Menurut coser sendiri suatu konflik yang terjadi itu memiliki beberapa fungsi diantaranya:
- Konflik dapat membantu mempererat ikatan kelompok.
- Konflik dapat membantu menciptakan kohesi melalui alienasi dengan kelompok lain.
- Konflik dapat membantu mengaktifkan peran individu yang semula terisolasi.
- Konflik dapat membantu menjaga komunikasi.
Coser sendiri membedakan konflik menjadi dua jenis, diantaranya yaitu :
- Konflik RealistisÂ
Yaitu jenis konflik yang berasal dari kekecewaan atas adanya sebuah tuntutan yang terjadi dalam hubungan serta dari perkiraan kemungkinan keuntungan para partisipan.
- Konflik Non-Realistis
Yaitu jenis konflik yang bukan berasal dari tujuan-tujuan saingan yang antagonis, tetapi dari kebutuhan untuk mengurangi suatu ketegangan.
     Â
      Saya mengenal teori konflik fungsional Lewis Coser dari jurnal yang berjudul Teori Konflik Sosiologi Klasik dan Modern, yang ditulis oleh M. Wahid Nur Tualeka (2017). Dalam jurnal ini menjelaskan tentang teori konflik baik yang dikemukakan oleh tokoh sosiologi klasik maupun modern. Dimana pada teori  konflik klasik cenderung melihat suatu konflik dari sisi alami manusia yang lebih kepada saling memusuhi serta saling menguasai suatu kekuasaan. Sedangkan teori konflik modern muncul sebagai kritikan atas teori fungsionalisme structural. Dimana lewis coser disini mencoba untuk mengintegrasika antara teori konflik dengan teori fungsionalisme structural.
      Teori konflik fungsional ini dikemukakan oleh Lewis A Coser yang lahir di Berlin, Jerman pada tanggal 27 November 1913. Berikut merupakan latarbelakang pendidikan dari coser :