Mohon tunggu...
Naurah Inayah
Naurah Inayah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Platform education ilmiah

Education

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Jurnal Pendidikan dan Pengembangan Human Capital

1 Juni 2022   15:35 Diperbarui: 1 Juni 2022   15:36 438
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Jurnal Pendidikan dan Pengembangan Human Capital  

Naurah Inayah

Prodi Perbankan SyariahU

niversitas Muhammadiyah Surabaya

naurahinayah3@gmail.com

 ABSTRAK

Human capital is one of the most important concepts in the world today.  This concept is very influential, though perhaps not exclusively, in the economic field.  Human capital is considered to be very instrumental in the economic growth and prosperity of a country.  Therefore, countries that want to enjoy economic growth and prosperity must seriously consider and develop their human capital.  Human capital development is a form of investment (investing in people) and is an unavoidable demand of the modern economy. The purpose of education for the development of human capital is not merely a process that produces the labor needed in an economic activity, but individuals with the knowledge and expertise needed in the production process or individuals who are able to encourage and generate economic growth.

Kata Kunci : Education, Development, Human Capital

ABSTRAK

Human capital merupakan salah satu konsep yang paling penting di dunia saat ini. Konsep ini sangat berpengaruh sekalipun mungkin tidak secara ekslusif, dalam bidang ekonomi. human capital dianggap sangat berperan dalam pertumbuhan ekonomi dan kemakmuran sebuah negara. Oleh karenanya, negara-negara yang ingin menikmati pertumbuhan ekonomi dan kemakmuran harus memperhatikan dan mengembangkan secara serius human capital yang dimilikinya. Pengembangan human capital adalah sebuah bentuk investasi (investing in people) dan merupakan tuntutan dari ekonomi modern yang tidak bisa dihindarkan. Tujuan pendidikan bagi pengembangan human capital bukanlah semata-mata sebuah proses yang menghasilkan tenaga kerja yang diperlukan dalam sebuah aktivitas ekonomi, tetapi  individu dengan pengetahuan dan keahlian yang dibutuhkan dalam proses produksi atau individu-individu yang mampu mendorong dan menghasilkan pertumbuhan ekonomi.

Kata Kunci : Pendidikan, Pengembangan, Human Capital

PENDAHULUAN

      Sumber daya manusia (SDM) merupakan salah satu faktor penting dalam pembangunan. Secara makro, faktor-faktor masukan pembangunan, seperti Sumber daya alam, material dan finansial tidak akan memberi manfaat secara optimal untuk perbaikan kesejahteraan rakyat bila tidak didukung oleh memadainya ketersediaan faktor SDM, baik secara kualitas maupun kuantitas. Pelajaran yang dapat dipetik  dari berbagai negara maju adalah, bahwa kemajuan yang dicapai oleh bangsabangsa di negara-negara tersebut didukung oleh SDM yang berkualitas .

     Kualiatas SDM lembaga pendidikan berfungsi membina dan menyiapkan peserta didik yang berilmu, berteknologi, berketerampilan tinggi dan sekaligus beriman dan beramal saleh, dalam kerangka perwujudan fungsi ideal pendidikan di madrasah dalam meningkatkan kualitas SDM tersebut, sistem pendidikan haruslah senantiasa mengorientasikan diri untuk menjawab kebutuhan dan tantangan yang muncul dalam masyarakat sebagai konsekuwensi logis dari perubahan .         

     Peningkatan pendidikan yang berkualitas atau bermutu sangat diperlukan sebagai upaya untuk mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas, dalam arti menguasai ilmu pengetahuan, mempunyai keterampilan yang dibutuhkan untuk kelangsungan hidup, dan menguasai teknologi. Di era globalisasi yang penuh dengan kompetisi ini, sumber daya manusia yang berkualitas sangat diperlukan untuk dapat bersaing dengan sumber daya manusia lain dari berbagai bangsa.

Dilihat dari pemaparan di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh  pendidikan terhadap pengembangan human capital kemudian untuk mengetahui pula dampak positif dan dampak negatif dari pendidikan dan pengembangan human capital bagi manusia khususnya masyarakat indonesia saat ini.

METODE

       Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Metode ini sebagai prosedur mengedentifikasi dan mendeskripsikan atau menggambarkan fenomena-fenomena yang terjadi di lapangan secara objektif. Metode ini dipilih karena sesuai dengan tujuan dari penelitian yaitu untuk mengetahui pengaruh pendidikan terhadap pengembangan human capital kemudian untuk mengetahui pula dampak positif dan dampak negatif dari pendidikan dan pengembangan human capital bagi manusia khususnya masyarakat indonesia saat ini.

Dimana sumber data yang diperoleh dari penelitian ini yaitu Data sekunder yang diperoleh melalui studi kepustakaan, literatur, jurnal atau data-data yang berhubungan dengan penelitian. Dalam hal ini penulis mengambil literatur-literatur berupah jurnal, skripsi internet dan buku-buku yang berkaitan dengan variabel-variabel penelitian.

PEMBAHASAN

  • Human Capital Yang Berkualitas 

Menurut Ndraha (1997:12) mengatakan bahwa pengertian kualitas sumber daya manusia, yaitu: Sumber Daya Manusia yang berkualitas adalah sumber daya manusia yang mampu menciptakan bukan saja nilai komparatif, tetapi juga nilai kompetitif, generative, inovatif dengan menggunakan energi tertinggi sepertiintelligence.

Untuk membangun bangsa yang maju, sejahtera, beradab dan bermartabat, Sumber Daya Manusia adalah modal krusial wajib diperhatikan. Kualitas Sumber Daya Manusia sebagai produk pendidikan menjadi penentu utama apakah sebuah bangsa menjadi bangsa yang besar dan mampu mensejahterakan rakyat atau sebaliknya.

  • Pengertian, Pendidikan, Pelatihan, Dan Pengembangan 

Human adalah Manusia, dan Capital adalah Modal. Jadi dapat dirangkaikan Human Capital adalah bagaimana menjadikan manusia sebagai modal atau asset yang tak berwujud karena sebagian besar organisasi bergantung pada kemampuan manusia untuk berinovasi, membangun brand dan merespon pasar yang berubah-ubah sehingga mampu berkembang.

Human capital adalah pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan seseorang yang dapat digunakan untuk menghasilkan layanan profesional dalam hal ini yaitu pada bidang pendidikan.

  • Pendidikan

Para penganut teori human capital berpendapat bahwa pendidikan adalah investasi sumber daya manusia yang memberi manfaat moneter ataupun non- moneter. Alasan mengapa pendidikan sebagai Human Capital adalah karena Pendidikan merupakan investasi yang paling penting dalam modal manusia untuk menjawab tantangan global pada saat ini. Peranan pendidikan dalam kehidupan adalah sangat penting karena di era globalisasi sekarang ini dunia kerja menuntut sumber daya manusia yang bermutu dan berkualitas oleh karena itu dunia pendidikan mau tidak mau harus dapat menciptakan wadah baik dalam sarana dan prasarana maupun dalam bentuk pelatihan-pelatihan tenaga kerja yang terampil.

Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan kebiasaan sekelompok orang yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui pengajaran, pelatihan, atau penelitian. Pendidikan sering terjadi di bawah bimbingan orang lain, tetapi juga memungkinkan secara otodidak.

  • pelatihan

Pelatihan adalah sesuatu proses pendidikan jangka pendek dengan menggunakan prosedur yang sistematis dan terorganisir, sehingga karyawan operasional belajar pengetahuan teknik pengerjaan dan keahlian untuk tujuan tertentu. Pelatihan merupakan serangkaian aktivitas yang dirancang untuk meningkatkan keahlian, pengetahuan, pengalaman, ataupun perubahan sikap seseorang inidividu. Pengembangan adalah penyiapan individu untuk mengemban tanggung jawab yang berbeda atau lebih tinggi di dalam organisasi. Dapat disimpulkan bahwa pelatihan dan pengembangan SDM adalah suatu kegiatan untuk meningkatkan kapasitas SDM agar bisa menjadi sumber daya yang berkualitas baik dari segi pengetahuan, keterampilan bekerja, tingkat professionalisme yang tinggi dalam bekerja agar bisa meningkatkan kemampuan untuk mencapai tujuan-tujuan. pelatihan SDM adalah setiap usaha untuk memperbaiki performa seorang pekerja pada suatu bidang pekerjaan tertentu yang menjadi tanggungjawabnya, atau satu pekerjaan yang ada kaitannya dengan pekerjaannya.

  • Pengembangan

pengembangan SDM, pengembangan sumber daya manusia menurut ahli yakni sebagai berikut. Menurut M.M. Khan, ia menjelaskan pengembangan sumber daya manusia sebagai bentuk peningkatan pengetahuan, sikap, dan kemampuan kerja karyawan yang positif dalam sebuah perusahaan. Strategi pengembangan SDM merupakan suatu perencanaan mengenai cara bagaimana kualitas SDM mampu berkembang ke arah yang lebih baik dan meningkat kemampuan kerjanya. Serta memiliki loyalitas yang baik terhadap perusahaan. Pengembangan SDM pendidikan adalah proses penggunaan sumber daya manusia yang kompeten, mulai dari rekrutmen, seleksi, pengangkatan, pengembangan, sampai dengan penghargaan, serta kegiatan-kegiatan terkait lainnya untuk mencapai tujuan lembaga pendidikan.

  • Sasaran Pendidikan,Pelatihan,Dan Pengembangan Human Capital

Human capital bukanlah memposisikan manusia sebagai modal layaknya mesin, sehingga seolah-olah manusia sama dengan mesin, sebagaimana teori human capital terdahulu. Namun setelah teori ini semakin meluas, maka human capital justru bisa membantu pengambil keputusan untuk memfokuskan pembangunan manusia dengan menitikberatkan pada investasi pendidikan (termasuk pelatihan) dalam rangka peningkatan mutu organisasi sebagai bagian pembangunan bangsa. Penanganan sumber daya manusia sebagai human capital menunjukkan bahwa hasil dari investasi non fisik jauh lebih tinggi dibandingkan investasi berupa pembangunan fisik.

1. Pendidikan

Menurut  Lynton dan Pareek dalam Swasto (1992:2) pendidikan mempunyai tujuan yang berlainan dengan pelatihan yaitu:

Pendidikan terutama berkaitan dengan pembinaan bagi siswa sehingga ia dapat memilih  minat perhatiannya dan cara hidupnya juga kariernya. Sebaliknya pelatihan terutama mempersipkan para peserta untuk mengambil jalur tindakan tertentu yang dilukiskan oleh teknologi dan organisasi tempatnya bekerja. Pendidikan membantu siswa memilih dan menentukan kegiatannya. Pelatihan membantu peserta memperbaiki prestasi kegiatannya. Pendikan terutama nengenai pengetahuan dan pengertian, sedangkan pelatihan terutama mengenai pengertian dan ketrampilan. Pelatihan (training) dimaksudkan untuk menguasai berbagai ketrampilan dan teknik pelaksanaan kerja tertentu, terinci dan rutin.

2. Pelatihan

menurut Handoko (1995:104)  pelatihan merupakan proses pendidikan jangka pendek bagi karyawan operasional untuk memperoleh ketrampilan operasional sistematis.

Pelatihan adalah setiap usaha untuk memperbaiki performansi pekerja pada suatu pekerjaan tertentu yang sedang menjadi tanggung jawabnya, atau satu pekerjaan yang ada kaitannya dengan pekerjaannya. Pelatihan dianggap perlu apabila suatu organisasi mempunyai problem yang berkaitan dengan pekerjaannya dalam menentukan suatu pilihan. Pelatihan merupakan salah pilihan yang mudah digunakan. Intinya kita bisa melatih orang dan meningkatkan kemapuannya untuk melaksanakan pekerjaannya, tetapi umumnya orang kecewa bila berpikir bias melatih orang untuk mengeluarkan lebih banyak tenaga pada pekerjaannya.

3. Pengembangan

Menurut Hasibuan (1997:75) pendidikan dan pelatihan adalah sama dengan pengembangan yaitu merupakan proses peningkatan ketrampilan kerja baik teknis maupun manajerial. Pendidikan berorientasi pada teori, dilakukan dalam kelas, berlangsung lama . Sedangkan Pelatihan berorientasi pada praktek, dilakukan dilapangan, berlangsung singkat.

pertama, latihan dan pengembangan dilakukan untuk menutup "gap" antara kecakapan atau kemampuan pegawai dengan permintaan jabatan. Kedua, program-program tersebut diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja pegawai dalam mencapai sasaran kerja yang telah ditetapkan oleh perusahaan." Tujuan pendidikan dan pelatihan merupakan tolak ukur dari berhasil tidaknya proses pendidikan yang dilaksanakan perusahaan. Tujuan pendidikan dan pelatihan dapat digunakan sebagai dasar dan pedoman untuk melakukan penyusunan program pendidikan, dalam pelaksanaan dan dalam pengawasannya serta evaluasi keberhasilan. Hal ini menunjukkan bahwa tujuan dari pendidikan dan pelatihan itu untuk dapat memenuhi kepentingan bagi organisasi maupun individu.

  • Manfaat Pendidikan Dan Pelatihan

Pendidikan itu sendiri merupakan alat untuk mengembangkan ekonomi dan bukan sekedar menumbuhkan ekonomi. Dalam praktik manajemen pendidikan modern, salah satu dari lima fungsi pendidikan adalah fungsi teknis-ekonomis dari tataran individual sampai kepada tataran yang lebih luas. Fungsi teknis-ekonomis mengarah kepada kontribusi pendidikan untuk perkembangan ekonomi. Sebagai contoh misalnya, pendidikan dapat membantu manusia untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan agar manusia dapat survive dan mampu bersaing dalam kehidupan ekonomi yang makin kompetitif.

a. Manfaat Pendidikan dan Pelatihan.

Simamora (1995:29) menyebutkan manfaat-manfaat yang diperoleh dari diadakannya pendidikan dan pelatihan (Diklat) yaitu:

1. Meningkatkan kualitas dan kuantitas produktifitas

2. Mengurangi waktu belajar yang diperlukan karyawan untuk mencapai standar-standar kinerja yang ditentukan

3. Menciptakan sikap, loyalitas dan kerjasama yang lebih menguntungkan

4. Memenuhi persyaratan perencanaan Sumber Daya Manusia

5. Mengurangi jumlah dan biaya kecelakaan kerja

6. Membantu karyawan dalam peningkatan dan pengembanagn pribadi mereka

7. Siagian (1996) menyebutkan manfaat dari diadakannya program Diklat menjadi 2 (dua) yaitu:

b. Manfaat bagi perusahaan atau instansi

1. Peningkatan produktifitas kerja organisasi sebagai keseluruhan antara lain karena tidak terjadinya pemborosan, karena kecermatan melaksnakan tugas, tumbuh suburnya kerjasama antara berbagai satuan kerja yang melaksanakan kegiatan yang berbeda dan bukan spesialistik.

2. Terwujudnya hubungan yang serasi anatara atasan dan bawahan, antara lain karena adanya pendelegasian wewenang, interaksi yang didasarkan pada sikap dewasa baik secara teknik maupun intelektual, saling menghargai, dan adanya kesempatan bagi bawahan untuk berpikir dan bertindak secara inovatif.

3. Terjadinya proses pengambilan keputusan yang lebih cepat dan tepat karena melibatkan seluruh pegawai yang bertanggung jawab menyelenggarakan kegiatan-kegiatan operasional dan tidak sekedar diperintahkan  oleh para manajer.

4. Meningkatkan kesempatan kerja seluruh tenaga kerja dalam organisasi dalam komitmen organisasi yang lebih tinggi.

5. Mendorong sikap keterbukaan manajemen  melalui penerapan gaya manajerial partisipaitf.

6. Memeperlancar jalannya komunikasi yang efektif yang pada gilirannya memperlancar proses perumusan kebijakan organisasi dan operasionalnya

7. Penyelesaian konflik secara fungsional yang dampaknya adalah tumbuh suburnya rasa persatuan dan suasana kekeluargaan dikalangan anggota organisasi.

c. Manfaat bagi para Pegawai

1. Membantu pegawai membuat keputusan lebih baik.

2. Meningkatkan kemampuan para pekerja menyelesaikan berbagai masalah yang dihadapi.

3. Terjadinya onternalisasi dan operasionalisasi factor-faktor motivasi

4. Timbulnya dorongan dalam diri pekerja untuk terus meningkatkan kemampuan kerjanya.

5. Kemampuan peningkatan pegawai untuk mengatasi stress, frustasi dan konflik yang nantinya bias memperbesar rasa percaya pada diri.

6. Tersedianya informasi tentang berbagai program yang dapat dimanfaatkan oleh para pegawai dalam rangka pertumbuhan masing-masing secara teknik maupun intelektual.

7. Meningkatnya kepuasan kerja.

8. Semakin besarnya pengakuan atas kemampuan seseorang.

9. Semakin besarnya tekad pekerja untuk lebih mandiri

10. Mengurangi ketakutan menghadapi tugas baru dimasa depan.

      Berdasarkan seluruh uraian para ahli di atas bias disimpulkan bahwa manfaat dari pelaksanaan program Diklat adalah bermanfaat untuk individu dan juga bermanfaat bagi organisasi untuk mencapai tujuan, karena peningkatan kualitas pegawai bermanfaat juga kepada peningkatan kinerja organisasi secara keseluruhan

 

  • Kebutuhan Pendidikan

Salah satu ciri Negara maju adalah tingginya tingkat pendidikan dan penguasaan teknologi, karena itu pendidikan sangat di tekankan untuk meningkatkan mutu dan kualitas sumber daya manusia seperti adanya pelatihan skill, ketrampilan dan pengetahuan tentang dunia usaha agar menciptakan sumber daya manusia yang berdaya saing, kompeten, kreatif, berwawasan luas dan mempunyai integritas tinggi yang dibutuhkan oleh berbagai sektor usaha baik sektor industri dan lainnya. Pendidikan merupakan sarana untuk menciptakan SDM bagi sebuah perusahaan yang ingin berumur panjang merupakan suatu hal strategis. Oleh karena itu, untuk menangani SDM yang handal para manajer harus mengaitkan pelaksanaan mencari sumber daya manusia dengan strategi organisasi untuk meningkatkan kinerja, mengembangkan budaya korporasi yang mendukung penerapan inovasi dan fleksibilitas. Peran strategis sumber daya manusia dalam organisasi bisnis dapat dielaborasi dari segi teori sumber daya.

Identifikasi Kebutuhan Pendidikan

     Pendidikan merupakan sarana investasi yang terpenting bagi manusia sebagai modal dalam bersaing di era global. Pendidikan formal saja tidak dapat menjamin manusia dapat bekerja, namun diperlukan juga sarana atau lembaga yang mendukung seperti lembaga latihan pekerjaan yang ada di luar sekolah. Bahkan lulusan perguruan tinggi tidak sepenuhnya siap menghadapi pasar tenaga kerja ketika mereka meninggalkan sekolah dan harus dipasang ke pekerjaan mereka melalui program pelatihan formal dan informal.Oleh karena itu keahlian dan kecakapan seseorang dalam menghadapi persaingan tenaga kerja sangat dipengahuri oleh seberapa tinggi dan luasnya pendidikan yang dimiliki masing-masing individu. Maka dari itu diperlukannya usaha-usaha dan program-program untuk menciptakan sumber daya manusia yang unggul dan bermutu tinggi untuk menghadapi persaingan internasional karena dunia kerja sangat menunutut untuk memperoleh sumber daya manusia yang bervariasi tinggi. Dengan pendidikan, potensi yang dimiliki seseorang akan dapat terarahkan dengan baik, sehingga dapat menjadikan manusia yang berdaya guna. Pendidikan pula yang menjadikan manusia lebih berpengetahuan dan memiliki kemampuan yang lebih baik.

Secara umum pendidikan sebagai human capital terbukti bahwa semakin berpendidikan seseorang maka tingkat pendapatannya semakin baik. Hal ini dimungkinkan karena orang yang berpendidikan lebih produktif  bila dibandingkan dengan yang tidak berpendidikan. Produktivitas seseorang tersebut dikarenakan memiliki keterampilan teknis yang diperoleh dari pendidikan. Oleh karena itu salah satu tujuan yang harus dicapai oleh pendidikan adalah mengembangkan keterampilan hidup. Inilah sebenarnya arah kurikulum berbasis kompetensi atau Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), pendidikan lifeskill dan broad based education yang dikembangkan di negara kita Indonesia.

Hasil 

Hasil penelitian pengaruh pendidikan terhadap pengembangan human capital ini memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap perkembangan  kualitas sumber daya manusia atau human capital yang merupakan tuntutan dari ekonomi moderen yang tidak bisa dihindari. Karena pendidikan sendiri memili banyak sekali manfaat apalagi kalau dibarengi dengan adanya pelatihan maka sangat memungkinkan untuk indonesia khususnya untuk bisa menciptakan sumber daya manusia atau human capital yang berkualitas.

PENUTUP

Kesimpulan

        Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa  Pendidikan merupakan sarana investasi yang terpenting bagi manusia sebagai modal dalam bersaing di era global. Pendidikan formal saja tidak dapat menjamin manusia dapat bekerja, namun diperlukan juga sarana atau lembaga yang mendukung seperti lembaga latihan pekerjaan yang ada di luar sekolah. Bahkan lulusan perguruan tinggi tidak sepenuhnya siap menghadapi pasar tenaga kerja ketika mereka meninggalkan sekolah dan harus dipasang ke pekerjaan mereka melalui program pelatihan formal dan informal.Oleh karena itu keahlian dan kecakapan seseorang dalam menghadapi persaingan tenaga kerja sangat dipengaruhi oleh seberapa tinggi dan luasnya pendidikan yang dimiliki masing-masing individu. Dan untuk membangun bangsa yang maju, sejahtera, beradab dan bermartabat, Sumber Daya Manusia adalah modal krusial wajib diperhatikan. Kualitas Sumber Daya Manusia sebagai produk pendidikan menjadi penentu utama apakah sebuah bangsa menjadi bangsa yang besar dan mampu mensejahterakan rakyat atau sebaliknya.

       Pendidikan merupakan sarana untuk membangun human capital dan oleh karenanya negara harus mengalokasikan sumber daya yang sangat besar pada dunia pendidikan. Sebagai instrumen bagi human capital, pendidikan menghasilkan keuntungan ganda: secara individu maupun kolektif. Secara individu, peningkatan pendidikan secara teoretis meningkatkan pendapatan yang diperolehnya, sementara secara kolektif, peningkatan taraf pendidikan dalam masyarakat akan mendorong pertumbuhan ekonomi yang sangat cepat.

DAFTAR PUSTAKA

Aloni, Nimrod. 2002. Enhancing humanity: the philosophical foundations of humanistic education. Dordrecht: Kluwer Academic Publication.

Jaja Jahari, Manajemen Sumber Daya Manusia Pendidikan (Bandung, Yayasan Darul Hikam,2018)

Abuddin Nata, Manajemen Pendidikan Mengatasi Kelemahan Pendidikan Islam Di Indonesia (Cet.1; Jakarta; Kencana Predana Media  Group 2008)

Jones, J. J., dan Walters, D. L. 2009. Human Resourse Management in Education

 (Manajemen SDM dalam Pendidikan). Yogyakarta: Q-Media.

Maylina.Titis, Pendidikan Sebagai  Human Capital, (postedon: juli 12,2017)

Dessler, Garry. (1997) Manajemen Sumber Daya Manusia. Alih Bahasa Benyamin Molan. Edisi Bahasa Indonesia. Jakarta: Prehallindo.

Nasution, Teknologi Pendidikan, (jakarta: Bumi Aksara,1999),hml.2.

Delanty, Gerard. 2009. The Cosmopolitan Imagination The Renewal of Critical Social Theory. Cambridge: Cambridge University Press.

Dakar, Abdul Ghani,"Abu Hanifah", dalam Min Alm  Al-Tarbiyah Al-'Arabiyah Al-Islmiyah, (Beirut: Maktabah al-Tarbiyah al-' Araby Liduali al-Khalij,1988).

Alkin, Marvin C. 1969. Evaluation Theory Development, UCLA CSE Evaluation Comment, Center For The Study of Evaluation, Vol.2, No.1, University of California, Los Angeles.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun