Mohon tunggu...
Naura Syafiya
Naura Syafiya Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

mahasiswa semester 7 jurusan Ilmu Ekonomi Universitas Jember

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Benarkah Inklusi Keuangan Menjadi Kunci Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia?

4 November 2024   12:56 Diperbarui: 17 November 2024   16:54 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Peningkatan inklusi keuangan di Indonesia telah menjadi fokus utama bagi Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan berbagai lembaga terkait, mengingat pentingnya akses keuangan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif. Menurut data OJK, pada tahun 2024, indeks inklusi keuangan mencapai 75,02%, menunjukkan kemajuan yang signifikan dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Berbagai inisiatif telah diluncurkan, seperti program edukasi literasi keuangan dan pengembangan produk keuangan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, termasuk layanan digital yang memudahkan akses keuangan bagi masyarakat di daerah terpencil. Bank Indonesia juga berperan aktif dalam mengembangkan ekosistem keuangan digital, yang memungkinkan masyarakat untuk menggunakan layanan keuangan dengan lebih efisien. Selain itu, kerjasama antara pemerintah, lembaga keuangan, dan sektor swasta dalam menciptakan inovasi produk keuangan telah memperluas jangkauan layanan, sehingga lebih banyak orang dapat terlibat dalam sistem keuangan formal. Upaya ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan akses, tetapi juga untuk memastikan bahwa masyarakat memiliki pemahaman yang cukup tentang produk dan layanan keuangan yang mereka gunakan, sehingga dapat memaksimalkan manfaat dari inklusi keuangan.

Namun, tantangan tetap ada dalam mewujudkan inklusi keuangan yang optimal. Masih terdapat segmen masyarakat yang belum terjangkau oleh layanan keuangan formal, terutama di daerah terpencil dan masyarakat berpenghasilan rendah. Selain itu, rendahnya tingkat literasi keuangan dan ketidakpercayaan terhadap lembaga keuangan juga menjadi hambatan. Dalam menghadapi tantangan ini, Bank Indonesia telah mengimplementasikan berbagai kebijakan, seperti memperkuat regulasi untuk mendorong lembaga keuangan memberikan layanan kepada segmen masyarakat yang kurang terlayani. Selain itu, Bank Indonesia juga berupaya meningkatkan kolaborasi dengan OJK dan lembaga lain untuk mempercepat edukasi keuangan, serta memperluas akses melalui teknologi digital. Dengan pendekatan yang terintegrasi, diharapkan inklusi keuangan dapat terus ditingkatkan, memberikan dampak positif pada kesejahteraan masyarakat dan pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun