Pengalaman dalam bekerja tentu saja sangat penting untuk menyaingi kompetitor dalam dunia kerja.
Walaupun begitu, pengalaman bekerja dalam bidang yang dituju juga bisa diperoleh melalui kegiatan organisasi, acara kampus, volunteer, serta kelas karier yang memberikan pengetahuan tentang karier yang akan ditekuni.Â
Pencapaian non-akademik yang masih sejalan dengan bidang karier yang dituju bisa juga menjadi salah satu penyokong dalam program magang.Â
Selain itu, jika dalam proses wawancara peserta magang mampu menunjukkan keterampilan mereka dengan baik meskipun tanpa pengalaman kerja sebelumnya, hal tersebut akan menjadi nilai tambah dan pertimbangan bagi instansi terkait.Â
Meskipun kualifikasi magang yang mensyaratkan pengalaman kerja minimal satu tahun cukup kontroversial, masih banyak instansi yang membuka program magang tanpa persyaratan pengalaman.Â
Biasanya, instansi tersebut lebih mengutamakan mahasiswa dari jurusan tertentu dan yang telah mencapai semester tertentu.
Misalnya, perusahaan media mungkin membutuhkan seorang content writer dari jurusan pemasaran yang sudah berada di semester akhir tanpa sisa mata kuliah. Instansi semacam ini cenderung lebih terbuka meskipun pesertanya belum memiliki pengalaman kerja sebelumnya.
Dari hal ini, diharapkan para mahasiswa yang akan menjalani program magang terus belajar dan mengasah keterampilan mereka, karena persyaratan magang yang semakin sulit.Â
Sementara itu, berbagai instansi yang mensyaratkan pengalaman kerja mungkin dapat mempertimbangkan kembali bahwa pengalaman juga dapat diperoleh dari kegiatan di kampus, bukan hanya dari pekerjaan formal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H