Mohon tunggu...
Kel 2 KKN T 35 UNIDA Gontor
Kel 2 KKN T 35 UNIDA Gontor Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Universitas Darussalam Gontor

Akun resmi Kelompok 2 KKN-T 35 UNIDA Gontor Desa Dawung Dusun Dawungredjo

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Pupuk Organik dari Sampah Kertas dan Kardus Bekas, Kenapa Tidak?

21 Januari 2023   08:22 Diperbarui: 21 Januari 2023   08:52 4781
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source: Channel Youtube BALI ORGANIK TV

Kertas merupakan salah satu produk industri yang sangat dibutuhkan oleh banyak orang. Industri pulp dan kertas di Indonesia menghasilkan berbagai jenis produk kertas, antara lain kertas tulis, kertas tisu, kemasan makanan, karton, dan lainnya. Penggunaan kertas semakin meningkat setiap tahunnya karena perannya sebagai kebutuhan sehari-hari.

Selain bermanfaat dan berfungsi secara signifikan dalam kehidupan, kertas juga memberikan dampak negatif bagi kehidupan masyarakat. Efek negatif ini dikarenakan penumpukan kertas bekas yang dapat menyebabkan pencemaran lingkungan dan gangguan kesehatan. 

Sampah kertas pada saat sekarang ini sebagian besar masih dipandang sebagai limbah lingkungan yang tidak berguna dan banyak menumpuk. Hal seperti ini berpotensi buruk bagi lingkungan sekitar seperti kebersihan yang tidak terjaga akibatkan sampah kertas yang dibuang dengan sengaja dan juga pemanasan global yang bisa terus meningkat diakibatkan sampah ketas yang dibakar.

Berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup Dan Kehutanan pada tahun 2021, persentase limbah kertas dari total keseluruhan sampah padat di Indonesia adalah sebesar 12,07%.  Sangat disayangkan jika jumlah limbah kertas yang banyak tersebut tidak termanfaatkan dengan baik, padahal masih banyak potensinya untuk dimanfaatkan kembali.

source: Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan 2021
source: Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan 2021

Pupuk Kompos Berbahan Dasar Sampah Kertas

Kertas bekas dapat dikumpulkan dari berbagai sumber antara lain perkantoran, rumah tangga, pembuangan limbah, dan lain-lain. Kertas bekas mempunyai prospek ekonomi yang tinggi. Berdasarkan hal tersebut diatas, perlu diterapkan suatu teknologi untuk mengatasi limbah padat, yaitu dengan menggunakan teknologi daur ulang limbah padat menjadi produk kompos yang bernilai guna tinggi.

Untuk mengurangi kemunduran kesuburan tanah dan meningkatkan produktivitas hasil yang berkelanjutan perlu pemanfaatan pupuk organik yang memadai baik dalam jumlah, kualitas dan kontinuitasnya. Banyak masyarakat di perkotaan yang mengalami kesulitan terutama dalam pengadaan barang organik untuk membuat pupuk kompos. Kertas sebagai media pembuatan kompos sebagai solusi dalam membuat pupuk kompos dari bahan-bahan yang mudah didapatkan di perkotaan. Selain untuk mengurangi dampak limbah, pemanfaatan limbah kertas ini juga akan memberikan alternatif baru bagi petani dalam pemenuhan kebutuhan akan pupuk tanaman yang terjangkau.

Pengomposan merupakan salah satu metode pengelolaan sampah organik yang bertujuan mengurangi dan mengubah komposisi sampah menjadi produk yang bermanfaat. Kompos dapat digunakan sebagai pembenah tanah untuk menjaga dan meningkatkan kesuburan tanah pertanian dengan cara meningkatkan bahan organik tanah.

Pengomposan juga dianggap sebagai teknologi berkelanjutan karena bertujuan untuk perlindungan lingkungan, keselamatan manusia dan nilai ekonomi. Dengan menggunakan kompos, Anda dapat mengurangi penggunaan pupuk kimia yang menyebabkan degradasi lahan dan menjaga lingkungan. Pengomposan juga secara tidak langsung berkontribusi pada keselamatan manusia dengan mencegah pembuangan sampah organik.

Berdasarkan penelitian (Wulandari et al., 2020), komposisi senyawa nitrogen yang terdapat pada kertas masih sangat rendah sehingga perlu ditambahkan sumber nitrogen yang berasal dari limbah makanan dan rumput hijau untuk menyeimbangkan C/N Ratio-nya. Dari penelitian tersebut didapatkan hasil bahwa: penambahan limbah makanan dalam pada pengomposan limbah kertas dapat mempercepat proses dan meningkatkan kualitas kompos yang dihasilkan dan diperolehnya perbandingan kandungan C/N ratio tertinggi pada bahan baku limbah makanan dengan limbah kertas yaitu 1:1 yaitu sebesar 24,44%.

Tabel 1. Kandungan bahan kimia pada limbah makanan dan limbah kertas

Source: Wulandari et al., 2020
Source: Wulandari et al., 2020

Tabel 2.  Perbandingan hasil rata-rata perlakuan perbandingan limbah makanan dan limbah kertas setelah dikomposkan selama 2 bulan dengan SNI 19-7030-2004

Source: Wulandari et al., 2020
Source: Wulandari et al., 2020

Cara Pembuatan Pupuk Kompos Berbahan Dasar Kertas dan Produk Kertas

Alat dan bahan yang dibutuhkan antara lain: limbah kertas dan produk kertas; material yang mengandung karbon seperti dedaunan kering dan sisa gergajian; material yang mengandung nitrogen seperti potongan rumput, potongan sayur, atau sampah rumah tangga lain; larutan EM4 2%; arang sekam; wadah atau box pengomposan; thermometer; pH meter, dan alat pengayak.

Prosedur pembuatan pupuk organik kompos berbahan dasar limbah kertas dan produk kertas sebagai berikut:

Sobek-sobek limbah kertas dan produk kertas seperti kardus selebar 2 cm sehingga membentuk sobekan memanjang. Semakin kecil ukuran sobekan kertas semakin cepat penguraiannya. Pastikan kertas yang digunakan bukan kertas berjenis glossy, dilaminasi, kertas minyak, dan berwarna atau banyak tinta. Hal ini dikarenakan lapisan plastik yang terkandung pada lapisan mengilapnya mengandung racun.

Kumpulkan bahan-bahan lain yang juga mengandung banyak karbon seperti dedaunan kering atau sisa gergajian.

Isi bagian bawah komposter atau wadah yang dijadikan tempat menampung kompos dengan sobekan kertas dan produk kertas dan material berkarbon tinggi lain sekitar 10 cm.

Basahi campuran tersebut dengan sedikit pupuk organik cair (POC), cairan rumen sapi atau EM4 yang telah dilarutkan dengan 2 liter air dengan konsentrasi 2% sampai menjadi lembap (Siswati et al., 2009). Setiap pemberian layer kertas harus ditambahkan larutan. Limbah kertas memiliki volume yang besar dan kadar air yang rendah sehingga yang mengakibatkan sulitnya proses pencampuran bahan maka dari itu perlu dilakukan treatment dengan cara membasahinya terlebih dahulu sampai bahan kertas tidak kering (Wulandari et al., 2020). Sekiranya air ini dapat menjaga kelembapan kertas sekitar 50-60 derajat celcius.

Tambahkan arang sekam, untuk menghisap beberapa senyawa racun seperti tinta agar tidak meracuni pupuk kompos. Penambahan arang ke dalam campuran kompos dapat mempercepat proses dekomposisi selama pengomposan (Komarayati & Sofyan, 2002) dan meminimalkan unsur anorganik pada kompos.

Di atasnya, isi dengan bahan yang mengandung nitrogen seperti potongan rumput (boleh dengan akarnya karena terdapat bakteri rhizobacter yang juga berfungsi sebagai bakteri pengurai), potongan sayur, atau sampah rumah tangga lain sekitar 10 cm. Fungsinya untuk menyeimbangkan antara C/N ratio pada kompos.

Buat lapisan-lapisan tersebut secara berselang-seling sampai komposter penuh. Aduk-aduk semua bahan dengan sekop sampai tercampur rata.

Dimasukkan dalam box untuk pengomposan selama kurang lebih 3 minggu, paling lama sebulan, dengan catatan seminggu sekali di bolak-balik sampai kelembapannya merata untuk mempercepat penguraian. Suhu yang diperlukan pada pengomposan anaerob sekitar 40 derajat celcius.

Letakkan pada tempat yang teduh, tidak terkena sinar matahari langsung, dan tidak boleh terguyur air hujan. Atau juga dapat ditutup dengan plastik atau terpal supaya sumber kontaminasi tidak masuk.

Setelah 3 minggu dibongkar, dibalik sambil didinginkan dengan cara diangin-anginkan, kemudian diayak. Pupuk organik kompos berbahan dasar limbah kertas dan produk kertas siap digunakan.

Pupuk kompos berbahan dasar limbah kertas sangat bermanfaat bagi peningkatan produksi pertanian baik kualitas maupun kuantitas, mengurangi pencemaran lingkungan, dan meningkatkan kualitas lahan secara berkelanjutan. Selain memanfaatkan jumlah sampah kertas dan produk kertas yang semakin bertambah, penggunaan pupuk organik ini dalam jangka panjang dapat meningkatkan produktivitas lahan dan dapat mencegah degradasi lahan. Karena itu, fungsi utama dari pupuk kompos adalah untuk memperbaiki kesehatan dan kesuburan tanah.

Penggunaan pupuk yang seimbang meningkatkan produksi tanaman. Peningkatan produksi juga meningkatkan jumlah sisa-sisa tanaman (daun, batang, akar) yang tertinggal atau yang dapat dikembalikan ke tanah. Pemulihan sisa tanaman menyeimbangkan dan memperkaya cadangan nutrisi, sehingga mengurangi kebutuhan akan suplementasi. Dengan melanjutkan perlakuan ini akan mengurangi kebutuhan hara sehingga terdapat status hara yang cukup untuk pertumbuhan dan produksi tanaman yang lebih tinggi tanpa memerlukan input pupuk dari luar, pengembalian residu tanaman meningkatkan sifat kimia dan fisik tanah, meningkatkan kapasitas penyimpanan air, meningkatkan kemampuan kerja dan kesuburan tanah. (Roidah, 2013).

Artikel ini dibuat untuk memenuhi Program Kreativitas Mahasiswa Internal Universitas Darussalam Gontor 2022-2023

Daftar Pustaka

Komarayati, S., & Sofyan, K. (2002). Kualitas Arang Kompos Limbah Industri Kertas dengan Variasi Penambahan Arang Serbuk Gergaji The qualities of Compost Charcoal Manufactured from Paper-mill Waste with Varying Addition of Charcoal Sawdust.

Roidah, I. (2013). Manfaat Penggunaan Pupuk Organik untuk Kesuburan Tanah. . Jurnal Universitas Tulungagung Bonorowo (1), 130-42.

Simanungkalit, R. D. M., Suriadikarta, D. A., Saraswati, R., Setyorini, D., & Hartatik, W. (2006). Pupuk organik dan pupuk hayati.

Siswati, N. D., Theodorus, H., & Eko S, P. W. (2009). KAJIAN PENAMBAHAN Effective Microorganisms (EM4 ) PADA PROSES DEKOMPOSISI LIMBAH PADAT INDUSTRI KERTAS. Buana Sains, 9(1), 63--68.

Wulandari, N. K. R., Madrini, I. A. G. B., & Wijaya, I. M. A. S. (2020). Efek Penambahan Limbah Makanan terhadap C/N Ratio pada Pengomposan Limbah Kertas. JURNAL BETA (Biosistem Dan Teknik Pertanian), 8(1), 103--112.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun