Mohon tunggu...
Naura Zahra Jannata
Naura Zahra Jannata Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Halo semua! Perkenalkan saya Naura mahasiswi Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Cibiru program studi PGSD.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menghadapi Era Globalisasi: Peran Guru Dalam Menerapkan Konsep Berpikir Siswa Berdasarkan Nilai-Nilai Pancasila

23 Desember 2024   20:44 Diperbarui: 25 Desember 2024   12:49 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penulis 1: Naura Zahra Jannata

Penulis 2: Dr. Dinie Anggraeni Dewi M.Pd., M.H.

Pancasila merupakan ideologi, dasar, tumpuan dan acuan dalam menjalankan kehidupan mulai dari lingkup yang terkecil seperti keluarga hingga lingkup yang lebih besar yaitu kehidupan berbangsa dan bernegara. Pancasila dijadikan arah dan pegangan, baik di masyarakat maupun dalam pemerintahan bahkan yang lebih utamanya adalah sebagai acuan guru dalam mengajar siswa di Sekolah. Dengan berlandaskan pada Pancasila, guru akan mengajar materi sesuai dengan norma dan nilai-nilai yang terkandung di dalam Pancasila. Sehingga guru dapat membentuk karakter siswa yang nasionalis, religius, mandiri, kooperatif dan demokratis. Namun pada saat ini, perkembangan siswa baik dari segi internal maupun eksternal cenderung melambat. Ditambah lagi pengaruh era globalisasi yang membawa berbagai tantangan terhadap pendidikan pancasila. Dengan arus global yang semakin deras, generasi muda terkhusus siswa sekolah dasar harus dibekali dengan kemampuan berpikir kritis, kreatif, dan berbudi luhur yang bertujuan agar dapat menghadapi perubahan zaman dengan mengembangkan potensi diri secara optimal, mengambil keputusan dengan bijak, berahlak mulia dan dapat menjadi agen perubahan positif dalam kehidupan.

Pendidikan merupakan proses yang sangat mendasar dalam pengembangkan sumber daya manusia dan menjadi sarana memanusiakan manusia. Salah satu masalah yang dihadapi dan sulit untuk diatasi oleh bangsa Indonesia saat ini adalah lunturnya rasa nasionalisme dan patriotisme khususnya dikalangan anak muda atau yang sekarang biasa disebut dengan sebutan gen Z dan gen Alpha. Teknologi yang merajalela dan mendominasi menyebabkan berkurangnya ketertarikan generasi muda terhadap nilai-nilai budaya lokal dan identitas nasional. Salah satu contohnya adalah maraknya budaya asing yang masuk ke negara kita terutama melalui media sosial berupa lagu, tarian, dan gaya hidup sehingga menyebabkan banyaknya anak muda yang melupakan  budayanya sendiri dan menganggap budaya asing lebih menarik dan modern. Tidak hanya itu terdapat pula kasus yang beredar tentang guru yang di penjarakan karena dugaan penganiayaan terhadap siswa juga menjadi faktor globalisasi yang mana anak muda di zaman sekarang minim moralnya sehingga cenderung mengabaikan nilai-nilai sopan santun dan tidak menghargai guru. Kondisi ini menunjukan bahwa penting bagi guru untuk tidak hanya mengajarkan pengetahuan akademis tetapi juga menanamkan nilai-nilai Pancasila dan kebudayaan lokal agar generasi muda tetap memiliki rasa nasionalisme dan patriotisme yang menjadi landasan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Globalisasi membuka akses terhadap berbagai budaya, teknologi, dan ideologi dari seluruh dunia. Namun tanpa adanya pegangan nilai yang kuat, generasi muda akan sangat rentan terpengaruh oleh budaya asing yang tidak sejalan dengan karakter bangsa. Maka dari itu, dalam mengahadapi era globalisasi, penting bagi guru untuk menerapkan konsep berpikir pada siswa dengan berlandaskan pada nilai-nilai Pancasila, diantaranya dengan cara:

Mengintegrasikan Nilai Pancasila dalam Kurikulum

Guru dapat menyisipkan nilai-nilai Pancasila ke dalam materi pembelajaran dan dalam berbagai mata pelajaran lainnya. Misalnya, dalam pelajaran sejarah, guru dapat menekankan peran persatuan (mencerminkan sila ke 3) dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia atau dalam mata pelajaran IPA, guru dapat menanamkan nilai-nilai kemanusiaan (sila ke 2) melalui pembahasan tentang etika penggunaan teknologi.

Membangun Kepribadian dengan Berpikir Kritis dan Reflektif

Era globalisasi menuntut siswa untuk mampu menganalisis informasi secara kritis. Guru dapat mengajarkan siswa untuk memilih informasi dengan mempertimbangkan nilai-nilai Pancasila. Contohnya, dalam diskusi tentang isu-isu sosial seperti ketidakadilan atau kerusakan lingkungan, guru dapat mengajak siswa untuk merenungkan solusi berdasarkan prinsip keadilan sosial (mencerminkan sila ke 4 dan ke 5).

Menjadi Teladan dalam Kehidupan Sehari-Hari

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun