Full Day School menuai pertimbangan positif dan negatif dalam pelaksanaanya. Sebaiknya pemerintah lebih mengkaji apa yang menjadi kendala dan hambatan program ini. Dengan memenuhi fasilitas yang kurang, penambahan sarana dan perbaikan problem-problem yang mengganggu proses pendidikan khususnya penerapan FDS ini. Indonesia bukan tidak bisa melakukan program ini hanya saja menurut saya kesiapannya yang kurang. Alokasi fasilitas di desa dan di kota harus merata dalam hal fasilitas penunjang, tenaga pengajar, keamanan, dll. Sementara itu, durasi waktu juga harus dipertimbangkan guna menyesuaikan kondisi daerah yang berbeda-beda. Walaupun banyak mengundang kontraversi, tapi keputusan berjalan atau tidaknya program ini kembali ke tangan pemerintah. Jika semua masalah yang sedang atau sering terjadi sekolah mampu diminimalisir dan diatasi, sah-sah saja FDS ini diberlakukan. Karena negara majupun melaksanakannya seperti Jepang, Prancis, Singapura, Amerika, Korea Selatan dan Cina.
Nama        : Naurah Lisnarini Â
NIM Â Â Â Â Â Â Â Â Â : 07031181621025 Â
Mata Kuliah   : Pengantar Ilmu Politik Â
Jurusan       : Ilmu Komunikasi Universitas Sriwijaya Kampus Inderalaya Â
Kelas        : A Â
Dosen        : Nur Aslamiah Supli, BIAM, M.Sc
Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI