Mohon tunggu...
Naufaridho Adifa
Naufaridho Adifa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Apakah Thrifting Merusak UMKM Lokal dan Menyebabkan Penumpukan Limbah Tekstil?

21 Maret 2023   11:45 Diperbarui: 21 Maret 2023   11:47 779
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: Unsplash

Limbah tekstil akibat thrifting sangat tidak ramah lingkungan, terutama karena banyak dari barang bekas tersebut terbuat dari bahan sintetis seperti polyester dan bahan-bahan lain yang tidak dapat terurai dengan cepat. Limbah tekstil yang dihasilkan dari thrifting juga seringkali tidak didaur ulang dan akhirnya terbuang ke tempat pembuangan sampah, menciptakan masalah lingkungan yang semakin besar.

Namun, dampak negatif limbah tekstil akibat thrifting dapat diatasi dengan cara yang tepat. Pertama, kita dapat membeli barang bekas dengan bijak. Pertimbangkan kualitas dan kegunaan barang sebelum membelinya. Pastikan bahwa barang tersebut akan digunakan dalam jangka waktu yang cukup lama dan memberikan manfaat yang memadai. Kedua, jika kita memiliki barang bekas yang masih layak pakai namun tidak digunakan lagi, kita dapat mendonasikannya ke organisasi amal atau toko barang bekas yang bersedia menerimanya. 

Dengan demikian, kita dapat memperpanjang masa pakai barang tersebut dan mengurangi jumlah limbah tekstil yang dihasilkan. Ketiga, kita juga dapat mendaur ulang atau menggunakan kembali barang bekas untuk mengurangi jumlah limbah tekstil yang dihasilkan. Limbah tekstil akibat thrifting dapat menciptakan masalah lingkungan yang serius. Namun, jika kita membeli barang bekas dengan bijak, mendonasikan barang bekas yang masih layak pakai, dan mendaur ulang atau menggunakan kembali barang bekas, kita dapat membantu mengurangi dampak negatif limbah tekstil yang dihasilkan dari thrifting. Dengan melakukan tindakan yang tepat, kita dapat menjaga lingkungan dan menciptakan gaya hidup yang berkelanjutan.

Berikut wawancara singkat dengan salah seorang pebisnis thrift online

Narasumber                      : Pedagang Pakaian Bekas

Nama Narasumber          : Hafizh Alfayed

Umur                                  : 21 Tahun

Tanya    : Halo, Selamat siang

Jawab    : Ya selamat siang

Tanya    : Kenapa sih memilih untuk mulai berbisnis di umur segini?

Jawab    : Kebetulan orang tua saya merupakan seorang pedagang tekstil, dari kecil saya sering di bawa untuk ikut berdagang, dari situ saya mulai menyukai dunia bisnis. Sejak sekolah dasar saya sudah mulai menjual hal – hal yang di sukai anak- anak seumuran saya seperti kelereng, stik es, petasan dan lain sebagainya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun