Guru adalah figur panutan bagi siswa. Dengan menunjukkan perilaku yang mencerminkan nilai-nilai Pancasila, seperti sikap toleransi, keadilan, dan gotong-royong, guru memberikan contoh nyata bagaimana nilai-nilai tersebut dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari (mencerminkan sila ke 4 dan ke 5).
Memanfaatkan Teknologi untuk Membentuk Karakter Siswa
Guru dapat menggunakan teknologi, seperti media sosial dan platform e-learning, untuk menyampaikan pesan-pesan positif yang berbasis Pancasila. Dengan pendekatan ini, nilai-nilai Pancasila dapat diterima oleh siswa dalam format yang relevan dengan gaya hidup mereka.
Dari penjabaran diatas dapat disimpulkan bahwa guru memiliki peran strategis dalam membentuk generasi muda yang harus mempunyai kemampuan berpikir kritis dan berkarakter Pancasila. Dengan mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila dalam pembelajaran, mendorong diskusi yang efektif, dan menjadi teladan, guru dapat memastikan bahwa siswa siap menghadapi tantangan globalisasi tanpa takut kehilangan jati diri sebagai bangsa Indonesia. Pendidikan berbasis Pancasila bukan hanya sebuah kebutuhan, tetapi juga sebuah kewajiban untuk menjaga keberlangsungan nilai luhur bangsa di tengah arus global yang terus berkembang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H