pihak Kelurahan harus melapor ke Puskesmas.

Salah satu langkah awal yang diambil oleh Posyandu Anggrek 1 adalah mengorganisir kampanye penyuluhan kesehatan untuk orang tua dan warga setempat. Dengan dukungan dari tenaga kesehatan setempat, mereka menyelenggarakan pertemuan yang membahas tentang gizi seimbang dan pentingnya pemberian makanan bergizi pada masa pertumbuhan anak-anak.

“Di bulan Agustus sekitar 5 balita di wilayah Cinere, khususnya di RW 02 tercatat stunting, tetapi di setiap bulannya dicek kembali hingga berat badan dan tinggi badannya meningkat, setiap bulannya diadakan penyuluhan dan pemberian makanan tambahan, serta edukasi untuk memperhatikan gizi balita” ujar Indana Zulfa selaku Ketua Posyandu Anggrek 1, Kamis (14/12/2023).

Hasil screening ini juga menjadi data penting untuk membuat program-program lebih spesifik dan efektif.

Dinas Kesehatan turut memberikan bantuan kepada anak yang terkena stunting dengan memberikan makanan tambahan yang berupa nasi dengan lauk lengkap. Indana Zulfa juga menuturkan bahwa program ini dilakukan selama 28 hari dengan penimbangan dan pengukuran tinggi badan secara rutin setiap satu minggu sekali, dan program tersebut telah selesai.

“Kebetulan program tersebut sudah selesai, tetapi akan ada beberapa lanjutan lagi jika di hasil data rekapan terdapat anak yang tinggi dan berat badannya masih di bawah rata-rata” ujar Indana Zulfa.

Namun untuk program lanjutan pencegahan kasus stunting belum diketahui kapan akan dilaksanakan, dan masih menunggu informasi lanjutan dari Kelurahan. Para kader Posyandu Anggrek 1 juga mengatakan bahwa tidak ingin ada kata-kata stunting pada anak.

Indana Zulfa selaku Ketua Posyandu Anggrek 1 menambahkan bahwa stunting dimulai sejak masa kehamilan, 1000 hari pertama kehidupan, sejak anak itu mulai ada di rahim ibunya. Indana Zulfa juga mengatakan bahwa akan berpengaruh ke janin jika ibu hamil kekurangan asupan gizi dan nutrisi.

Sementara itu, kasus ini sangat membuat para orang tua di wilayah Cinere, khusunya RW 02 takut, salah satunya yaitu Nia Khairunnisa, Ibu yang memiliki anak balita. Nia Khairunnisa mengatakan bahwa takut akan adanya stunting pada anaknya.

“Saya cukup takut dengan adanya kasus stunting, karena takut anak saya tidak bisa bertumbuh kembang” tutur Nia Khairunnisa

Indana Zulfa juga mengklarifikasi bahwa masih ada beberapa orang yang masih takut untuk datang ke Posyandu, alasannya karena malu jika terkena stunting

Namun Pc, sehingga orang tua tersebut bersedia untuk mengikuti program yang telah dibuat oleh Posyandu Anggrek 1. Pendekatan tersebut berupa penyuluhan secara pribadi dan dukungan psikologi untuk meningkatkan mental orang tua tersebut.

Posyandu Anggrek 1 memberikan jawaban kepada para orang tua yang takut akan stunting, dengan memberikan penyuluhan untuk memperhatikan gizi dan nutrisi sehari-hari untuk anak.

Nia Khairunnisa juga menambahkan bahwa dengan adanya penyuluhan tersebut, menambah rasa sadar untuk memperhatikan gizi sang buah hati, dan juga memperhatikan pola jajan dan makan sang buah hati.

“Alhamdulillah anak saya Prisa, mau untuk datang ke Posyandu dan dia sekarang senang ke Posyandu karena banyak teman-temannya. Tumbuh kembang Prisa juga stabil tiap bulannya, tidak ada gejala-gejala terkena stunting” komentar Nia Khairunnisa tentang anaknya.

Terlihat juga ada beberapa anak yang senang datang ke Posyandu untuk dicek berat badan dan tinggi badannya. Mereka terlihat bermain dengan teman-teman sebaya nya.

Dalam peran pencegahan dan penanganan kasus tersebut, Posyandu Anggrek 1 telah berhasil menciptakan dampak yang positif, seperti anak-anak yang tidak ingin makan makanan bergizi menjadi suka dengan makanan yang bergizi.

Dampak positif tersebut juga didapatkan karena adanya dukungan dan keterlibatan aktif dari masyarakat, pihak kesehatan, dan pemerintah setempat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun