Mohon tunggu...
Nauval Syahlevi
Nauval Syahlevi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Journalism student at Syarif Hidayatullah State Islamic University Jakarta.

Active in community radio (RDK FM) as a Head of Marketing Communications , and currently pursuing a new hobby, photography.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Peran Posyandu Anggrek 1 di Wilayah RW 02 Kecamatan Cinere, dalam Menangani dan Mencegah Kasus Stunting

4 Januari 2024   22:24 Diperbarui: 6 Januari 2024   23:34 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indana Zulfa selaku Ketua Posyandu Anggrek 1 menambahkan bahwa stunting dimulai sejak masa kehamilan, 1000 hari pertama kehidupan, sejak anak itu mulai ada di rahim ibunya. Indana Zulfa juga mengatakan bahwa akan berpengaruh ke janin jika ibu hamil kekurangan asupan gizi dan nutrisi.

Sementara itu, kasus ini sangat membuat para orang tua di wilayah Cinere, khusunya RW 02 takut, salah satunya yaitu Nia Khairunnisa, Ibu yang memiliki anak balita. Nia Khairunnisa mengatakan bahwa takut akan adanya stunting pada anaknya.

“Saya cukup takut dengan adanya kasus stunting, karena takut anak saya tidak bisa bertumbuh kembang” tutur Nia Khairunnisa

Indana Zulfa juga mengklarifikasi bahwa masih ada beberapa orang yang masih takut untuk datang ke Posyandu, alasannya karena malu jika terkena stunting

Namun Pc, sehingga orang tua tersebut bersedia untuk mengikuti program yang telah dibuat oleh Posyandu Anggrek 1. Pendekatan tersebut berupa penyuluhan secara pribadi dan dukungan psikologi untuk meningkatkan mental orang tua tersebut.

Posyandu Anggrek 1 memberikan jawaban kepada para orang tua yang takut akan stunting, dengan memberikan penyuluhan untuk memperhatikan gizi dan nutrisi sehari-hari untuk anak.

Nia Khairunnisa juga menambahkan bahwa dengan adanya penyuluhan tersebut, menambah rasa sadar untuk memperhatikan gizi sang buah hati, dan juga memperhatikan pola jajan dan makan sang buah hati.

“Alhamdulillah anak saya Prisa, mau untuk datang ke Posyandu dan dia sekarang senang ke Posyandu karena banyak teman-temannya. Tumbuh kembang Prisa juga stabil tiap bulannya, tidak ada gejala-gejala terkena stunting” komentar Nia Khairunnisa tentang anaknya.

Terlihat juga ada beberapa anak yang senang datang ke Posyandu untuk dicek berat badan dan tinggi badannya. Mereka terlihat bermain dengan teman-teman sebaya nya.

Dalam peran pencegahan dan penanganan kasus tersebut, Posyandu Anggrek 1 telah berhasil menciptakan dampak yang positif, seperti anak-anak yang tidak ingin makan makanan bergizi menjadi suka dengan makanan yang bergizi.

Dampak positif tersebut juga didapatkan karena adanya dukungan dan keterlibatan aktif dari masyarakat, pihak kesehatan, dan pemerintah setempat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun