Setiap pekerjaan pasti memiliki resiko yang berbeda, begitu juga dengan alat keselamatannya. Alat safety untuk pekerjaan ditentukan denganJjenis pekerjaan itu sendiri, masing-masing pekerjaan membutuhkan alat safety yang berbeda. Dalam hal ini adalah alat safety untuk pekerja di bidang kelistrikan. Tentu banyak resiko yang harus dihadapi oleh pekerja di bidang listrik. Oleh sebab itulah para pekerja di bidang ini tidak boleh lupa menggunakan alat safety untuk keselamatan kerja mereka. Di bawah ini adalah beberapa jenis alat safety pekerja bidang Listrik yang tidak boleh terlewatkan.
Alat keselamatan kerja listrik sangat diperlukan oleh setiap pekerja yang bekerja di sektor kelistrikan yang bertugas melayani, menyediakan, serta memakai daya listrik. Sejumlah perlengkapan yang digerakkan oleh listrik menimbulkan tegangan, putaran, atau pun tekanan berkapasitas besar sehingga bisa berisiko kecelakaan, oleh sebab itu keselamatan kerja untuk pekerja listrik amatlah penting. Peralatan keselamatan untuk kerja listrik bisa melindungi setiap pekerja dari berbagai macam bahaya peralatan listrik, sebab hampir 95 persen kecelakaan listrik yang terjadi akan berujung kematian. Sumber paling besar dari kecelakaan listrik kerap kali disebabkan karena ketidaktahuan serta ketidaksengajaan.
Apa Itu K3 Elektro?
K3 di bidang elektro adalah suatu sistem manajemen Kesehatan dan keselamatan kerja yang bertujuan untuk melindungi para pekerja dan Masyarakat umum dari bahaya listrik yang berpotensi menyebabkan kecelakaan dan gangguan kesehatan.K3 elektro mencakup semua aspek Kesehatan dan keselamatan kerja di linkungan kerja yang melibatkan kelistrikan.
Bahaya listrik di tempat kerja adalah risiko yang ditimbulkan oleh penggunaan energi listrik dan bisa mengakibatkan cedera serius, kerusakan properti, bahkan kematian jika tidak dikelola dengan baik. Berikut adalah penjelasan tentang bahaya listrik di tempat kerja:
1. Kejutan Listrik (Electric Shock)
Terjadi ketika tubuh manusia menjadi penghantar listrik karena bersentuhan dengan arus listrik bertegangan. Dapat menyebabkan kejang otot, luka bakar internal, atau henti jantung. Â Contoh situasi: Kabel terbuka, stop kontak rusak, atau peralatan listrik tidak terisolasi dengan baik.
2. Kebakaran Akibat Listrik
Hubungan arus pendek (korsleting) dapat memicu percikan api yang menyebabkan kebakaran. Penyebabnya bisa berupa kabel yang rusak, beban listrik berlebih, atau penggunaan peralatan yang tidak sesuai standar.
3. Ledakan (Arc Flash)