Mohon tunggu...
nauval afnan
nauval afnan Mohon Tunggu... Wiraswasta - Netijen Julid

Bujangan alay bergelar Sarjana Sastra

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kajian Perubahan Gerakan Sosial: Romantisasi Penutupan Gerai McDonald's Sarinah di Tengah PSBB

12 Mei 2020   20:06 Diperbarui: 12 Mei 2020   20:05 288
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

***

Perubahan gerakan sosial yang terjadi pada sebagian masyarakat Jakarta begitu mendramatisir ketika terjadi momentum penutupan gerai makanan cepat saji tersebut. Menurut Piotr Sztomp sosiolog Polandia, menyatakan perubahan sosial memiliki karakteristik berlandaskan kesengajaan, organisasi dan kesinambungan serta memiliki tujuan dan kepentingan bersama.

Banyak masyarakat Jakarta yang mengenang kenangan manis mereka di McD Sarinah. Ada yang bertemu jodoh. Merayakan ulang tahun hingga ulang tahun anaknya. Menandatangani proyek besar. Semua momen itu tidak akan mereka lupakan yang berlangsung di gerai McD di pusat kota Jakarta tersebut. Itulah yang menjadikan perubahan gerakan sosial yaitu turut serta merayakan seremonial penutupan McD tanpa memperdulikan pandemi Covid-19.

Dosen Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, Dr. Rose Mini Agoes Salim, M. Psi yang sering disapa Romy menjelaskan bahwa terdapat unsur nostalgia dalam konteks ini. Menurut Dia karena merasa memiliki kisah di tempat tersebut, maka timbul hasrat untuk mengunjungi kembali dengan maksud bernostalgia.

"Ini tidak lebih dan tidak kurang seperti kita pergi ke pusat pariwisata sebetulnya. Kadang-kadang ada yang punya nilai histori, kadang-kadang ada yang tidak. Tetapi intinya ingin mengulang kembali masa-masa tersebut." Kata Romy.

Menurut Romy tidak ada salahnya untuk bernostalgia. Namun akan menjadi masalah ketika keinginan bernostalgia itu justru membuat seseorang memaksakan diri demi memenuhi keinginannya.

Walaupun begitu seremonial penutupan McD Sarinah tetap meriah hingga menimbulkan kerumunan sampai ratusan orang di masa PSBB. Seremonial tersebut mendapat teguran keras yang diberikan kepada penyelenggara kegiatan, karena mengadakan acara yang menimbulkan kerumunan di tengah PSBB.

"Kami menegur dengan keras pihak penyelenggara kegiatan itu karena seharusnya enggak perlu lagi ada kegiatan-kegiatan yang sifatnya seremoni apalagi itu kan dipinggir jalan." Ujar Arifin Katsapol PP DKI Jakarta.

"Bahwa dalam Pergub kita PSBB itu keramaian di tempat umum dibatasi maksimal 5 orang. Jadi itu udah pelanggaran untuk McD bikin acara-acara semacam itu," Ujar Arifin, Senin (11/5/2020)

Namun hingga sekarang tak ada sanksi yang diberikan sebab restoran tak beroperasi lagi.

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun